ISTILAH PENTING DALAM SOSIOLOGI

GLOSARIUM
1. Achieved status
:status atau kedudukan yang diperoleh sese-orang dengan usaha atau disengaja.
2. Akomodasi
:keseimbangan interaksi sosial dalam kait-annya dengan norma dan nilai yang ada dimasyarakat.
3. Applied sciences
:ilmu terapan
4. Ascribed status
:status atau kedudukan sosial yang di dalamsecara otomatis tanpa usaha.
5. Assigned status
:kombinasi dari perolehan status melaluiusaha dan status yang diperoleh secaraotomatis.
6. Diferensiasi
:proses pembedaan hak dan kewajibanwarga masyarakat berdasar perbedaan usia, jenis kelamin dan pekerjaan.
7. Deviant
:pelaku penyimpangan sosial.
8. Deviation
:penyimpangan terhadap norma-norma ataunilai-nilai masyarakat.
9. Disorganisasi
:suatu perpecahan dalam keluarga.
10. Empati
:proses kejiwaan seseorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain.
11. Empiris
:ilmu yang mendasarkan diri pada observasiakal sehat, yang hasilnya tidak bersifatspekulatif, tetapi pada kenyataan di lapangan.
12. Empty shell family
:kurangnya komunikasi dalam anggotakeluarga.
13. Hipotesis
:dugaan.
14. Homoseks
:hubungan seksual yang dilakukan sesama pria.
15. Homoseksualitas
:adalah seseorang yang cenderung menguta-makan orang berjenis kelamin sama (pria)sebagai mitra seksual.
16. Hubungan simbiosis
:hubungan timbal balik antara organisme-organisme hidup yang berbeda speciesnya.
17. Imitasi
:proses belajar dengan cara meniru ataumengikuti perilaku-perilaku orang lain.
18. Keluarga
:kelompok sosial terkecil dalam masyarakat.
19. Keteraturan sosial
:suatu keadaan di mana hubungan-hubungansosial yang berlangsung di antara anggotamasyarakat berlangsung selaras, serasi, danharmonis sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.
20. Koersif
:pengendalian sosial dengan cara kekerasanatau paksaan.
21. Komensalisme
:hubungan bila satu pihak beruntung, pihak lain juga tidak dirugikan.
22. Kompulsif
:kondisi/situasi yang sengaja di ciptakan, sehingga seorang terpaksa taat atau patuh pada norma-norma.
23. Komulatif
:pembentukan teori baru berdasarkan teoriyang sudah ada sebelumnya.
24. Konflik
:keadaan yang membuat salah satu pihak merintangi atau menjadi penghalang bagiindividu atau kelompok dalam melakukankegiatan-kegiatan tertentu.
25. Konformitas
:bentuk interaksi sosial yang di dalamnya seseorang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
26. Kontak sosial
:hubungan antara dua orang atau lebih dan kedua belah pihak sadar akan kedudukannyamasing-masing.
27. Kontravensi
:proses sosial yang berada di antara per-saingan dan pertentangan.
28. Lesbian
:hubungan seksual yang dilakukan dengansesama wanita.
29. Lesbianisme
:adalah seseorang yang cenderung meng-utamakan orang sejenis kelaminnya (wanita)sebagai mitra seksual.
30. Manifest social
:merupakan masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat.
31. Motivasi
:dorongan, rangsangan, ataupun stimulusyang diberikan seseorang kepada orang lain.
32. Mutualisme
:hubungan saling menguntungkan.
33. Natural Science
:ilmu murni

34. Nilai
:konsepsi abstrak dalam diri manusia menge-nai apa yang dianggap baik dan apa yangdianggap buruk.
35. Nilai kerohanian
:segala sesuatu yang berguna bagi batin ataurohani manusia.
36. Nilai material
:segala sesuatu yang berguna bagi jasmani/unsur fisik manusia.
37. Nilai sosial
:penghargaan yang diberikan masyarakatterhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas dan mempunyai daya guna fung-sional bagi perkembangan dan kebaikanhidup bersama. Nilai yang dianut dan diang-gap penting oleh suatu kelompok masyara-kat.
38. Nilai vital
:segala sesuatu yang berguna bagi manusiauntuk melakukan suatu kegiatan dan akti-vitas.
39. Norma
:kaidah, patokan.
40. Norma sosial
:petunjuk hidup atau patokan perilaku ma-nusia dalam kehidupan masyarakat.
41. Organisasi sosial
:kumpulan orang-orang yang tersusun de-ngan teratur berdasarkan pembagian tugas-tugas yang jelas.
42. Parasitisme
:hubungan bila satu pihak beruntung, pihak lain dirugikan.
43. Penyimpangan seksual
:perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan.
44. Penyimpangan sosial primer
:penyimpangan sosial yang bersifat sementara.
45. Penyimpangan sosial sekunder
:perbuatan yang dilakukan seseorang yang secara umum diketahui sebagai perilaku me-nyimpang.
46. Penyimpangan sosial
:perilaku yang tidak sesuai dengan aturan/norma yang berlaku.
47. Peran sosial (role)
:perilaku yang diharapkan oleh pihak laindalam melaksanakan hak dan kewajibansesuai dengan status yang dimilikinya, meru- pakan aktualisasi dari status.
48. Persuasif
:usaha mengajak dan membimbing seseorangagar bertindak sesuai dengan aturan ataunorma yang berlaku di masyarakat.
49. Perubahan sosial
:perubahan yang terjadi dalam masyarakatdalam kurun waktu tertentu terhadap organ-isasi sosial yang meliputi nilai-nilai, norma,kebudayaan dan sistem sosial sehinggaterbentuk keseimbangan hubungan sosialmasyarakat.

PERILAKU MENYIMPANG&PENGENDALIAN SOSIAL&PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Perilaku Menyimpang dan Pengendalian

SKL 3
Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial dalam masyarakat
Materi
• Perilaku meyimpang
• Pengendalian sosial

Ringkasan
A. Perilaku menyimpang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dalam suatu sistem sosial dan menimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang tersebut. Perilaku menyimpang ditentukan batasannya oleh norma-norma kemasyarakatan yang berlaku dalam suatu budaya sehingga pengertian perilaku menyimpang berbeda-beda di setiap masyarakat.
Ada dua proses pembentukan perilaku menyimpang yaitu:
1. Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi dari nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
Perilaku menyimpang bersumber pada pergaulan yang berbeda. Pergaulan dengan kawan yang kurang baik mengakibatkan perilaku menyimpang
2. Penyimpangan dari sosialisasi yang tidak sempurna
Proses ini terjadi karena nilai dan norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi sehingga orang tidak mempertimbangkan resiko dan melakukan penyimpangan

B. Bentuk-Bentuk Penyimpangan
Perilaku menyimpang dibedakan menjadi dua yaitu:
1. perilaku menyimpang primer, bersifat sementara dan masyarakat masih bisa menerima
2. perilaku menyimpang sekunder, secara khas dilakukan secara terus-menerus sehingga menjadi dominan dalam kehidupan pelaku dan dikenal umum oleh masyarakat

Robert M.Z Lawang mengemukakan macam penyimpangan yaitu:
1. Perilaku menyimpang yang dianggap sebagai kejahatan atau kriminal
2. Penyimpangan seksual
3. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup, misalnya penjudi, pemabok
4. Penyimpangan dalam bentuk konsumsi yang berlebih, misalnya alkoholisme
Light, Keller dan Calhoun membedakan tipe kejahatan menjadi:
1. Kejahatan tanpa korban, misalnya konsumsi narkoba
2. Kejahatan terorganisir, misalnya perdagangan perempuan, sindikat, mafia peradilan
3. Kejahatan kerah putih, yaitu kejahatan yang dilakuakn oleh orang yang memiliki kedudukan dan pengetahuan tinggi, misalnya penghindaran pajak, penggelapan uang perusahaan, korupsi
4. Kejahatan koorporat, yaitu kejahatan yang dilakukan atas nama perusahaan yang bertujuan menaikkan keuntungan atau menekan kerugian, misalnya pembuangan limbah di laut, kejahatan terhadap konsumen
Berdasarkan banyaknya pelaku penyimpangan dibedakan menjadi:
1. penyimpangan individual
2. penyimpangan kelompok
3. penyimpangan campuran

C. Teori-teori Perilaku Menyimpang
Teori Differential Association (kelompok yang berbeda) oleh Edward H. Sutherland
Sutherland memandang bahwa perilaku menyimpang bersumber dari pergaulan yang berbeda, artinya seorang individu mempelajari perilaku menyimpang dari interaksinya dengan seorang individu yang berbeda latar belakang asal, kelompok dan budaya. Misalnya seseorang yang ingin berprofesi sebagai perampok maka ia mempelajari (berinteraksi) cara-cara merampok dengan teman-temannya yang terlebih dahulu jadi perampok

Teori Labelling dari Edwin M. Lemert
Menurut teori ini seseorang menjadi menyimpang karena proses labelling berupa julukan, cap atau etiket yang ditujukan pada seseorang oleh masyarakat. Mula-mula sifat penyimpangannya primer, tetapi adanya julukan membuat pelaku mengidentifikasi dirinya sesuai dengan julukan tersebut.

Teori Psikologi dari Sigmud Freud
Perilaku menyimpang terjadi karena id tidak bisa dikendalikan oleh ego yang seharusnya dominan maupun superego yang tidak aktif. Id adalah bagian diri yang tidak sadar atau naluri, ego adalah bagian diri yang bersifat sadar dan rasional. Superego adalah bagian diri yang telah menyerap nilai dan norma dan berfungsi sebagai suara hati

Teori K. Merton
Perilaku menyimpang timbul karena anomi yaitu adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang dipakai untuk mencapai tujuan budaya tersebut. Menurut K Merton terdapat lima cara pencapaian tujuan budaya dari cara yang wajar sampai dengan yang menyimpang.
Tipologi adaptasi individu dari K Merton
No Cara-cara Adaptasi Tujuan Budaya Cara-cra yang Melembaga
1.
2
3
4
5 Konformitas
Inovasi
Ritualisme
Retrealisme (pengunduran diri)
Rebellion (pemberontakan) +
+


+ +

+

+
Keterangan:
+ : menunjukan sikap menerima
– : sikap menolak
+ : penolakan terhadap nilai-nilai yang berlaku dan berupaya mengganti dengan nilai-nilai baru

Teori Fungsi dari Emile Durkheim
Menyatakan bahwa tercapainya kesadaran moral dari semua anggota masyarakat karena faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Artinya kejahatan itu selalu ada, sebab orang yang berwatak jahat pun akan selalu ada. Bahkan Durkheim berpangan bahwa kejahatan itu perlu agar moralitas dan hukum dapat berkembang secara normal

D. Sebab-sebab Perilaku Menyimpang
1. sikap mental yang tidak sehat
2. keluarga yang broken home
3. pelampiasan rasa kecewa
4. pengaruh lingkungan dan media massa
5. dorongan kebutuhan ekonomi
6. keinginan untuk dipuji atau gaya-gayaan
7. proses belajar yang menyimpang
8. ketidaksanggupan menyerap norma budaya
9. adanya ikatan sosial yang berlebihan
10. akibat proses sosialisasi nilai-nilai subkebudayaan menyimpang
11. akibat kegagalan dalam proses sosialisasi
Media pembentukan perilaku menyimpang dapat diperoleh melalui keluarga, lingkungan tempat tinggal, kelompok bermain dan media massa

E. Pengendalian Sosial
Pengendalian Sosial (social control) adalah segenap cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku

F. Sifat-sifat Pengendalian Sosial
Dilihat dari waktu pelaksanaannya
1. prevantif (pencegahan)
2. represif (memperbaiki)
3. dan gabungan
Dilihat dari jumlah cakupan yang terlibat
1. pengawasan dari individu terhadap individu lain
2. pengawasan dari individu terhadap kelompok
3. pengawasan dari kelompok terhadap kelompok
4. pengawasan dari kelompok terhadap individu
Dilihat dari aspek pelaksanaannya
1. Persuasif (tanpa kekerasan)
2. Coersif (paksaan)
3. Kompulsif, yaitu menciptakan suatu situasi yang dapat mengubah sikap atau perilaku yang negatif dan seseorang terpaksa taat dari situasi yang sengaja diciptakan pengendali
4. Pervasi yaitu nilai dan norma disampaikan atau dimasukkan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan akan melekat dalam jiwa seseorang sehingga akan terbentuk sikap yang diharapkan

G. Bentuk-bentuk pengendalian sosial
1. cemooh 6. pendidikan
2. desas desus 7. agama
3. ostrasisme (pengucilan) 8. intimidasi
4. fraundulens (pihak ketiga) 9. kekerasan fisik
5. teguran 10. hukuman

H. Fungsi Pengendalian Sosial
1. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang kebaikan norma
2. Memberikan imbalan kepada warga yang mentaati norma
3. Mengembangkan rasa malu
4. Mengembangkan rasa takut
5. Menciptakan sistem hukum
Pengendalian sosial dapat dilaksanakan melalui
1. Sosialisasi
Sosialisai dilakukan agar anggota masyarakat bertingkah laku seperti yang diharapkan tanpa melalui jalur formal dan informal
2. Tekanan Sosial
Tekanan Sosial perlu dilakukan agar masyarakat sada dan mau menyesuaikan diri dengan aturan kelompok. Masyarakat dapat memberikan sanksi terhadap individu yang melanggar aturan kelompok

I. Peranan Pranata Sosial paksaan.
Usaha penanaman pengetian tentang nilai dan norma kepada anggota masyarakat diberikan dalam Pengendalian Sosial :
1. Polisi
Polisi merupakan salah satu pranata sosial yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban
2. Pengadilan
Unsur pengadilan terdiri dari hakim, jaksa, panitera, pengacara dan polisi
Unsur-unsur tersebut bertugas menyelenggarakan pengadilan terhadap individu yang melanggara norma hukum yang berlaku
3. Adat
Adat merupakan tata kelakuan yang kuat sehingga merupakan hukum non formal bagi masyarakat. Ketika terjadi pelanggaran terhadap adat maka masyarakat akan memberikan cemooh, gunjingan hingga pengucilan
4. Tokoh Masyarakat
Tokoh masyarakat adalah seseorang yang dianggap mempunyai kelebihan tertentu dan menjadi penuntun di masyarakat sekitarnya
5. Sekolah
Sekolah merupakan cara pengendalian yang efektif karena merupakan media sosialisasi yaitu wadah pembelajaran siswa dalam bertingkahlaku. Di sekekolah siswa dapat melakukan pembiasaan dan tersistimatis. Adapun pelaksanaannya juga terprogram menurut kurikulum tertentu
6. Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pengendalian secara non formal dan keluarga juga merupakan media sosialisasi. Dalam keluarga orang tua mengendalikan perilaku anak-anaknya agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dengan cara mendidik, mensosialisasi, menasehati, menegur dan bahkan menghukum agar anak kembali mematuhi nilai dan norma yang berlaku

SOAL UJIAN NASIONAL
1. Seorang polisi menilang seorang pengendara motor karena tidak memakai helm dengan maksud untuk menciptakan keteraturan sosial di masyarakat. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dari….
a. ketertiban sosial
b. pengendalian sosial
c. perilaku menyimpang
d. sosialisasi norma
e. hukuman sosial
Jawab : B
Pengendalian Sosial (social control) adalah segenap cara dan proses pengawasan yang direncanakan atau tidak direncanakan, yang bertujuan untuk mengajak, mendidik, atau bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi norma dan nilai yang berlaku.
Dengan demikian tujuan pengendalian sosial adalah
1. agar masyarakat mau mematuhi norma-norma sosial yang berlaku, baik dengan kesadaran sendiri maupun karena paksaan
2. agar dapat mewujudkan keserasian dan ketentraman dalam masyarakat
3. bagi yang melakukan penyimpangan diusahakan agar kembali mematuhi norma-norma yang berlaku

2. Rudi yang bolos sekolah satu kali dicap pembolos oleh gurunya. Julukan sebagai pembolos dari gurunya juga diikuti oleh teman-temannya. Karena perlakuan dari guru dan teman-temannya yang mencap Rudi sebagai pembolos, maka ia kemudian mengulang perbuatannya secara terus-menerus. Terjadinya perilaku menyimpang tersebut sesuai dengan teori ….
a. labeling
b. perilaku
c. anomi
d. fungsi
e. konflik
Jawab: A
Teori labeling dipelopori oleh Edwin M. Lemert yang menyatakan bahwa seseorang yang melakukan penyimpangan pada tahap awal (primer) lalu oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpang maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan sekunder (tahap lanjut) dengan alasan terlanjur ”kepalang basah”

3. Jenis pengendalian sosial yang menekankan pada tindakan atau ancaman dengan menggunakan kekuatan fisik antara lain….
a. hukuman
b. desas-desus
c. pelatihan
d. pendidikan
e. teguran
Jawab: A
Hukuman adalah jenis pengendalian yang menggunakan fisik. Hukuman yang mungkin diterapkan apabila seseorang tidak berhasil menyesuaikan diri

4. Remaja yang sedang mengalami stress berat berupaya untuk menghilangkan kekalutannya dengan mengkonsumsi narkoba. Penyimpangan yang dilakukan remaja tersebut dapat diancam dengan sanksi berat karena termasuk penyimpangan….
a. primer
b. sekunder
c. positif
d. negatif
e. gaya hidup
Jawab: B
Penyimpangan sekunder adalah perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku menyimpang dengan ciri-ciri:
a. gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang
b. masyarakat tidak bisa mentolerir perilaku menyimpang tersebut.

5. Seorang anak mengalami keterbatasan komunikasi dengan kedua orang tuanya. Setiap hari, ibu dan ayah anak ini sangat sibuk karena harus mengurus perusahaannya. Keterbatasan perhatian dan komunikasi dengan orang tuanya membuat anak ini tidak dapat memahami nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat, sehingga anak tersebut berbeda atau menyimpang dari kebiasaan masyarakat.
Proses pembentukan perilaku menyimpang anak tersebut terjadi karena….
a. asosiasi diferensiasl
b. sosialisasi yang tidak sempurna
c. pemberian label/cap sebagai penyimpang
d. sosialisasi dengan subkultur menyimpang
e. gangguan mental atau jiwa individu
Jawab: B
Sosialisasi yang tidak sempurna adalah ketidakmampuan individu menyerap nilai dan norma yang diajarkan. Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma-norma dalam masyarakat. Keluarga adalah lembaga yang paling bertanggungjawab atas penanaman norma-norma masyarakat dalam diri anggota keluarga. Ketika keluarga tidak berhasil mendidik anggotanya, maka yang terjadi adalah penyimpangan perilaku

6. Seorang ibu menasehati putranya untuk berhati-hati dalam memilih teman bergaulnya agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif. Contoh tersebut merupakan bentuk pengendalian sosial yang bersifat….
a. represif
b. kuratif
c. preventif
d. persuasif
e. korektif
Jawab: C
Pengendalian sosial secara preventif adalah usaha yang dilakukan sebelum terjadinya pelanggaran. Tujuannya adalah untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang

7. Setiap malam Ani selalu keluar, maka ia pun kemudian digosipkan sebagai wanita nakal. Mendengar dirinya digosipkan sebagai wanita nakal, maka ia pun tidak suka lagi keluar malam. Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa gosip dapat berfungsi sebagai alat….
a. pelapisan sosial
b. diferensiasi sosial
c. pengendalian sosial
d. perubahan sosial
e. sosialisasi efektif
Jawab: C
Bentuk pengendalian sosial desas-desus adalah berita yang menyebar secara cepat dan tidak berdasarkan kenyataan. Biasanya setelah mendapat gosip individu tersebut akan merasa malu dan bersalah sehingga akan lebih berhati-hati dalam bertindak

STRUKTUR SOSIAL&MOBILITAS SOSIAL&PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Struktur Sosial dan Mobilitas Sosial

SKL 4
Menjelaskan bentuk struktur sosial dan konsekuensinya terhadap konflik dan mobilititas sosial
Materi
• Struktur sosial
• Statifikasi sosial
• Diferensiasi sosial
• Konsekuensi bentuk struktur terhadap konflik dan integrasi
• Mobilitas sosial

Ringkasan

A. STRUKTUR SOSIAL
Struktur sosial adalah cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksi melalui pola perilaku berulang-ulang antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut
Struktur sosial memiliki empat element dasar:
1. Status sosial
2. Peran sosial
3. Kelompok
4. Institusi atau lembaga
Para ahli teori interaksionis menekankan bahwa perilaku sosial kita dikondisikan oleh peran-peran dan status-status yang kita terima, kelompok mana kita berasal dan institusi mana kita berfungsi

Status Sosial dan Peran
Adalah salah satu tempat atau posisi seseorang dalam kelompok sosial sehubungan dengan keberadaan orang lain di sekitarnya. . Status dilihat dari proses terjadinya dibedakan menjadi:
a. Ascribed Status (Status akibat kelahiran)
b. Achieved Status (Status yang diperjuangkan)
c. Assigned Status (Status yang dianugerahkan)
Status selalu diikuti oleh peran. Peran adalah pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sesuai dengan statusnya atau seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi atau status tertentu

Secara sederhana ketidaksamaan dalam masyarakat terjadi akibat beberpa faktor antara lain ras, agama, gender, peran dan status, kelas sosial, kelompok, pendidikan dan lain-lain. Secara umum, perbedaan sosial dapat dibedakan menjadi dua
1. Secara horisontal, diferensiasi, yaitu pembedaan yang dikaitkan dengan interaksi tetapi tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah
2. Secara vertikal, stratifikasi, yaitu perbedaan sosial yang menunukkan adanya tingkatan yang berbeda dalam masyarakat

B. DIFERENSIASI SOSIAL

Diferensiasi sosial adalah proses penempatan orang-orang dalam berbagai kategori sosial yang berbeda, yang didasarkan pada perbedaan-perbedaan yang diciptakan secara sosial. Menurut Soerjono Soekanto, diferensiasi adalah variasi pekerjaan prestise, kekuasaan kelompok dalam masyarakat yang dikaitkan dengan interaksi atau akibat umum dari proses interaksi sosial yang lain
Diferensiasi sosial terjadi karena perbedaan ciri fisik dan ciri sosial dan ciri budaya
Beberapa wujud diferensiasi sosial adalah:
1. Ras 5. Jenis kelamin
2. Etnik 6. Klan (kelompok kekerabatan berdasarkan garis
3. Agama dan kepercayaan keturunan)
4. Profesi 7. Suku Bangsa
Ada empat hal mendasar yang merupakan persamaan antara suku-suku bangsa di Indonesia, yaitu:
1. kehidupan sosialnya berdasarkan atas kekeluargaan
2. terdapat sistem pemilikan tanah
3. memiliki hukum adat
4. kekerabatan, adat perkawinan serta persekutuan masyarakat

C. STRATIFIKASI SOSIAL
Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas-kelas sosial sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak serta kewajiban yang berbeda-beda pula antara individu pada suatu lapisan sosial lainnya. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Menurut Pitirim Sorokin, sistem stratifikasi adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas – kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, stratifikasi sosial adalah pembedaan posisi seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-beda secara vertikal. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkain usaha perjuangan.

Stratifikasi sosial yang diperoleh secara alami yaitu:
1. stratifikasi sosial berdasakan usia
2. stratifikasi sosial karena senioritas
3. stratifikasi sosial berdasarkan jenis kelamin
4. stratifikasi sosial berdasarkan sistem kekerabatan
5. stratifikasi sosial berdasarkan keanggotaan dalam kelompok tertentu

Stratifikasi sosial berdasarkan status yang diperoleh melalui usaha-usaha tertentu yaitu:
1. stratifikasi dalam bidang pendidikan
2. stratifikasi dalam bidang pekerjaan
3. stratifikasi dalam bidang ekonomi (klas sosial)

Faktor-faktor yang mempengaruhi stratifikasi sosial:
1. kekayaan (materi)
2. kekuasaan (power)
3. kehormatan/kebangsawanan
4. tingkat pendidikan (pengetahuan)

Berdasarkan sifatnya, stratifikasi sosial di masyarakat ada dua:
1. Stratifikasi terbuka
Yaitu sistem stratifikasi yang memberikan kesempatan kepada seseornag untuk berusaha dengan kemampuannya sendiri masuk ke kelas tertentu. Sistem ini terjadi karena:
– perbedaan ras dan sistem nilai
– pembagian tugas (spesialisasi)
– kelangkaan hak dan kewajiban
2. Stratifikasi tertutup
Yaitu adanya pembatasan terhadap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari suatu lapisan sosial ke lapisan sosial yang lain.
3. Stratifikasi sosial campuran

Bentuk – bentuk stratifikasi yang ada di masyarakat antara lain
1. Sistem Kasta
Sistem kasta mempunyai ciri-ciri : keanggotaan berdasar keturunan, keunggulan yang diwariskan berlaku seumur hidup, perkawinan endogami, hubungan dengan kelompok sosial lain terbatas, penyesuaian diri ketat pada norma-norma kasta, diikat oleh kedudukan yang sudah ditetapkan secara tradisional, prestise kasta dijaga, kasta yang lebih rendah dikendalikan oleh kasta yang lebih tinggi.
2. Sistem Kelas Sosial, yaitu berdasarkan pada status yang diusahakan
3. Sistem Feodal, yaitu berdasarkan kepemilikan tanah, raja, bangsawan, ksatria dan petani.
Berdasarkan kepemilikan tanah, masyarakat dapat dikategorikan menjadi empat golongan yaitu:
a. pemilik atau tuan tanah atau bangsawan
b. pemilik dan penggarap
c. penyakap (penggarap tanah bagi hasil datau sewa)
d. buruh tani

4. Sistem Apartheid, yaitu berdasarkan warna kulit

Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
1. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, wewenang pada jabatan
2. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan masyarakat menyangkut prestise dan penghargaan, misalnya pada seseorang yang menerima anugerah penghargaan/gelar/kebangsawanan
3. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan
4. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan bentuk rumah
5. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan
6. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok yang menduduki sistem sosial yang sama dalam masyarakat

Pelapisan sosial dalam masyarakat terjadi pada bidang:
1. ekonomi , yaitu menjadi kelas atas, menengah dan bawah
2. status sosial, yaitu berkaitan dengan kedudukannya di masyarakat
3. politik, yaitu berdasarkan kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki seseorang

Menurut Mac Iver tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan yaitu:
1. Tipe Kasta
Adalah sistem pelapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku dimana hampir tidak terjadi mobilitas vertikal antar lapisan. Pelapisan sosial terdiri dari (dari puncak) penguasa tertinggi yaitu bangsawan, tentara dan pendeta. Lapisan kedua adalah para tukang, nelayan, petani dan buruh dan lapiran ketiga diisi oleh para budak
2. Tipe Oligarkis
Adalah sistem pelapisan kekuasaan yang masih mempunyai garis pemisah yang tegas, tetapi dasar pembedaan kelas sosial ditentukan oleh kebudayaan masyarakat, terutama kesempatan untuk memperoleh kekuasaan-kekuasaan tertentu. Lapisan atas terdiri dari raja, pegawai tinggi, pengusaha, pengacara. Lapisan kedua terdiri dari tukang, petani dan pedagang. Lapisan ketiga terdiri dari buruh tani dan budak
3. Tipe Demokratis
Adalah tipe kekuasaan yang menunjukkan kenyataan akan aanya garis pemisah antara laipsan yang bersifat fleksibel. Kedudukan seseorang ditentukan oleh kemampuan dan kadang faktor keberuntungan. Lapisan atas terdiri dari pemimpin parpol, pimpinan organisasi besar, orang-orang kaya. Lapisan menengah terdiri dari pejabat administrasi, kelas atas dasar keahlian, petani dan pedagang. Lapisan terakhir terdiri dari pekerja-pekerja dan petani rendahan

Pada masyarakat pedesaan (Jawa) maka sistem pelapisan sosialnya adalah:
1. lapisan pertama adalah golongan priyayi, yaitu pegawai pemerintahan di desa atau pimpinan formal di desa
2. golongan kuli kenceng, yaitu pemilik sawah yang juga sebagai pedagang perantara
3. golongan kuli gundul, yaitu penggarap sawah dengan sistem sewa
4. kuli karang kopek, yaitu buruh tani yang hanya mempunyai rumah dan pekarangan saja tetapi tidak punya tanah pertanian sendir
5. indung tlosor yaitu kelas buruh tani, tidak punya rumah dan tanah pekarangan

Pelapisan sosial pada masa kolonial adalah sebagai berikut:
1. Golongan Eropa (orang Belanda, Portugis, Perancis)
2. Golongan Timur Asing (orang Cina, Arab, India)
3. Golongan bumiputera

D. KONSEKUENSI BENTUK STRUKTUR TERHADAP KONFLIK DAN INTEGRASI

1. Konsekuensi Diferensiasi
Interseksi
Sifat hubungan antara ras, suku bangsa dan agama disebut proses interseksi atau persilangan, artinya anggota kelompok sosial tertentu termasuk jug anggota kelompok sosial yang memungkinkan anggota masyarakat memiliki keberagaman sifat yang berdasarkan ras, suku bangsa dan agama. Interseksi mempunyai akibat terhadap kemajemukan masyarakat yaitu:
– meningkatkan solidaritas antar anggota suatu kelompok sosial
– menimbulkan konflik jika perbedaan-perbedaan semakin tajam
Saluran-saluran interseksi di Indonesia adalah
– hubungan ekonomi, misalnya perdagangan, perindustrian
– hubungan sosial, misalnya perkawinan, pendidikan
– hubungan politik, misalnya partai

Konsolidasi
Adalah suatu proses penguatan atau peneguhan keanggotaan individu atau beberapa kelompok yangberbeda dalam satu kelompok melalui tumpang tindih keanggotaan.Misalnya Suku Melayu identik dengan agama Islam, orang Bali identik dengan agama Hindu. Adanya konsolidasi berdampak:
– memperkuat rasa persatuan antara komponen
– penguatan kelompok lain akan menimbulkan kecurigaan yang memicu terjadinya konflik

Mutual akulturasi
Adalah suatu proses interseksi yang berjalan terus menerus sehingga menimbulkan rasa saling menyukai budaya kelompok lain sehingga sadar atau tidak, individu-individu di dalam masayrakat tersebut akan mengikuti dan menggunakan kebudayaan lain tersebut. Arah dari mutual akulturasi ini adalah terjadinya integrasi

Premordialisme
Diartikan sebagai ikatan-ikatan dalam masyarakat yang bersifat keaslian. Sifat keaslian ini misalnya berdasarkan kesukuan, kekerabatan dan kelompok-kelompok tertentu yang bersifat tradisional. Premordialisme dapat diartikan pula keterikatan terhadap daerah asal. Seseorang yang menjadi anggota kelompok menyebut dirinya sebagai ”in group’ dan orang lain di luar kelompoknya sebagai ”out group”. Dan keterikatan terhadap kelompoknya atau ingroup feeling ditunjukkan dengan adanya saling membantu dan saling menghormati. Hal tersebut menimbulkan solidaritas dan kesetiaan terhadap kelompok.

Politik Aliran
Sifat etnosentrisme, menurut Sumner adalah anggota in-group menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk kelompoknya adalah yang terbaik, paling istimewa dan paling hebat. Sifat etnosentrisme bermula dari perasaan premodial yang kemudian meluas dan berkembang termasuk diantaranya politik aliran. Politik aliran adalah politik yang mementingkan pandangan atau cara berfikir kelompok tertentu yang sangat bertentangan dengan politik demokrasi

2 .Konsekuensi Stratifikasi Sosial

Akibat dari sistem stratifikasi sosial adalah adanya perbedaan-perbedaan perilaku individu atau kelompok yang berada di dalamnya, antara lain sebagai berikut:
a. cara berbusana
b. berbahasa dan gaya bahasa
c. pola komunikasi nonverbal
d. penyebutan gelar, pangkat, atau jabatan
e. seragam yang dipakai
f. tipe atau bentuk dan letak pemukiman
g. kegiatan rekreasi, olah raga, kegemaran dan penggunaan waktu luang
f. selera makan
Perbedaan perilaku individu pada kelas-kelas sosial tertentu, selain mempunyai tujuan yang nyata juga mempunyai tujuan yang lain yaitu menunjukkan kedudukan seeorang di dalam masyarakat. Jika pembedaan ini terlalu tajam maka akan menimbulkan kesenjangan sosial sehingga melahirkan kecemburuan sosial dan pada akhirnya konflik atau disintegrasi.

Aspek-aspek kehidupan sosial masyarakat yang dipengaruhi oleh diferensiasi, stratifikasi dan kesempatan hidup adalah sebagai berikut:
a. kesehatan
b. pendidikan
c. harapan hidup
d. keadilan sosial

3. Konflik
Suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Menurut Soerjono Soekanto, menyebutkan konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses sosial individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Konflik dapat berdampak:
– meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain
– keretakan hubungan antara anggota kelompok
– perubahan kepribadian pada individu
– kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
– akomodasi, dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
Bentuk-bentuk konflik dapat berupa:
a. pertentangan pribadi
b. pertentangan rasial
c. pertentangan antar kelas sosial
d. pertentangan politik
e. pertentangan internasional

Faktor-faktor Penyebab Suatu Konflik
a. perbedaan individu
b. perbedaan latar belakang budaya
c. perbedaan kepentingan
d. perubahan-perubahan nilai yang cepat

Menurut De Moor, dalam suatu sistem sosial konflik terjadi jika para penghuni sistem tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan (nilai-nilai) yang bertentangan dan terjadi secara besar-besaran. Menurut Dharendorf pembagian konflik di masyarakat ada lima:
a. konflik antara atau dalam peran sosial, misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi
b. konflik antara kelompok-kelompok sosial
c. konflik antara kelompok-kelompok yang terorganisir dan tidak terorganisir
d. konflik antara satuan nasional, misalnya partai politik, antara negara-negara atau organisasi –organisasi internasional

Segi positif konflik adalah:
a. memperjelas aspek-aspek kehidupan
b. menungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai
c. jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok
d. membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma- norma-norma baru

4. Kekerasan
Konflik yang tidak terkendali akan mengarah pada kekerasan (violent). Namun dipahami bahwa konflik berbeda dengan kekerasan. Kekerasan merupakan konflik-konflik sosial yang tidak terkendali oleh masyarakat atau mengabaikan sama sekali norma dan nilai sosial yang ada sehingga berwujud pada tindakan merusak (destruktif). Kekerasan tidak akan muncul apabila kelompok yang saling bertentangan mampu memenuhi 3 macam prasyarat:
1. Masing-masing kelompok yang terlibat konflik menyadari akan situasi konflik antara mereka
2. Pengendalian konflik tersebut hanya mungkin dilakukan apabila berbagai kekuatan sosial yang saling bertentangan itu terorganisasi dengan jelas sehingga mudah untuk dikendalikan
3. Setiap kelompok yang terlibat di dalam konflik harus mematuhi aturan-aturan permainan tertentu, suatu hal yang akan memungkinkan hubungan-hubungan sosial diantara mereka menemukan suatu pola tertentu. Aturan main ini pada saatnya akan menjamin keberlangsungan hidup kelompok-kelompok itu sendiri.

Apabila syarat-syarat tersebut tidak dipenuhi kelompok-kelompok yang berkonflik maka tanpa diduga sebelumnya akan meledak dalam bentuk kekerasan. Konflik sosial tidak akan berubah menjadi kekerasan apabila terjadi pengendalian kelompok yang berkonflik dengan cara yang baik. Ada tiga bentuk pengendalian konflik sosial:
a. konsiliasi
b. mediasi
c. arbitrasi

Teori-Teori Kekerasan
a. Teori Faktor Individual
Menurut beberapa ahli , setiap perilaku kelompok , termasuk kekerasan, huru hara dan tetorisme selalu berawal dari individu
b. Teori Faktor Kelompok
Teori ini berawal dari individu membentuk kelompok dan tiap kelompok memiliki identitas kelompok. Identitas kelompok yang sering dijadikan alasan pemicu kerusuhan adalah identitas rasial atau etnik. Konflik rasial diatas bermuara pada masalah lainnya yaitu ketidakadilan, minoritas-mayoritas dan sebagainya
c. Teori Dinamika Kelompok
Teori Deprivasi Relatif, yaitu membandingkan antara harapan dan kenyataan. Misalnya kasus Freeport. Adanya PT Freeport di Papua menyebabkan kedatangan orang luar Papua termasuk orang asing dengan kehidupan yang lebih canggih.Melihat kecanggihan para pendatang para penduduk lokal merasa sangat tertinggal sehingga sering melakukan perlawanan terhadap pendatang dan aparat keamanan.
Teori Kerusuhan Massa. Munculnya teori ini karena teori Deprivasi Relatif tidak menjelaskan tahapan-tahapan yang terjadi sehingga pecahnya kekerasan. N.J. Smelser menjelaskan tahapan-tahapan terjadinya kekerasan sebagai berikut
1) situasi sosial yang memungkinkan timbulnya kerusuhan akibat struktur sosial tertentu
2) kejengkelan atau tekanan sosial
3) berkembangnya prasangka kebencian yang meluas terhadap suatu sasaran tertentu
4) mobilisasi massa untuk beraksi
5) kontrol sosial
d. Teori Alternatif
Teori Lingkungan Sosial menyatakan bahwa kerusuhan berawal dari lingkungan fisik yang tidak kondusif
Teori Individu menurut MacPail, kerusuhan massal atau kekerasan hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja yaitu orang-orang yang memperoleh anonimitas, rasa aman, kekuasaan dan keuntungan dari kerusuhan itu serta tidak merasa bertanggung jawab atas perilakunya dalam kerusuhan itu
Teori Ideologi menyatakan kekerasan dilakukan oleh sekelompok kecil orang yang memiliki ideologi yang berbeda. Jika kelompok kecil merasa tidak ada wadah untuk menyalurkan peran sertanya dalam kelompok yang lebih luas, maka akan berpotensi menjadi tindak kekerasan atau kekacauan

5. Integrasi Sosial
Integrasi mengandung dua pengetian, yaitu pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan dalam suatu sistem sosial dan membuat suatu keseluruhan atau menyatukan unsur-unsur tertentu,khususnya dalam suatu masyarakat yang beranekaragam. Jadi integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang berbeda dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut pandangan fungsionalisme struktural, sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut. Pertama, suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus diantara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental. Kedua, masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliations). Setiap konflik akan segera dinetralkan dengan adanya loyalitas ganda dari para anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial
Para penganut teori konflik berpandangan bahwa suatu masyarakat terintegrasi atas dasar paksaan (coercion) dari suatu kelompok atau satuan sosial yang dominan terhadap kelompok atau satuan sosial yang lain

Faktor-faktor pendorong integrasi sosial antara lain:
a. homogenitas kelompok
b. besar kecilnya kelompok
c. mobilitas geografi
d. efektivitas dan efesiensi komunikasi

Bentuk-bentuk integrasi dapat berupa asimilasi atau akulturasi

6. Mobilitas Sosial
Mobilitas Sosial adalah gerak perpindahan dari strata satu ke strata sosial lainnya secara vertikal atau horisontal.

Bentuk-bentuk Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial horisontal merupakan peralihan individu atau objek-objek sosial lainnya dari suatu kedudukan ke kedudukan lain yang sederajat.
Mobilitas sosial vertikal merupakan perpindahan individu atau objek-objek sosial lainnya daru suatu kedudukan ke kedudukan lainnya yang tidak sederajat, dapat mobilitas sosial vertikal naik (social climbing) atau mobilitas sosial turun (social singking).
Mobilitas sosial vertikal ke atas mempunyai dua bentuk utama
a. masuk ke dalam kedudukan yang lebih tinggi
b. membentuk kelompok baru
Mobilitas sosial vertikal ke bawah mempunyai dua bentuk utama
a. turunnya kedudukan
b. turunnya derajat kelompok
Mobilitas Antargenerasi yaitu mobilitas yang ditandai dengan perkembangan taraf hidup naik atau turun dalam suatu generasi. Pada mobilitas antargenerasi tidak mungkin terjadi mobilitas horisontal karena berarti tidak terjadi perubahan pada taraf hidup
Mobilitas Intragenerasi adalah peralihan status sosial yang terjadi dalam satu generasi. Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas yang terjadi dalam satu kelompok generasi yang sama. Misalnya pemuda angkatan sembilan puluh memiliki kesempatan untuk mengembangkan iptek karena hidup di tengah industrialisasi
Gerak Sosial Geografis adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu daerah ke daerah yang lain seperti transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas
a. Perubahan kondisi sosial
b. Ekspansi teritorial dan gerak populasi
c. Komunikasi yang bebas
d. Pembagian kerja
e. Tingkat vertilitas yang berbeda
f. Situasi politik

Beberapa cara yang digunakan untuk gerak ke atas dalam mobilitas yaitu perubahan standar hidup, perubahan tempat tinggal, perubahan tingkah laku, perubahan nama, perkawinan dan bergabung dengan asosiasi tertentu

Saluran – Saluran Mobilitas Sosial (Social Circulation)
a. Angkatan Bersenjata
b. Lembaga-lembaga keagamaan
c. Lembaga pendidikan (dianggap sebagai social elevator)
d. Organisasi politik
e. Organisasi Ekonomi
f. Organisasi keahlian
g. Saluran Perkawinan

Adanya mobilitas sosialdapat menyebabkan
a. konflik antarkelas
b. konflik antarkelompok sosial
c. konflik antargenerasi
d. penyesuaian (akomodasi)

SOAL UJIAN NASIONAL
1. Di Indonesia terdapat Agama Islam, Kristen, Hindu dan Budha sehingga berkembang kelompok-kelompok umat beragama. Hal tersebut menunjukkan adanya diferensiasi sosial yang disebabkan oleh…
a. setiap agama memiliki perbedaan dalam beribadah
b. kedudukan manusia di hadapan Tuhan adalah sama
c. setiap umat beragama mempunyai tingkatan sosial yang berbeda
d. agama menjadi salah satu faktor pembentuk identitas sosial
e. setiap agama mempunyai kepercayaan berdasarkan wahyu

Jawab : B
Karena diferensiasi menunjukkan pembedaan yang dikaitkan dengan interaksi, tetapi tidak menunjukkan adanya tingkatan lebih tinggi atau lebih rendah

2.

1 Keterangan:

2 1 = pekerja profesional
2 = Pekerja Terampil
3 = Pekerja kasar
3

Pelapisan sosial pada masyarakat seperti digambarkan di atas bersifat
a. homogen
b. terbatas
c. campuran
d. statis
e. terbuka
Jawab: E
Sifat sistem pelapisan terbuka terjadi manakala setiap setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk berusaha dengan kecakapannya sendiri untuk naik lapisan. Pada gambar diatas kesempatan untuk menjadi pekerja profesional dapat diperoleh siapapun dari lapisan pekerja terampil yang berjuang untuk menjadi profesional, begitu pula sebaliknya
3. Perhatikan gambar piramida sosial di bawah ini !

Presiden

Gubernur

Walikota

Status sosial diatas diperoleh berdasarkan …
a. penghargaan
b. pemberian
c. penunjukan
d. pengangkatan
e. perjuangan

Jawab: E
Jabatan adalah sesuatu yang status yang diperoleh melalui perjuangan

4. Penyelesaian konflik politik dilakukan melalui perundingan antara lembaga perwakilan rakyat dengan lembaga pemerintah. Setelah berhasil saling memahami pendapat yang berkembang mereka menyapakati konsensus baru sebagai jalan tengah. Bentuk akomodasi tersebut adalah….
a. kompromi
b. kolaborasi
c. kooperasi
d. kompetisi
e. mediasi
Jawab: A
Kompromi merupakan suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntuan agar tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar untuk melaksanakan kompromi adalah bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya

5. Perhatikan skema struktur interseksi di bawah ini

Skema diatas menunjukkan telah terjadi persilangan keanggotaan dalam kelompok sosial berdasarkan kriteria …
a. agama dan suku
b. agama dan daerah
c. suku dan adat
d. ras dan agama
e. suku dan pekerjaan
Jawab: A
Terjadi persilangan dari pemeluk agama Islam yang berasal dari suku Banjar, dan pemeluk agama Kristen dari suku Jawa

6. Konflik vertikal yang terjadi di Maluku antara pemerintah Indonesia dan gerakan separatis Republik Maluku Selatan sudah lama berlangsung. Konflik tersebut dilatarbelakangi oleh kepentingan…
a. sosial
b. budaya
c. wilayah
d. ekonomi
e. politik
Jawab : E
Gerakan separatisme di Indonesia adalah pergolakan di daerah yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Hal ini muncul disebabkan kesulitan politik dan kesalahan pendekatan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah pusat di daerah.

7. Perhatikan gejala-gejala sosial berikut !
1. ajaran agama didasarkan pada kitab suci yang sakral
2. angkatan bersenjata mempunyai jenjang kepangkatan
3. perkawinan antara dua individu yang berbeda status sosial
4. politik masyarakat yang mengatur hak dan kewajiban para warga
Yang merupakan saluran mobilitas sosial vertikal naik adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : C
Pitirim Sorokin menyatakan terdapat saluran-saluran tertentu dalam masyarakat. Proses gerak sosial vertikal melalui saluran tersebut disebut social circulation yaitu:
(1) Angkatan Bersenjata (2) Lembaga-lembaga Keagamaan (3) Lembaga Pendidikan (4) Organisasi Politik (5) Organisasi Ekonomi (6) Organisasi Keahlian (7) Saluran Perkawinan.

8. Perhatikan faktor sosial dibawah ini:
1. potensi sumber daya alam yang minim
2. keadaan ekonomi masih sangat rendah (miskin)
3. organisasi keahlian yang baik dan berfungsi bagi anggota
4. konflik status yang dialami individu dari strata atas dan menengah
Dari faktor sosial di atas, yang termasuk pendorong mobilitas adalah…..
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab: A
Faktor pendorong mobilitas adalah
1. sistem sosial terbuka
2. situasi politik, misalnya karena perang
3. sistem pemerintahan yang demokratis
4. faktor kependudukan
5. keadaan ekonomi
6. potensi sumber daya alam yang rendah
7. keinginan melihat daerah lain

9. Perhatikan skema berikut !
Ayah Ibu
(petani) (pedagang)

Anak 1 Anak 2 Anak 3
(pegawai) (manajer) (direktur)

Berdasarkan gambar di atas telah terjadi mobilitas sosial ….
a. vertikal antargenerasi turun
b. vertikal antargenerasi naik
c. vertikal intragenerasi naik
d. vertikal intragenerasi turun
e. horisontal antargenerasi

Jawab: B
Perubahan sosial vertikal adalah terjadinya perubahan starta /tingkat pada kehidupan. Dapat karena naik atau turunnya status atau jabatan. Pada gambar diatas terjadi perubahan sosial antargenerasi dan terjadi perubahan strata naik dari kehidupan generasi oranga tua ke anak.

10. Konflik yang kadang-kadang terjadi antara kelompok generasi tua dengan generasi muda ditandai dengan adanya perbedaan pandangan, sikap, tingkah laku dan tutur kata. Contoh konflik antargenerasi tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor….
a. umur/usia
b. kepentingan
c. perubahan sosial
d. posisi dalam masyarakat
e. peranan yang berbeda
Jawab : B
Konflik antargenerasi terjadi antara generasi tua yang mempertahankan nilai-nilai lama dan generasi muda yang ingin mengadakan perubahan. Hal tersebut menimbulkan konflik karena generasi tua ingin mempertahankan nilai-nilai lama yang masih relevan dengan kehidupan budayanya, sebaliknya generasi muda ingin ada perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Dalam masalah ini terjadi benturan perbedaan kepentingan antara generasi tua dan generasi muda

11. Karena tidak dapat diselesaikan di tingkat RT/RW, sengketa batas tanah pekarangan antara Pak Akhmad dengan Pak Badu diselesaikan di pengadilan. Bentuk akomodasi tersebut termasuk…..
a. mediasi
b. arbitrasi
c. ajudikasi
d. koersi
e. konsiliasi
Jawab: C
Ajudikasi adalah bentuk proses penyelesaian masalah atau penysuaian (akomodasi) melalui jalur hukum atau peradilan.

12. Perhatikan gambar stratifikasi sosial berikut !

A Keterangan:
A A : Pengusaha Besar

B B : Pengusaha Menengah

C C : Pengusaha Kecil

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan bahwa pembentukan stratifikasi sosial didasarkan atas kriteria…
a. kuantitas modal
b. gelas kesarjanaan
c. tingkat pendidikan
d. penguasaan teknologi
e. spesialisasi keahlian
Jawab : A
Karena dalam bidang ekonomi khususnya dikalangan pengusaha sebagai penentu strata sosial mereka adalah jumlah/besarnya modal yang dimiliki sehingga tercipta lapisan atas yang dihuni oleh pengusaha besar, lapisan menengah adalah pengusaha menengah dan lapisan bawah adalah pengusaha kecil yang memiliki modal paling kecil.

13. Gambar stratifikasi sosial pada masa kolonial di samping mempunyai sifat…. (lihat soal)

Keterangan:
A
1 = golongan Eropa
2a = Golongan bangsawan
2b = Golongan bangsawan
3 = Golongan pribumi

a. terbuka
b. tertutup
c. campuran
d. homogen
e. heterogen

Jawab : C
Di masa kolonial stratifikasi sosial bersifat campuran dimana strata terdiri dari golongan eropa, golongan timur jauh, golongan bangsawan, dan golongan pribumi yang menduduki strata paling bawah. Bersifat campuran karena terjadi kemungkinan mobilitas sosial, namun untuk mobilitas sosial horisontal sifatnya tertutup kelompok sosial tersebut. Pada lapisan campuran terlihat bahwa mobilitas vertikal hanya dapat terjadi pada golongan yang sama. Untuk menentukan perubahan status sosial seseorang bisa melalui usaha atau perkawinan.

14. Perhatikan sekma struktur sosial di bawah ini !

Dicopy-an

Skema diatas menunjukkan struktur sosial vertikal yang bersifat…
a. sengaja
b. otomatis
c. tetutup
d. homogen
e. campuran
Jawab: C
Dari gambar tersebut tidak terjadi perpindahan antar strata. Artinya strata yang satu tidak bisa dimasuki oleh individu atau kelompok yang berasal dari strata yang lain
15. Perhatikan contoh mobilitas berikut:
1. Setelah lulus SMA, Henry melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum UNDIP
2. Ibu Siti pindah ke daerah asal karena ingin mendekati orang tuanya
3. Poniman, seorang staff dipromosikan menjadi kepala bagian di kantornya
4. Tomy, seorang pelajar ikut program pertukaran siswa ke Malaysia
Dari pernyataan di atas yang merupakan mobilitas vertikal adalah….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4

Jawab : B
Karena dari contoh nomor 1 dan 3 terlihat bahwa ada sebuah perpindahan seseorang atau kelompok dari suatu kedudukan sosial pada kedudukan sosial yang lain yang tidak sederajat
16. Seorang pemuda terpelajar dari kalangan biasa menikah dengan putri hartawan. Pemuda tersebut kemudian menempati status sosial yang setara dengan istrinya. Saluran yang digunakan untuk mobilitas adalah…
a. pendidikan dasar
b. partai politik
c. lembaga keagamaan
d. perkawinan dan pendidikan
e. organisasi ekonomi formal
Jawab : D
Seseorang dapat melakukan mobilitas sosial dengan melalui saluran antara lain : angkatan bersenjata, lembaga keagamaan, sekolah/pendidikan, organisasi politik,ekonomi, dan keahlian serta perkawinan. Dari kasus tersebut pemuda tersebut dapat melakukan perpindahan kedudukan sosialnya dengan cara perkawinan. Sedangkan pendidikan merupakan social elevator bagi individu yang mengikutinya, karena semakin tinggi pendidikan yang diperoleh maka semakin tinggi pula secara otomatis trata/tingkatan yang diperolehnya.

17. Perhatikan skema berikut !

Struktur sosial pada masyarakat majemuk di atas berbentuk ….
a. konsolidasi sosial
b. interseksi sosial
c. integrasi sosial
d. asimilasi sosial
e. akulturasi sosial

Jawab: B
Interseksi sosial merupakan persilangan atau pertemuan/titik potong keanggotaan anggota-anggota dari dua suku bangsa atau lebih dalam kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat yang majemuk. Dari struktur sosial pada soal merupakan sebuah interseksi golongan suku bangsa dan agama

MASYARAKAT MAJEMUK&MULTIKULTURAL & PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Masyarakat Majemuk dan Multikultural

Menganalisis kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Materi:
• Kelompok sosial
• Masyarakat majemuk
• Konsep masyarakat multikultural
• Integrasi dan disintegrasi

Ringkasan

A. KELOMPOK SOSIAL
Organisasi Sosial
Organisasi sosial adalah cara-cara perlaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial. Dengan demikian organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antar warga-warga masyarakat yang bersangkutan di dalam suau tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti keompok-kelompok sosial dan perkumpulan, lembaga-lembaga sosial, peranan-peranan sosial dan kelas-kelas sosialk

Kelompok Dan Perkumpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi melahirkan kelompok sosial, organisasi, lembaga sosial, status dan peran.
Macam kelompok sosial menurut Bierstedt,
a. kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis, misalnya kelompok usia penduduk
b. kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial anggotanya
c. kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok pertemuan, kekerabatan
d. kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan persamaan kepentingan, misalnya sekolah, negara
Faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan

Kelompok Sosial Yang teratur
1. In- group dan Out- group
In- group adalah kelompok sosial dimana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut, biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in- groupnya
2. Kelompok primer dan kelompok sekunder
Menurut Cooley, kelompok primer adalah kelompok kecil yang anggota-anggotanya memiliki hubungan dekat, personal dan langgeng, misalnya keluarga. Kelompok sekunder adalah kelompok besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, hubungan bersifat impersonal
3. Paguyuban (gemeinschaft) dan Patembayan (geselschaft)
Paguyuban adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat hubungan batin murni, bersifat alamiah serta kekal atas dasar cinta dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Menurut Ferdinand Tonnies terdapat tiga tipe paguyuban
– karena ikatan darah
– karena tempat
– karena pikiran atau persamaan ideologi

Patembayan adalah ikatan lahir bersifat pokok dan biasanya hanya jangka pendek.

4. Group formal dan in –formal
Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesamanya
Informal group adalah kelompok yang tidak mempunyai struktur yang pasti
5. Membership dan Reference group
Membership group adalah suatu kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggotanya. Reference group adalah kelompok-kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk kepribadiannya

Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
1. Kerumunan (crowd) adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di stau tempat dan pada waktu yang bersamaan
2. Publik adalah orang-orang yang berkumpul yang mempunyai kesamaan kepentingan

Suku bangsa
Suku bangsa atau etnisitas yaitu suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku bangsa pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan ciri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku atau ciri-ciri biologis yang sama

Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu “buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari ‘buddhi” (budi atau akal). Kebudayaan diartikan sebagai hal –hal yang berkaitan dengan budi dan akal. Sedang dalam bahasa Inggris, kebudayaan dikenal dengan istilah culture yang berasal dari bahasa Latin “colere”, yaitu mengolah , mengerjakan tanah , membalik tanah atau diartikan bertani.
Definisi kebudayaan menurut beberapa ahli:
Ralph Linton
Kebudayaan adalah konfigurasi dan hasil dari tingkah laku yang dipelajari, yang unsur-unsur penentunya dimiliki bersama dan dilanjutkan oleh anggota masyarakat tertentu
E.B Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang komplek, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan – kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat
William H. Haviland
Kebudayaan adalah seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh anggotanya melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua anggota masyarakat
Koentjoroningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar
Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi
Kebudayaan merupakan sarana hasil karya , rasa dan cipta masyarakat
Kebudaan bersifat superorganik yaitu sebagai sesuatu yang turun temurun dari generasi ke generasi atau sesuatu yang bisa diwariskan ( Herskovits). Sementara itu Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri (cultural determinisme)

Wujud Kebudayaan
Apabila kita memperhatikan definisi kebudayaan menurut Koentjoroningrat, perwujudan budaya adalah
1. sistem gagasan, budaya yang bersifat abstrak tapi menentukan sifat, cara berfikir serta tingkah laku masyarakat pendukung budaya tersebut.
2. sistem tindakan atau sistem sosial meliputi perilaku dan bahasa, wujud budaya ini bersifat konkrit
3. hasil karya manusia, yaitu wujud konkrit dapat dilihat, diraba dan difoto, misalnya pakaian, alat produksi dan alat transportasi

Wujud budaya tersebut sejalan dengan wujud budaya menurut Hoxley yaitu mentifact, sosiofact dan artefact

Klasifikasi unsur budaya dari yang terkecil adalah
1. items, unsur budaya yang paling kecil
2. trait, merupakan gabungan dari beberapa unsur terkecil
3. trait kompleks, gabungan dari beberapa item dan trait
4. cultural activity, atau aktivitas budaya merupakan gabungan dari beberapa komplek budaya
Gabungan dari beberapa aktivitas budaya menghasilkan unsur-unsur budaya yang menyeluruh atau cultural universal.

Karakteristik Budaya
Budaya memiliki sifat universal, artinya terdapat sifat-sifat umum yang melekat pada setiap budaya, kapan pun dan dimanapun budaya itu berada. Adapun sifat itu adalah
1. kebudayaan adalah milik bersama
2. kebudayaan merupakan hasil belajar
3. kebudayaan didasarkan pada lambang
4. kebudayaan terintegrasi
5. kebudayaan dapat disesuaikan
6. kebudayaan selalu berubah
7. kebudayaan bersifat nisbi (relatif)
Dalam kebudayaan juga terdapat pola-pola perilaku (pattern of behavior) yang merupakan cara-cara masyarakat bertindak atau berkelakuan yang harus diikuti oleh semua anggota masyarakat tersebut.

Adapun subtansi atau isi utama budaya adalah:
1. sistem pengetahuan, berisi pengetahuan tentang alam sekitar, flora dan fauna sekitar tempat tinggal, zat-zat bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungannya, tubuh manusia, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta ruang dan waktu.
2. sistem nilai budaya, adalah sesuatu yang dianggap bernilai dalam hidup
3. kepercayaan, inti kepercayaan itu adalah usaha untuk tetap memelihara hubungan dengan mereka yang sudah meninggal
4. persepsi, yaitu cara pandang dari individu atau kelompok masyarakat tentang suatu permasalahan
5. pandangan hidup, yaitu nilai-nilai yang dipilih secara selektif oleh masyarakat. Pandangan hidup dapat berasal dari norma agama (dogma), ideologi negara atau renungan atau falsafah hidup individu
6. etos budaya, yaitu watak khas dari suatu budaya yang tampak dari luar

Budaya Lokal
Budaya lokal merupakan adat istiadat, kebudayaan yang sudah berkembang (maju) atau sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah yang terdapat disuatu daerah tertentu. Budaya lokal umumnya bersifat tradisional yang masih dipertahankan. Menurut Fischer, kebudayaan – kebudayaan yang ada di suatu wilayah berkembang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain lingkungan geografis, induk bangsa dan kontak antarbangsa. Dari pendapat tersebut dapatlah kita kaitkan dengan kebudayaan daerah yang ada di Indonesia yang memiliki ciri-ciri khusus antarwilayah sehingga beraneka ragam. Van Volenholen membagi masyarakat Indonesia ke dalam 19 lingkungan hukum adat yang oleh Koentjoroningrat disebut culture area. Setiap suku memilih mempertahankan pola-pola hidup yang sudah lama disesuaikan dengan penduduk sekitar mereka. Lingkungan geografis yang berbeda ada yang di gunung maupun dataran rendah dan tepi pantai, faktor ilkim dan adanya hubungan dengan suku luar menyebabkan perkembangan kebudayaan yang beraneka macam.
Contoh budaya lokal yang bersifat abstrak misalnya Kepercayaan Kaharingan (Dayak), Surogalogi (Makasar), Adat Pikukuh (Badui). Budaya lokal yang bersifat perilaku misalnya tari Tor-tor, tarian Pakarena, upacara Kasadha (Masyarakat Tengger), upacara ruwatan dengan menggelar wayang kulit berlakon “Murwokolo” (Masyarakat Jawa), orang Badui dalam berpakaian putih dan Badui luar berpakaian biru, Bahasa Batak dan lain-lain . Budaya lokal yang bersifat artefak misalnya rumah Gadang (Sumatera Barat), tiang mbis ( Suku Asmat), alat musik gamelan (Jawa)

Potensi Keberagaman Kebudayaan
Walaupun Indonesia menurut Van Volenholen terdiri dari 19 hukum adat, tetapi pada dasarnya Indonesia terdiri dari ratusan suku bangsa yang bermukim di wilayah yang tersebar dalam ratusan pulau yang ada di Inonesia. Tiap suku bangsa ini memiliki ciri fisik, bahasa, kesenian, adat istiadat dan agama yang berbeda. Dengan demikian dapat dikatakan bangsa Indonesia sebagai negara yang kaya akan budaya. Beberapa aspek keberagaman budaya Indonesia antara lain suku, bahasa, agama dan kepercayaan, serta kesenian. Kekayaan budaya ini merupakan daya tarik tersendiri dan potensi yang besar untuk pariwisata serta bahan kajian bagi banyak ilmuwan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan. Hal yang utama dari kekayaan budaya yang kita miliki adalah adanya kesadaran akan adanya bangga akan kebudayaan yang kita miliki serta bagaimana dapat memperkuat budaya nasional sehingga “kesatuan kesadaran “ atau nation bahwa kebudayaan yang berkembang adalah budaya yang berkembang dalam sebuah NKRI sehingga memperkuat integrasi.
Disatu sisi bangsa Indonesia juga mempunyai permasalahan berkaitan dengan keberagaman budaya yaitu adanya konflik yang berlatar belakang perbedaan suku dan agama. Banyak pakar menilai akar masalah konflik ialah kemajemukan masyarakat, atau adanya dominasi budaya masyarakat yang memilki potensi tinggi dalam kehidupan serta adanya ikatan primordialisme baik secara vertikal dan horisontal. Disamping itu kesenjangan antara dua kelompok masyarakat dalam bidang ekonomi, kesempatan memperoleh pendidikan atau mata pencaharian yang mengakibatkan kecemburuan sosial, terlebih adanya perbedaan dalam mengakses fasilitas pemerintah juga berbeda (pelayanan kesehatan, pembuatan KTP, SIM atau sertifikat serta hukum). Semua perbedaan tersebut menimbulkan prasangka atau kontravensi hingga dapat berakhir dengan konflik.

B. MASYARAKAT MAJEMUK
Masyarakat majemuk sering diidentikan oleh orang awan sebagai masyarakat multikultural. Uraian dari Parsudi Suparlan dapat menjelaskan perbedaan tersebut. Masyarakat majemuk terbentuk dari dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional yang biasa dilakukan secara paksa (coercy by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah nasional. Setelah PD II contoh masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan dan Suriname. Ciri yang mencolok dan kritikal majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintahan nasional dengan masyarakat suku bangsa dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang dipersatukan oleh sistem nasional. Sementara itu Dr. Nasikun mengemukakan masyarakat majemuk adalah suatu masyarakat dalam mana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang menjadi bagian-bagiannya adalah sedemikian rupa sehingga para anggota masyarakat kurang memiliki loyalitas terhadap masyarakat sebagai suatu keseluruhan, kurang memiliki homogenitas atau bahkan kurang memiliki dasar-dasar untuk memahami satu sama lain

Menurut Pierre L. Van den Berghe mengemukakan karakteristik masyarakat majemuk:
1. terjadi segmentasi ke dalam bentuk-bentuk kelompok subkebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain
2. memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer
3. kurang mengembangkan konsensus diantara para anggota-anggotanya terhadap nilai-nilai yang bersifat dasar
4. secara relatif seringkali mengalami konflik di antara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain
5. secara relatif, integrasi sosial tumbuh di atas paksaan (coercion) dan saling ketergantungan dalam bidang ekonomi
6. adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok lain

Disini Parsudi Suparlan melihat adanya dua kelompok dalam perspektif dominan-minoritas, tetapi sulit memahami mengapa golongan minoritas didiskriminasi, karena besar populasinya belum tentu besar kekuatannya. Konsep diskriminasi sebenarnya hanya digunakan untuk mengacu pada tindakan-tindakan perlakuan yang berbeda dan merugikan terhadap mereka yang berbeda secara askripsi oleh golongan yang dominan. Yang termasuk golongan askripsi adalah suku bangsa (termasuk ras, kebudayaan sukubangsa, dan keyakinan beragama), gender , dan umur.

Sementara itu Furnival mengemukakan bahwa masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih komunitas (kelompok) yang secara kultural dan ekonomi terpisah –pisah serta memiliki struktur kelembagaan yang berbeda-beda satu sama lainnya. Menurut Furnival berdasarkan konfigurasi (susunannya) dan komunitas etniknya, masyarakat majemuk dibedakan menjadi empat kategori sebagai berikut:
8. Masyarakat majemuk dengan kompetisi seimbang
9. Masyarakat majemuk dengan mayoritas dominan
10. Masyarakat majemuk dengan minoritas dominan
11. Masyarakat majemuk dengan fragmentas
Masyarakat majemuk dengan fragmentasi merupakan masyarakat yang terdiri atas sejumlah kelompok etnik tetapi semuanya dalam jumlah kecil sehingga tidak satupun kelompok yang mempunyai posisi politik dan ekonomi yang dominan. Masyarakat demikian ini biasanya sangat stabil tapi masih punya potensi konflik karena rendahnya kemampuan coalition building.

Terdapat tiga faktor utama yang mendorong terbentuknya kemajemukan bangsa Indonesia adalah
1. Latar belakang historis
Adanya perbedaan waktu dan jalur perjalanan ketika nenek moyang bangsa Indonesia berpindah (migrasi) dari Yunan (Cina Selatan) ke pulau-pulau di Nusantara
2. Kondisi geografis
Perbedaan kondisi geografis Indonesia yang terdiri atas pulau-pulau dengan relief beranekaragam dan satu dengan lainnya dihubungkan oleh laut dangkal, melahirkan suku bangsa yang beranekaragam pula, terutama pola kegiatan ekonomi dan perwujudan kebudayaan yang dihasilkan untuk mendukung kegiatan ekonomi tersebut
3. Keterbukaan terhadap kebudayaan luar
Bangsa Indonesia adalah contoh bangsa yang terbuka. Hal ini dapat dilihat dari besarnya pengaruh asing dalam membentuk keanekaragaman masyaarkat di seluruh wilayah Indonesia yaitu antara lain pengaruh kebudayaan India, Cina, Arab dan Eropa

Dalam menganalisis hubungan antar suku bangsa dan golongan menurut Koentjoroningrat ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. sumber-sumber konflik
2. potensi untuk toleransi
3. sikap dan pandangan dari suku bangsa atau golongan terhadap sesama suku bangsa
4. hubungan pergaulan antar suku – bangsa atau golongan tadi berlangsung

Adapun sumber konflik antar suku bangsa dalam negara berkembang seperti Indonesia, paling sedikit ada lima macam yakni:
1. jika dua suku bangsa masing-masing bersaing dalam hal mendapatkan lapangan mata pencaharian hidup yang sama
2. jika warga suatu suku bangsa mencoba memasukkan unsur-unsur dari kebudayaan kepada warga dari suatu suku bangsa lain
3. jika warga satu suku bangsa mencoba memaksakan konsep-konsep agamanya terhadap warga dari suku bangsa lain yang berbeda agama
4. jika warga satu suku bangsa berusaha mendominasi suatu suku bangsa secara politis
5. potensi konflik terpendam dalam hubungan antar suku bangsa yang telah bermusuhan secara adat

C. MASYARAKAT MULTIKULTURAL
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Tercakup dalam pengertian kebudayaan adalah para pendukung kebudayaan, baik secara individu maupun secara kelompok dan terutama ditujukan terhadap golongan sosial askripsi yaitu suku bangsa (dan ras) , gender dan umur. Ideologi multikulturalisme ini secara bergandengan tangan saling mendukung dengan proses demokratisasi, yang pada dasarnya adalah kesederajatan pelaku secara individual (HAM) dalam berhadapan dengan kekuasaan dan komuniti atau masyarakat setempat.
Jadi tidak ada kebudayaan yang lebih tinggi demikian pula sebaliknya.

H. Masalah yang Timbul Akibat Keanekaragaman dan Perubahan Kebudayaan

1. Konflik
Merupakan suatu proses disosiatif yang memecah kesatuan di dalam masyarakat. Meskipun demikian konflik tidak selamanya negatif, adakalanya dapat menguatkan ikatan dan integrasi
2. Integrasi
Adalah dibangunnya interdependensi yang lebih rapat dan erat antara bagian-bagian dari organisme hidup atau antara anggota-anggota di dalam masyarakat sehingga menjadi penyatuan hubungan yang diangap harmonis
Faktor-faktor yang mendukung integrasi sosial di Indonesia:
f. adanya penggunaan bahasa Indonesia
g. adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air
h. adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu Pancasila
i. adanya jiwa dan semangat gotong royong yang kuat serta rasa solidaritas dan toleransi keagamaan yang tinggi
j. adanya rasa senasib sepenanggungan akibat penjajahan yang lama diderita oleh seluruh bangsa di Indonesia
3. Disintegrasi
Disebut pula disorganisasi, merupakan suatu keadaan dimana tidak ada keserasian pada bagian-bagian dari suatu kesatuan. Agar masyarakat dapat berfungsi sebagai organisasi harus ada keserasian antar bagian-bagian
4. Reintegrasi
Disebut juga reorganisasi, dilaksanakan apabila norma-norma dan nilai-nilai baru telas melembaga (institutionalized) dalam diri warga masyarakat.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul akibat keanekaragaman dan perubahan kebudayaan, yaitu melalui berbagai pola hubungan yang terdapat dalam masyarakat majemuk
1. asimilasi
2. self-segretion
3. integrasi
4. pluralisme

Membangun Sikap Kritis, Toleransi dan Empati dalam Masyarakat Multikultural
Dalam mengatasi masyarakat majemuk , Parsudi Suparlan menawari sebuah menyebaran konsep multikulturalisme melalui LSM, dan pendidikan dari SD hingga PT. Alternatif penyelesaian masalah akibat keanekaragaman budaya adalah dengan melakukan strategi kebudayaan dimana memungkinkan tumbuh kembangnya keberagaman budaya yang menuju integrasi bangsa dengan tetap memperhatikan kesederajatan budaya-budaya yang berkembang. Untuk itu komunikasi antar budaya perlu dibangun disertai dengan sikap kritis, toleransi dan empati.

SOAL UJIAN NASIONAL

1. Indonesia terdiri dari berbagai suku, antara lain Batak, Minang, Asmat, Ambon, Bugis, Dayak dan lain-lain. Masing-masing suku memiliki ciri khas dalam aspek….
a. bahasa, kesenian dan tradisi
b. keturunan, budaya dan ideologi
c. budaya, kebangsaan dan ciri fisik
d. warna kulit, tradisi dan mata pencaharian
e. tradisi, keturunan dan teknologi produksi
Jawab: A
Kelompok etnik adalah suatu kelompok yang dibedakan dari kelompok lain karena asal usul kebangsaannya atau kebudayaan yang berbeda. Menurut Francis kelompok etnik atau golongan suku bangsa merupakan sejenis komunitas yang menampilakn persamaan bahasa, adat istiadat, wilayah, sejarah, sikap dan sistem politik.

2. Indonesia dihuni oleh beragam suku bangsa yang tersebar di wilayah Indonesia. Sebab terjadinya kemajemukan tersebut adalah….
a. hilangnya identitas nasional
b. banyaknya impor dari negara lain
c. isolasi karena bentuk wilayah kepulauan
d. berkembanganya hubungan politik dengan luar negeri
e. munculnya partai-partai politik baru
Jawab : C
Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terdiri atas lebih dari dua kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik , didorong oleh latar belakang historis, kondisi geografis dan pengaruh kebudayaan asing . Kondisi geografis negara Indonesia yang kepulauan menyebabkan terisolasianya penduduk dalam ulau-pulau tersebut yang memunculkan beranekaragamnya suku bangsa sesuai dengan adaptasi lingkungannya.

3. Sebagai bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya, peranan pendidikan multikultural sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan…
a. kepribadian bangsa berdasarkan budaya baru
b. sikap toleransi terhadap perbedaan dalam masyarakat
c. perbedaan-perbedaan kebudayaan yang berkembang
d. budaya lokal yang ada agar tidak memudar
e. masyarakat yang adil dan makmur serta merata
Jawab: B
Multikulturalisme adalah sebuah ideologi yang menekankan pengakuan dan penghargaan pada kesederajatan perbedaan kebudayaan. Untuk itu komunikasi antar budaya perlu dibangun disertai dengan sikap kritis, toleransi dan empati.

4. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk. Kemajemukan masyarakat Indonesia ditandai dengan ….
a. besarnya jumlah penduduk Indonesia
b. strategisnya letak wilayah Indonesia
c. luasnya wilayah negara Indonesia
d. tingginya angka kematian dan kelahiran
e. banyaknya suku, agama dan budaya
Jawab: E
Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat secara horisontal dan vertikal. Secara horisontal adalah (1) perbedaan fisik atau ras (2) perbedaan suku bangsa dengan kebudyaan yang berbeda antar suku (3) perbedaan agama (4) perbedaan jenis kelamin

5. Banyak organisasi yang dibentuk berdasarkan daerah asal. Orang Bandung yang ada di Kalimantan membentuk kelompok adal daerahnya (suku Sunda), demikian pula yang lain. Pengaruh terhadap masyarakat majemuk, kelompok tersebut akan menimbulkan …..
a. Materialisme
b. Primordialisme
c. Profesionalisme
d. Strukturalisme
e. Fungsionalisme
Jawab : B
Sikap primordial merupakan sikap loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional yang berdasarkan atas ikatan kekerabatan, suku bangsa, asal daerah, bahasa, dan adat istiadat sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama dalam kelompoknya

6. Sikap stereotip yang ditunjukkan oleh masyarakat majemuk dapat menghambat proses integrasi. Sikap ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan dalam….
a. profesi / pekerjaan
b. wilayah
c. kepercayaan/agama
d. keturunan
e. Kebudayaan
Jawab: E
Stereotip merupakan suatu konsep yang erat kaitannya dengan konsep prasangka: orang yang menganut stereotip mengenai kelompok lain cenderung berprasangka terhadap kelompok tersebut. Menurut Kornblum stereotip merupakan citra kaku mengenai suatu kelompok atau budaya yang dianut tanpa memperhatikan kebenaran citra tersebut
7. Kemajemukan masyarakat Indonesia berdasarkan suku bangsa dan kebudayaan merupakan akibat dari perbedaan …
a. kondisi geografis Indonesia
b. pengaruh budaya asing
c. latar belakang historis
d. potensi sumber daya alam
e. ideologi yang dianut
Jawab: A
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia majemuk adalah :
a) Keadaan geografis Wilayah
b) Keadaan iklim
c) Letak Indonesia dalam persilangan benua dan samudra.

8. Kelompok sosial yang eksklusif membawa simbol tertentu (misalnya agama Islam) akan memicu kelompok sejenis bermunculkan dengan simbol yang berbeda (misalnya agama Kristen). Perbedaan antarkelompok akan menguat pada suku yang didominasi oleh simbol sosial tersebut. Hal ini dapat menimbulkan potensi konflik berupa….
a. kemenangan kelompok dengan simbol sosial tertentu
b. anggapan pada kelompok lain sebagai pihak yang harus dikalahkan
c. keinginan untuk mempengaruhi kelompok lain bersatu
d. menghargai kelompok lain sebagai elemen bangsa
e. peningkatan kesadaran kolektif untuk hidup bersama
Jawab: B
Konsolidasi merupakan suatu proses menata atau memperkuat persatuan antar komponen atau kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan parameter atau nilai-nilai kesatuan, Namun konsolidasi pada masyarakat majemuk yang memiliki parameter beragam bisa juga berarti penggalangan kekuatan pada organisasi atau kelompok masyarakat yang bisa menimbulkan rasa iri atau curiga dari organisasi atau kelompok masyarakat lain. Dalam konflik secara umum salah satu penyebabnya adalah terjadi perbedaan latar belakang kebudayaan, agama, dan bahasa sehingga dapat terjadi anggapan pada kelompok lain sebagai pihak yang harus dikalahkan.

9. Keluarga Umar, orang Sunda beragama Islam, bertetangga dengan keluarga Agus yang orang Jawa beragama Kristen. Mereka mempunyai profesi berbeda. Pada suatu hari keduanya bertengkar hebat. Pertengkaran mereka dipengaruhi oleh struktur sosial majemuk, yaitu….
a. adanya konsolidasi sosial
b. rasa harga diri yang berlebihan
c. perasaan kompetitif yang tidak sehat
d. kondisi stelemate di antara mereka
e. dianggap remeh satu sama lain
Jawab: A
Konsolidasi merupakan suatu proses yang berlangsung pada masyarakat majemuk. Proses ini bisa berati menata atau memperkuat persatuan antar komponen atau kebudayaan masyarakat dengan mengedepankan parameter atau nilai-nilai kesatuan, seperti nasionalisme. Namun konsolidasi pada masyarakat majemuk yang memiliki parameter beragam bisa juga berarti penggalangan kekuatan pada organisasi atau kelompok masyarakat yang bisa menimbulkan rasa iri atau curiga dari organisasi atau kelompok masyarakat lain.

10. Beberapa perilaku dalam masyarakat !
1. Menghargai solidaritas antara kelompok suku bangsa
2. Melestarikan budaya yang diwarisi dari leluhur
3. Menghambat proses pembangunan fasilitas modern
4. Memilih pemimpin yang berasal dari putra daerah
Yang merupakan sikap premordial dalam masyarakat majemuk adalah….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : D
Sikap primordial merupakan sikap loyalitas yang berlebihan terhadap budaya subnasional yang berdasarkan atas ikatan kekerabatan, suku bangsa, asal daerah, bahasa, dan adat istiadat sehingga melahirkan pola perilaku serta cita-cita yang sama dalam kelompoknya

11. Perhatikan ciri-ciri hubungan sosial berikut !
1. Interaksi antarindividu bersifat formal
2. Hubunga sosial berlangsung erat dan intim
3. Solidaritas dan kontrol sosial relatif sangat kuat
4. Hubungan sosial dilandasi kepentingan ekonomi
Yang menjadi ciri – ciri dalam masyarakat paguyuban adalah
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab: C
Menurut Ferdinand Tonnies, kelompok sosial yang treratur dibedakan menjadi
1. Paguyuban yaitu bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat hubungan batin murni dan bersifat alamiah dan kekal. Hubungannya didasari oleh rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang ditakdirkan. Biasanya ditemui dalam keluarga, kekerabatan, rukun tetangga. Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab, bersifat pribadi dan ekslusif
2. Patembayan adalah ikatan lahir yang bersifat pokok dan biasanya hanya untuk jangka waktu tertentu atau pendek. Patembayan bersifat sebagai bentuk yang ada dalam pikiran mereka belaka.

12. Perhatikan beberapa ciri kehidupan sosial di bawah ini !
1. Terjadinya segmentasi kelompok-kelompok sosial
2. Memiliki sub-kebudayaan yang berbeda/beragam
3. Mengembangkan sikap konsensus terhadap nilai dasar
4. Struktur sosial terbagi ke dalam lembaga yang bersifat komplementer
Yang termasuk ciri kehidupan politik dalam masyarakat majemuk adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : A
Menurut Van den Berghe suatu masyarakat disebut sebagai masyarakat majemuk ketika memiliki sifat-sifat dasar sebagai berikut :
1. Adanya segmentasi masyarakat ke dalam kelompok-kelompok yang mempunyai kebudayaan atau subkebudayaan yang berbeda-beda satu sama lain.
2. Adanya struktur sosial yang terbagi dalam lembaga-lembaga yang bersifat nonkomplementer.
3. Kurang bisa mengembangkan konsensus diantara anggota masyarakat
4. Secara relatif sering terjadi konflik antar kelompok
5. Integrasi sosial secara relatif tumbuh di atas paksaan serta saling ketergantungan dalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh sutu kelompok terhadap kelompok-kelompok lain.

13. Kemajemukan suku bangsa di Indonesia disebabkan oleh terjadinya isolasi sosial di antara berbagai kelompok yang dipengaruhi oleh faktor….
a. keadaan geografis
b. iklim yang berbeda
c. pengaruh budaya asing
d. pelaksanaan pembangunan
e. perbedaan keturunan

Jawab : A
Faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia majemuk adalah :
1. Keadaan geografis Wilayah
2. Keadaan iklim
3. Letak Indonesia dalam persilangan benua dan samudra.
Pada soal tersebut terjadinya isolasi sosial dipengaruhi oleh keadaan geografis yang berupa kepulauan yang saling terpisah dan kecil-kecil walaupun ada lima pulau besar. Keseluruhan pulau kecil dan besar disekat oleh laut sehingga menyulitkan untuk kontak langsung.

MATERI PERUBAHAN SOSIAL XII IPS&PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Perubahan Sosial

SKL 6
Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya
Materi:
• Teori perubahan
• Bentuk perubahan
• Faktor pendorong dan penghambat perubahan
• Dampak modernisasi dan globalisasi
• Mengatasi memudarnya jati diri bangsa

Ringkasan

A. PERUBAHAN SOSIAL
1. Definisi Perubahan
Menurut Auguste Comte, sosiologi mempelajari statika dan dinamika masyarakat social meskipun perubahan kita terpusat pada aspek statika masyarakat, tetapi dalam kehidupan sehari – hari kita telah menyentuh perubahan.
Adapun definisi perubahan sosial menurut beberapa tokoh:
1. William F. Ogburn
Ruang lingkup perubahan sosial mencakup unsur kebudayaan material dan non material, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur kebudayaan material terhadap unsur non material
2. Mac Iver
Perubahan sosial adalah terjadinya perubahan dalam hubungan sosial (social relationships) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium)
3. Kingsley Davis
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
4. Gillin dan Gillin
Perubahan sosial merupakan variasi cara hidup yang telah diterima yang disebabkan karena kondisi geografis, kebudayaan, material, komposisi penduduk, ideology maupun adanya difusi ataupun penemuan baru dalam masyarakat
5. Samuel Koenig
Perubahan sosial menunjuk pada modifikasi yang terjadi dalam pola kehidupan manusia karena sebab intern dan ekstern
6. Selo Soemarjan
Segala perubahan pada lembaga – lemabaga kemasyrakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai – nilai, sikap – sikap dan pola – pola perikelakuan diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat

2. Teori – Teori Perubahan Sosial
Menurut Lauer ada dua teori utama perubahan sosial:
a. Teori Siklus
Teori siklus melihat perubahan merupakan sesuatu yang berulang – ulang, tidak dapat direncanakan atau diarahkan ke titik tertentu. Tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap sehingga batas antara pola hidup primitif, tradisional dan modern tidak jelas
Menurut beberapa ahli:
Oswald Spengler, Jerman (1880 –1936) : setiap peradaban besar mengalami proses kelahiran, pertumbuhan dan keruntuhan
Pitirim Sorokin: semua peradaban besar berada dalam siklus tiga sistem kebudayaan (kebudayaan ideasional, idealistis dan sensasi) yang berputar tanpa akhir.
Arnold Toynbee: sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran dan pertumbuhan, namun setiap peradaban memiliki kemampuan meminjam kebudayaan lain dan belajar dari kesalahan untuk mencapai peradaban yang lebih tinggi
Ibnu Kaldun: perubahan msayarakat diwarnai dengan pertumbuhan dan penaklukan kebudayaan. Hal ini akibat konflik antara orang menetap dan orang nomaden

b. Teori Linier atau Teori Perkembangan
Perubahan sosial budaya bersifat linier atau berkembang menuju titik tertentu, dapat direncanakan atau diarahkan
Beberapa tokoh sosiologi mengemukakan tentang teori linier yaitu:
Emile Durkheim: Masyarakat berkembang dari solidaritas mekanik ke solidaritas organic
Max Weber : Masyarakat berubah secara linier dari masyarakat yang diliputi oleh pemikiran mistik dan penuh tahayul menuju masyarakat yang rasional
Herbert Spencer : mengembangkan teori Darwin, bahwa orang – orang yang cakap yang akan memenangkan perjuangan hidup
Ketiga tokoh diatas menggambarkan bahwa setiap masyarakat berkembang melaui tahapan yang pasti
Teori Linier dibedakan menjadi:
f. Teori evolusi
Perubahan sosial budaya berlangsung sangat lambat dalam jangka waktu lama. Perubahan sosial budaya dari masyarakat primitif, tardisional dan bersahaja menuju masyarakat modern yang kompleks dan maju secara bertahap
Comte mengemukakan perkembangan masyarakat mengikuti perkembangan cara berfikir masyarakat tersebut yaitu tahap teologi (khayalan), tahap metafisis (abstraksi) dan tahap ilmiah (positif)
Sedangkan Lenski berpendapat bahwa masyarakat berubah dari pra industri, industri dan pasca industri
Beberapa teori Evolusi
a) Teori Evolusi Unilinear
Masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan tertentu, berawal dari bentuk sederhana, komplek hingga sempurna. Tokohnya antara lain, Comte, Spencer. Suatu Variasi dari teori ini adalah Cylical theories dari Vilfredo Pareto
b) Teori Evolusi Universal
Perkembangan masyarakat tidaklah perlu melalui tahapan tertentu tetapi mengikuti suatu garis evolusi tertentu. Misal dari kelompok homogen ke kelompok yang heterogen sifat dan susunannya (Herbert Spencer)
c) Teori Evolusi Multilinear
Teori ini menekankan penelitian terhadap tahap perkembangan yang tertentu dalam evolusi masyarakat, misal penelitian pengaruh sistem perubahan sistem mata pencaharian dari berburu ke sistem pertanian atau terhadap sistem kekeluargaan dalam masyarakat yang bersangkutan

g. Teori Revolusi
Perubahan sosial menurut teori revolusi adalah perubahan sosial budaya berlangsung secara drastic atau cepat yang mengarah pada sendi utama kehidupan masyarakat (termasuk kembaga kemasyarakatan)
Karl Marx berpendapat bahwa masyarakat berkembang secara linier dan bersifat revolusioner, dari yang bercorak feodal lalu berubah revolusioner menjadi masyarakat kapitalis kemudian berubah menjadi masyarakat sosialis – komunis yang merupakan puncak perkembangan masyarakat
Suatu revolusi dapat berlangsung dengan didahului suatu pemberontakan (revolt rebellion). Adapun syarat revolusi adalah :
1. Ada keinginan umum mengadakan suatu perubahan
2. adanya kelompok yang dianggap mampu memimpin masyarakat
3. pemimpin harus mampu manampung keinginan masyarakat
4. pemimpin menunjukkan suatu tujuan yang konkret dan dapat dilihat masyarakat
5. adanya momentum untuk revolusi

B. BENTUK-BENTUK PERUBAHAN

1. Perubahan secara cepat dan lambat
Secara cepat dinamakan revolusi, misal, Proklamasi kemerdekaan RI, Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Sosial di Prancis, Revolusi Amerika
Secara lambat disebut evolusi, misal perubahan semangat kegotongroyongan yang mulai luntur, perubahan pola hidup dari masyarakat nomaden kemudian menetap

2. Perubahan yang direncanakan dan tidak direncanakan
Perubahan yang direncanakan merupakan bentuk perubahan yang diproses melalui program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu pula, misal Program NKKBS, Wajar ( wajib belajar 9 tahun). Perubahan yang direncanakan ke arah kemajuan (progress) dapat disebut pembangunan. Adapaun perubahan yang tidak direncanakan umumnya terjadi karena diluar kehendak masyarakat, misal perang, bencana alam. Biasanya mengarah ke kemunduran (regress)

3. Perubahan yang berpengaruh luas dan tidak berpengaruh luas
Perubahan berpengaruh luas adalah perubahan yang mendasar sehingga dampaknya mempengaruhi segala sendi kehidupan, kadang mengubah struktur masyarakat. Misal proses industrialisasi pada masyarakat agraris, masuknya listrik ke daerah terisolir
Perubahan tidak berpengaruh luas hanya terbatas pada lingkungan tertentu saja, tidak mengubah struktur masyarakat. Misal, perubahan mode pakaian kalangan remaja
Adapun pola – pola yang sering tampak pada perubahan sosial budaya adalah :
a. Perubahan komulatif, yaitu gangguan keseimbangan yang berulang-ulang sehingga menghasilkan perubahan-perubahan baru, baik yang bersifat progress maupun regress, misal adanya penemuan baru, atau bencana alam yang terus menerus
b. Berubahan bergelombang, yaitu gangguan keseimbangan dalam masyarakat yang selalu timbul kembali, tetapi selau terjadi keseimbangan, misal perubahan model pakaian, pergantian sistem politik dan pendidikan, gerak konjungtur dalam proses ekonomi
c. Gangguan keseimbangan yang hanya sekali terjadi, misalnya, terjadinya gerakan reformasi yang telah menggantikan pemerintahan orde baru menjadi orde reformasi

C. PROSES PERUBAHAN SOSIAL
1. Faktor Penyebab Internal dan Eksternal Perubahan Sosial
Perubahan sosial yang bersumber dari dalam masyarakat dapat terjadi melalui proses akumulasi.. Menurut Soerjono Soekanto factor internal tersebut adalah:
1. bertambah atau berkurangnya penduduk
2. penemuan – penemuan baru (inovasi) baik discovery maupun invention
hal ini karena:
a) kesadaran individu- individu akan kekurangan dalam kebudayaannya
b) kualitas ahli- ahli dalam suatu kebudayaan
c) perangsang bagi aktivitas – aktivitas penciptaan dalam masyarakat
Pengaruh dari penemuan baru tersebut dapat bersifat memancar, menjalar maupun beberapa penemuan baru mengakibatkan satu jenis perubahan.
3. Konflik dalam masyarakat
4. Terjadi pemberontakan atau revolusi

Discovery adalah penemuan kebudayaan atau sesuatu yang baru dalam masyarakat, baik berupa alat atau ide/gagasan. Jika discovery diakui dan telah diterima bahkan sudah diterapkan maka akan menjadi invention. Invention adalah proses dimana suatu unsur baru dihasilkan dengan mengkombinasi atau menyusun kembali unsur-unsur lama yang telah ada dalam masyarakat. Kemudian penemuan baru tersebut dapat menyebar (berakibat ke banyak segi kehidupan), menjalar (mengakibatkan perubahan pada bidang yang lain) atau beberapa penemuan baru dapat mengakibatkan timbulnya satu jenis perubahan.

Faktor dari dalam selain hal tersebut diatas juga terdapat faktor internal lain:
1. perpecahan dari masyarakat tersebut
2. individu yang kreatif yang memiliki inisiatif baru
3. munculnya kelompok sosial yang inovatif dan kreatif
4. pemimpin yang progresif

Adapun menurut Soerjono Soekanto faktor eksternal (diluar masyarakat tersebut) penyebab perubahan sosial adalah :
1. sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik, misal gempa bumi, bencana alam
2. peperangan
3. Pengaruh kebudayaan lain, yaitu melalui difusi, akulturasi dan asimilasi. Adapun yang termasuk proses akulturasi adalah;
– Subtitusi yaitu unsur kebudayaan lama diganti dengan unsur kebudayaan baru yang lebih berdaya guna
– Sinkretisme, yaitu unsur budaya lama bercampur dengan budaya baru sehingga membentuk sistem baru
– Adisi, yaitu adanya unsur budaya baru yang ditambahkan kepada unsur lama yang masih berlaku
– Dekulturisasi, yaitu adanya unsur budaya lama yang hilang
– Originasi, yaitu masuknya unsur – unsur budaya yang sama sekali baru sehingga membawa perubahan yang sangat besar

Faktor Pendorong Perubahan Sosial
1. Kontak dengan kebudayaan lain
– difusi intra masyarakat
– difusi antar masyarakat
2. Sistem pendidikan formal yang maju
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginanuntuk maju
4. Toleransi terhadap perbuatan yang menyimpang dan bukan merupakan delik
5. Sistem lapisan masyarakat terbuka
6. Penduduk yang heterogen
7. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang –bidang kehidupan tertentu
8. Oreintasi ke masa depan
9. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya

Faktor Penghambat Perubahan Sosial
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain
2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interest
5. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
6. Prasangka terhadap hal-hal yang baru atau asing atau sikap tertutup
7. Hambatan –hambatan yang bersifat ideologis
8. Adat atau kebiasaan
9. Nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki

2. Penyesuaian Masyarakat terhadap Perubahan
Adanya unsur – unsur baru dalam masyarakat dapat mengakibatkan gangguan terhadap keserasian masyarakat. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali maka keadaan tersebut dinamakan penyesuaian (adjustment). Bila sebaliknya maka dinamakan ketidaksesuaian sosial (maladjustment). Saluran – saluran perubahan sosial dan budaya (avenue or channel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh proses perubahan. Umumnya saluran tersebut adalah lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama, rekreasi dan lain-lan

3. Dampak Perubahan Sosial
a. Dampak Positif
Dampak positif perubahan sosial adalah munculnya penyesuaian atau akomodasi. Adanya penyesuaian memungkinkan dicapainya tahap perkembangan sosial baru yang yang lebih maju dan lebih baik dari keadaan sebelumnya. Proses tersebut dapat dicapai melalui reorganisasi atau reintegrasi yaitu proses pembentukan norma – norma dan nilai-nilai baru agar serasi dengan lembaga – lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan
b. Dampak Negatif
Dampak negatif dari perubahan sosial adalah disintegrasi atau disorganisasi.
Kondisi tersebut meliputi hal sebagai berikut:
a. adanya disorientasi nilai dan norma. Oleh R.K. Merton disebut anomie
b. munculnya konflik sosial dan horizontal
c. tidak berfungsinya secara optimal berbagai pranata sosial yang ada
d. terjadinya berbagai bentuk kerusakan lingkungan dan bencana pencemaran
e. munculnya krisis multidimensi
Adapun bentuk-bentuk disintegrasi sebagai dampak perubahan sosial adalah:
1) Kriminalitas
2) Pergolakan daerah dan separatisme
3) Aksi protes (demonstrasi)
4) Kenakalan remaja
5) Prostitusi
D. GLOBALISASI DAN MODERNISASI

Pengertian Modernisasi
Pengertian modernisasi menurut beberapa ahli adalah:
1. Alex Inkeles : modernisasi adalah sikap – sikap tertentu yang menandai manusia dalam setiap masyarakat modern
2. Astrid S.Susanto: modernisasi adalah proses pembangunan yang diberikan oleh perubahan demi kemajuan
3. Oghburn dan Nimkoff : modernisasi tidak sama dengan reformasi yang menekankan pada factor – factor rehabilitasi. Modernisasi bersifat preventif dan konstruktif
4. Soerjono Soekanto : modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah (directed change) yang didasarkan pada suatu perencanaan yang disebut sosial planning
5. J.W. Schoorl : modernisasi merupakan penggantian teknik produksi dari cara – cara tradisional ke cara-cara yang tertampung dalam pengertian revolusi industri. Schoorl merumuskan penerapan ilmu pengetahuan ilmiah yang ada kepada semua aktivitas merupakan factor penting dalam modernisasi
Dilihat dari definisi diatas modernisasi dapat dilihat sebagai suatu perubahan fisik yaitu cara – cara tradisional kearah modern atau penggunaan teknologi atau mesin serta dari pola pikir yaitu pola pikir tradisional menjadi pola pikir rasional. Praktis dan efisien

Syarat modernisasi menurut Soerjono Soekanto adalah :
1. cara berfikir yang ilmiah (scientific thinking)
2. sistem administrasi yang baik, yang benar-benar mewujudkan birokrasi
3. adanya sistem pengumpulan datayang baik dan teratur dan terpusat
4. penciptaan iklim yang favourable dari masyarakat terhadap modernisasi dengan cara penggunaan alat – alat komunikasi massa
5. tingkat organisasi yang tinggi
6. sentralisasi wewenang dalam pelaksanaan perencanaan sosial

Setiap modernisasi hal yang paling mendukung adalah sumber daya manusia modern. Adapun konsep manusia modern dikemukakan oleh Alex Inkeles adalah sebagai berikut:
1. Bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru
2. Senantiasa siap menerima perubahan
3. Mempunyai kepekaan terhadap masalah – masalah yang dihadapi di sekitarnya
4. Senantiasa mempunyai informasi yang lengkap mengenai pendiriannya
5. Lebih banyak berorientasi ke masa kini dan masa mendatang
6. Senantiasa menyadari potensi-potensi yang ada pada dirinya
7. Tidak parah pada nasib
8. Percaya pada keampuhan iptek
9. Menyadari hak-hak, kewajiban serta kehormatan orang lain

Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi menurut beberapa ahli adalah :
1. Selo Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalah untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya yerbentuknya PBB, OKI
2. Menurut Anthony Giddens (1989), proses peningkatan kesalingtergantungan masyarakat dunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai oleh kesenjangan tingkat kehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia ketiga(yang pernah dijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian)

Globalisasi terbentuk oleh adanya kemajuan teknologi di bidang komunikasi dunia.
Biasanya unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat adalah berupa teknologi tepat guna dan mudah aplikasinya, pendidikan formal serta unsur yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Sedang unsur globalisasi yang sulit diteriba biasanya berupa teknologi yang rumit dan mahal, menyangkut ideologi, politik dan kepercayaan serta sukar disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan masyarakat.
Masyarakat penerima globalisasi ada yang mampu menerima globalisasi tersebut atau ada yang menolak. Adapun mereka yang menolak biasanya adalah :
1. kelompok masyarakat yang belum mapan atau belum siap menerima perubahan
2. kelompok masyarakat tertinggal yang terasing
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi tua yang cenderung mencurigai globalisasi

Adapun kelompok masyarakat atau individu yang menerima globalisasi adalah
1. kelompok masyarakat yang kedudukan atau status sosialnya sudah mapan
2. kelompok masyarakat kota yang telah menikmati berbagai media komunikasi dan informasi globalisasi
3. kelompok masyarakat dari kalangan generasi muda yang memiliki kecenderungan terbuka menerima unsur-unsur perubahan dan modernisasi

Dampak Perubahan Sosial Budaya sebagai Akibat Modernisasi dan Globalisasi

Dampak positif modernisasi adalah
1. Tercapainya kemajuan kebudayaan bangsa
2. Meningkatnya industri yang memungkinkan masyarakat lebih sejahtera (lapangan kerja, barang konsumsi, volume ekspor dan lain-lain)
3. Meningkatnya efesiensi dan efektifitas kerja, transportasi dan komunikasi
4. Meningkatnya sector ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kualitas sumber daya manusia

Dampak negatif modernisasi antara lain
1. Pudarnya pengetahuan tradisional
2. Pudarnya sistem kepercayaan atau religi tradisional
3. Bergesernya nilai budaya akibat kemajuan di bidang teknologi dan pengetahuan
4. Melemahnya etos kerja tradisional
5. Meningkatnya angka kriminalitas dan kenakalan remaja
6. Meningkatnya tingkat pencemaran lingkungan
7. Menimbulkan kesenjangan sosial ekonomi

Dampak positif globalisasi
1. Masuknya nilai – nilai positif (disiplin, etos kerja, pentingnya pendidikan)
2. Mempercepat proses pembangunan karena perkembangan iptek
3. Menumbuhkan dinamika terbuka dan tanggap terhadap unsur –unsur pembaruan

Dampak negatif globalisasi
1. Terjadinya cultural shock, yaitu masyarakat mengalami disorientasi dan frustasi karena tidak siap menerima kenyataan perubahan akibat globalisasi
2. Terjadinya cultural lag yaitu unsur – unsur globalisasi tidak berlangsung secara serempak
3. Anomi, yaitu keadaan tanpa nilai karena nilai dan norma lama telah ditinggalkan sedang nilai dan norma baru belum terbentuk.

Tantangan global terhadap eksistensi Jati Diri Bangsa

Jati Diri Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultur yang sesungguhnya sulit untuk dirumuskan jati dirinya. Tetapi bangsa Inodesia memiliki puncak-puncak kebudayaan daerah yang luhur dan akhirnya diterima oleh seluruh bangsa sehingga memunculkan budaya nasional. Jati diri bangsa Indonesia adalah budaya-budaya yang khas atau karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang mampu membedakan dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Jati diri bangsa Indonesia antara lain
1. mementingkan nilai-nilai religius dan ketakwaan terhadap Tuhan YME
2. senantiasa menempuh jalan musyawarah
3. mementingkan gotong royong
4. menghormati harkat dan martabat orang lain (santun dan malu terhadap hal yang berkaitan dengan kesusilaan)
5. dapat menerima perbedaan serta menghargai perbedaan
Adanya modernisasi maupun globalisasi dapat memudarkan budaya dan jati dir bangsa. Adapun tantangan global terhadap keberadaan jati diri yang dimiliki bangsa adalah adanya sikap, unsur atau nilai:
1. Konsumerisme
2. Westernisasi
3. Sekulerisme
4. Kekurangmandirian
5. Adanya demoralisasi, kenakalan remaja
6. Munculnya kondisi disharmonis
7. Meningkatnya sikap egois dan materialistis
8. Munculnya pola kehidupan yang kompetitif dan disorganisasi sosial
9. Kerusakan lingkungan

Upaya Mencegah Memudarnya Budaya dan Jati Diri Bangsa
Adanya arus globalisasi dan modernisasi memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri. Oleh karena itu upaya mencegah memudarnya budaya dan jati diri bangsa perlu dilakukan baik oleh pemerintah, pihak swasta maupun secara penuh kesadaran oleh masyarakat itu sendiri. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:
1. Melakukan reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu subkebudayaan
2. Melakukan revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali
3. Melakukan refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi bagi keperluan sehari-hari masyarakat
4. Mengupayakan pelembagaan budaya
5. Melakukan implementasi budaya

SOAL UJIAN NASIONAL

1. Sebagai contoh dampak negatif dari perubahan sosial yang disebabkan oleh berkembangannya teknologi di desa adalah…
a. menurunnya solidaritas sosial karena sistem pertanian modern
b. melemahnya kehidupan religius karena listrik masuk desa
c. berkurangnya interaksi primer karena adanya telepon seluler
d. meningkatnya konsumerisme karena iklan dalam media massa
e. meningkatnya kebutuhan hidup karena kemajuan zaman
Jawab: A
Perkembangan teknologi pertanian yang bergitu pesat , melalui sistem pengolahan lahan pertanian dengan teknologi dan mekanisasi, yaitu dengan penggunaan traktor. Kehadiran traktor dapat dianggap menghancurkan sumber mata pencaharian buruh tani dan akhirnya para buruh tani mengadakan protes.

2. Salah satu dampak positif dari upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya adalah…
a. meningkatnya penemuan baru
b. terbentuknya sikap individu
c. berkurangnya kesenjangan sosial
d. terjadinya disintegrasi sosial budaya
e. banyaknya westernisasi di kalangan remaja
Jawab: C
Terjadinya kesenjangan sosial yang tinggi akan menimbulkan gejolak dalam masyarakat, oleh karena itu adanya upaya pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dapat menyebabkan berkurangnya kesenjangan sosial
3. Adanya suatu perubahan sosial dalam bidang kehidupan tertentu akan diikuti oleh perubahan di bidang-bidang yang lain. Hal ini karena…
a. setiap individu pasti mengalami perubahan
b. setiap bidang mengalami perubahan secara bertahap
c. lembaga kemasyarakatan pasti mengalami perubahan
d. struktur lembaga kemasyarakatan saling kait mengait
e. perubahan sosial terjadi dengan sendirinya dan terus menerus

Jawab D
Dalam proses perubahan terdapat ciri bahwa antarlembaga sosial yang ada dalam struktur saling berkaitan. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada suatu lembaga akan menyebabkan perubahan pada lembaga sosial lainnya
4. Perubahan mode pakaian merupakan bentuk perubahan sosial yang pengaruhnya kecil karena…
a. terjadi secara lambat dalam masyarakat
b. tidak mengubah struktur sosial masyarakat
c. telah direncanakan oleh kelompok tertentu
d. mempunyai dampak positif bagi masyarakat
e. perubahan tidak merata dalam masyarakat
Jawab:B
Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah perubahan sosial yang tidak menyangkut berbagai aspek kehidupan dan perubahan tersebut tidak menimbulkan perubahan pada struktur

5. Pemerintah telah menetapkan UU mengenai Perlindungan Terhadap Anak dan Perempuan untuk melindungi dari aksi tindak kekerasan. Contoh di atas merupakan kemajuan di bidang….
a. kesetaraan gender
b. kebebasan individu
c. emansipasi wanita
d. pengakuan HAM
e. kebebasan berpendapat
Jawab : D
Dalam HAM ada sebuah perlindungan terhadap anak dan wanita dari suatu tindak kekerasaan dan ada sebuah kebebasan dari rasa takut, rasa lapar, berbicara dan kebebasan dari tekanan.

6. Modernisasi mengubah kehidupan masyarakat menjadi serba efisien, produktif, praktis dan nyaman. Namun modernisasi juga mendorong terciptanya pola hidup yang cenderung mengejar kemewahan duniawi dan konsumtif. Berdasarkan deskripsi tersebut, dampak negatif dari modernisasi adalah munculnya gaya hidup….
a. anarkis, melakukan pengrusakan fasilitas umum
b. sekuler, tidak percaya adanya ajaran dosa dan pahala
c. hedonis, mengutamakan kenikmatan jangka pendek
d. ekonomis, menghemat anggaran belanja/pengeluaran
e. fanatis, hanya mengakui kebenaran kelompok sendiri
Jawab : D
Hedonis adalah dampak negatif sebuah modernisasi yang merupakan sikap hidup yang cenderung mengejar material keduniawian saja sehingga lebih menikmati kenikmatan dalam jangka pendek

7. Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur kemasyarakatan. Pernyataan berikut ini yang berkaitan dengan ciri-ciri perubahan sosial sistemik adalah…
a. masyarakat yang terisolasi tidak mengalami perubahan sosial
b. kegiatan masyarakat industri modern menjadi berhenti berkembang
c. perubahan lembaga tertentu diikuti oleh perubahan lembaga sosial lainnya
d. perubahan evolusioner tidak berpengaruh pada bidang spiritual
e. perubahan material tidak berpengaruh pada bidang spiritual

Jawab C
Menurut Soerjono Soekanto proses perubahan sosial di masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
d) Tidak ada masyarakat yang berhenti berkembang karena masyarakat berkembang baik secaralambat maupun cepat.
e) Antarlembaga sosial yang ada dalam struktur sosial masyarakat saling berkaitan. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada suatu lembaga sosial akan menyebabkan perubahan sosial lainnya.
f) Perubahan sosial yang cepat menyebabkan disorganisasi yang bersifat sementara karena berada dalam proses penyesuaian diri.
g) Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang spiritual saja karena kedua biang tersebut berkaitan

MATERI LEMBAGA SOSIAL XII IPS&PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Lembaga Sosial

SKL 7
Menjelaskan peran dan fungsi lembaga sosial
Materi:
• Pengertian dan hakekat lembaga
• Tipe-tipe lembaga
• Peran dan fungsi lembaga

Ringkasan

A. PENGERTIAN LEMBAGA SOSIAL
Lembaga Sosial menurut para ahli:
1. Mac Iver dan Page yaitu tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi
2. Horton dan Hunt, lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting
3. Kornblum mengemukakan bahwa lembaga sosial sebagai suatu struktur status dan peran yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat
4. Koentjoroningrat memberi batasan yang dimaksud dengan pranata sosial adalah sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kompleks khusus dalam kehidupan manusia

B. PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA
a. berdasarkan kekuatan pengikatnya terbentuk melalui cara(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuan (mores) dan adat (custom)
b. berdasarkan proses norma-norma dalam pembentukannya sebagai lembaga yaitu proses pelembagaan (institutionalization) , yaitu dikenal, diakui, dihargaai dan ditaati dalam kehidupan serta norma norma yang internalized yaitu norma telah meresap dalam jiwa anggota masyarakat
c. Unsur penting lembaga sosial yaitu
1. berkaitan dengan kebutuhan pokok
2. merupakan seperangkat aturan
3. merupakan cara bertindak yang mengikat

C. CIRI – CIRI LEMBAGA
1. Merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatandan hasilnya terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan dan kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung dan tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional
2. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu sehingga orang menganggapnya sebagai himpunan norma yang sudah sewajarnya harus dipertahankan
3. Mempunyai suatu atau beberapa tujuan tertentu
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
5. Mempunyai lambang atau simbol yang menggambarkan tujuan dan fungsinya
6. Mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis yang merupakan dasar dari pranata yang bersangkuat dalam menjalankan fungsinya

Unsur penting Lembaga Sosial
1. Pranata sosial mencakup kebutuhan dasar (basic need)
2. Merupakan seperangkat aturan dan perilaku yang relatif tetap, tersusun dan terstruktur
3. Merupakan cara bertindak yang mengikat

Cara Mempelajari Lembaga Sosial
1. Analisis secara historis, bertujuan meneliti sejarah timbul dan berkembangnya
2. Analisis komparatif, bertujuan menelaah suatu lembaga tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan atau berbagai lapisan sosial masyarakat
3. Analisis fungsional, yaitu menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga dalam masyarakat

Fungsi Pranata
1. menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
2. memberikan pedoman pada anggota anggota masyarakat bagaimana ia harus bertingkah laku di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkuatan
3. memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

D. TIPE – TIPE LEMBAGA

Menurut Gillin dan Gililin tipe lembaga sosial dapat ditinjau dari berbagai sudut antara lain
1. Dari Sudut Perkembangannya
a. crescive institutions : tidak sengaja dibentuk dari adat istiadat masyarakat. Contoh : institusi agama, pernikahan
b. enacted institutions : sengaja dibentuk dari adat istiadat masyarakat. Contoh : institusi pendidikan
2. Dari Sudut Sistem Nilai yang Diterima oleh Masyarakat
a. basic institutions : penting untuk memelihara tata tertib di masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah, negara
b. subsidiary institutions: dianggap kurang penting untuk memelihara tata tertib di masyarakat. Contoh : rekreasi
3. Dari Sudut Penerimaan Masyarakat
a. approved atau social sanctional institutions : diterima oleh masyarakat.
Contoh: sekolah dan perusahaan dagang
b. unsanctioned institutions : ditolak oleh masyarakat, walau masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh : penjahat, pencoleng
4. Dari Sudut Penyebarannya
a. general institutions : diterima oleh sebagian besar masyarakat dunia. Contoh: pranata agama
b. resstricted institutions : dikenal oleh masyarakat tertentu saja. Contoh : pranata agama Islam, Kristen, Katholik, budha dan Hindu
5. Dari Sudut Fungsinya
a. operative institutions : berfungsi menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan, misal, masyarakat industri
b. regulative institutions : bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan yang ada dalam masyarakat, misalnya pranata hukum seperti kejaksaan dan pengadilan

D. BEBERAPA LEMBAGA YANG PENTING DI MASYARAKAT

1. Lembaga Keluarga
a. Karakteristik Keluarga
Menurut Mac Iver dan Charlen Horton:
1) merupakan hubungan perkawinan
2) bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang dibentuk atau dipelihara
3) mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur) termasuk perhitungan garis keturunan
4) mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya
5) merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

b. Ciri – ciri Keluarga
Merupakan gemeinscaft yang didalamnya terdapat ciri kelompok primer, yaitu :
1) antar anggota mempunyai hubungan yang intim dan hangat
2) kooperatif
3) face to face
4) anggota keluarga memberlakukan anggota yang lain sebagai tujuan bukan alat untuk mencapai tujuan

c. Proses Terbentuknya Keluarga
1) tahap formatif atau pre neptual, masa persiapan sebelum perkewinan. Meliputi peminangan atau pertunangan
2) tahap perkawinan atau nuptual stage, yaitu ketika dilangsungkannya perkawinan dan sesudahnya tetapi sebelum melahirkan anak- anak
3) tahap pemeliharaan anak-anak atau child rearing stage yaitu keluarga dengan anak-anak hasil perkawinan
4) Tahap keluarga dewasa atau maturity stage yaitu suatu kelaurga dengan anak-anak yang telah mampu berdiri sendiri dan membentuk keluarga baru
Menurut UU No 1 Tahun 1974
Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME
Perkawinan harus didasarkan persetujuan kedua calon mempelai, keduanya sebaiknya sudah berusia 21 tahun keatas

d. Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga
Menurut Horton dan Hunt :
1. pengaturan hubungan biologis
2. reproduksi
3. sosialisasi
4. afeksi
5. definisi status
6. perlindungan dan ekonomi
Ada pula yang menambahkan keluarga berfungsi sebagai pengawas atau kontrol sosial
Fungsi latennya adalah menerusan gelar kebangsawanan
Adapun peran keluarga adalah dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas. Jadi keluarga sebagai wadah pembentukan tingkah laku masyarakat termasuk dalam saluran penerus tradisi/budaya dalam masyarakat
Berkembangnya gaya hidup baru yang merusak fungsi keluarga menurut Giddens yaitu: hidup bersama diluar nikah (cohabitation), keluarga orang tua homoseksual (gay parent families) dan hidup membujang

2. Lembaga Pendidikan
Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi 3, keluarga (informal), sekolah (formal) dan masyarakat (non formal), misalnya kursus dan bimbingan belajar
Menurut Horton dan Hunt fungsi lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
Fungsi Manifest Pendidikan
Fungsi Utama Manifes Pendidikan
Fungsi manifest pendidikan merupakan fungsi yang tampak dan dapat dirasakan manfaat nya secara langsung oleh masyarakat
1) membantu orang untuk sanggup mencari nafkah
2) menolong orang untuk mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pembangunan masyarakat

Fungsi Tambahan Manifest Pendidikan
1) melestarikan kebudayaan melalui proses pewarisan
2) merangsang partisipasi demikratis dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional
3) memperkaya kehidupan dengan pengembangan cakrawala intelektual dan estetika
4) meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
5) meningkatkan taraf kesehatan melalui olah raga
6) menciptakan warga negara yang patriotik melalui berbagai pelajaran
7) menunjang integrasi antara ras yang berbeda
8) membentuk kepribadian melalui tata tertib dan aturan lembaga pendidikan

Fungsi Laten Pendidikan
1. Menciptakan ketidakdewasaan atau memperpanjang masa remaja
2. Mengurangi pengendalian orang tua
3. Menyediakan sarana untuk pembangkangan
4. Mempertahankan sistem kelas sosial
5. Alat mobilitas sosial

3. Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi merupakan lembaga yang menangani masalah kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat
Ada beberapa tipe sistem ekonomi di dunia yaitu:
b. Tipe ekonomi campuran yaitu gabungan antara sistem kapitalis dan sosialis
c. Tipe ekonomi Komunis yaitu dipimpin oleh partai tunggal
d. Sistem ekonomi masyarakat fasis yaitu masyarakat yang dipimpin oleh suatu partai diktaktor yang diorganisir oleh seorang pimpinan yang kharismatik
e. Sistem ekonomi Indonesia bertumpu pada pasal 33 UUD 1945

Fungsi Lembaga Ekonomi
Dalam hal ini mengacu pada fungsi pasar yaitu:
1) mengatur kehidupan sosial dan ekonomi
2) tempat pertukaran bebas
3) mengubah struktur sosial budaya

4. Lembaga Politik
Kornblum mendefinisikan institusi politik sebagai seperangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
Terbentukanya suatu lembaga politik dalam arti terbentuknya suatu nation (bangsa) dalam suatu negara adalah sebagai berikut:
1) mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga masyarakat
2) menekan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah , media massa
3) pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat
4) mengadakan upacara pada kesempatan tertentu

Menurut Weber dominasi dibagi menjadi 3 jenis
1) Dominasi kharismatik yang didasarkan pada kewibawaan atau kharisma seseorang
2) Dominasi Tradisional didasar pada tradisi dan keturunan
3) Dominasi Legal – Rasional yaitu didasarkan kepada aturan hukum yang dibuat dengan sengaja atas dasar pertimbangan rasional

Lembaga politik mempunyai fungsi umum sebagai berikut:
1) Menghubungkan antara kekuasaan dengan warga masyarakat sehingga keteraturan tertib sosial terpelihara
2) Menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi terciptanya keamanan dan ketentraman masyarakat
Adapun yang ditertibkan adalah kepentingan-kepentingan dari warga masyarakat itu sendiri sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan antar individu maupun kelompok. Untuk melaksanakan suatu kebijakan suatu lembaga memerlukan kekuasaan dan kewenangan dengan demikian kehidupan politik tidak lepas dari sistem penagturan pembagian kekuasaan dan kewenangan. Pembagian kekuasaan dan kewenangan di negara Indonesia dibagi menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan yudikatif dan kekuasaan eksekutif.

Sebagai wujud nyata atau pelaksana dari kekuasaan, lembaga politik mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif
2. melaksanakan undang-undang yang telah disetujui
3. meyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan
4. menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya
5. melindungi para warga mayarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain
6. memelihara kesiapsiagaan atau kewspadaan dalam menghadapi bahaya

5. Lembaga Agama

Menurut Horton dan Hunt agama mempunyai fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest agama berkaitan dengan segi-segi doktrin, ritual dan aturan perilaku dalam agama.Fungsi laten dari agama yaitu membagi masyarakat dunia ke dalam golongan sosial, kelas sosial dan atas dasar agama ataupun tingkat keimanan. Secara sosiologis agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena pengetahuan dan keahlian tidak berhasil menjawab seluruh persoalan yang dihadapi manusia. Menurut Durkheim fungsi agama dari segi mikro yaitu melalui komunikasi dengan Tuhannya orang yang beriman akan menjadi lebih kuat sehingga menurutnya fungsi agama ialah untuk menggerakkan kita dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama menjalankan fungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat untuk secara berkal menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut.

Unsur Agama
1. Kepercayaan
2. Praktek keagamaan/ Ritual
3. Simbol agama
4. Umat
5. Pengalaman

Adapun fungsi agama secara umum adalah :
1. sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2. mengatur hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhannya
3. merupakan tuntunan prinsip benar dan salah
4. pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. pedoman perasaan keyakinan (belief)
6. mengungkapkan keindahan (estetika)
7. pedoman jiwa dalam mencari ketenangan dan kesegaran jiwa
8. memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama

SOAL UJIAN NASIONAL
1. Lembaga ekonomi merupakan suatu lembaga yang mengurusi pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Berikut ini yang bukan fungsi lembaga ekonomi adalah…..
a. mendapatkan bahan pangan
b. melakukan pertukaran barang
c. mengatur harga jual barang
d. menggunakan tenaga kerja
e. membatasi taraf hidup
Jawab: E
Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang memenuhi tugas produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam suatu masyarakat. Menurut Kornblum (1988) penelitian terhadap lembaga ekonomi difokuskan pada pokok bahasan: pasar dan pembagian kerja, interaksi pemerintah dan lembaga ekonomi, perubahan pada pekerjaan, meliputi pula ideologi-ideologi ekonomi yang mempengaruhi perkembangan masyarakat, pekerjaan dan lembaga-lembaga yang berkaitan dengan dunia usaha
2. Lembaga sosial dalam masyarakat berfungsi sebagai….
a. pola atau cara untuk memenuhi kebutuhankat
b. adat istiadat atau tata kelakuan dalam masyar
c. aturan di masyarakat tentang generasi muda
d. tata tertib di masyarakat untuk kebaikan bersama
e. tata tertib di masyarakat sesuai tujuan sosial
Jawab: A
Horton dan Horton mendefinisikan lembaga sosial sebagai sistem norma-norma sosial dan hubungan-hubungan yang terorganisir, yang menyatukan nilai-nilai dan prosedur tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
3. Perhatikan kegiatan lembaga keluarga berikut ini!
1. menyediakan makan dan minum untuk anggotanya
2. memberikan air susu ibu (asi) untuk bayi yang dilahirkan
3. membiasakan sopan santun terhadap orang yang lebih tua
4. mematikan televisi ketika sedanga ada orang sembayang
Yang termasuk fungsi sosialisasi adalah
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab: E
Disini sebagai fungsi sosialisasi keluarga bertanggungjawab untuk mengajarkan anggota baru masyarakat tentang apa yang seharusnya mereka ketahui, perilaku apa yang seharusnya dilakukan agar dapat berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat

4. Masyarakat Eropa mengalami perubahan menuju kemajuan karena mengamalkan ajaran agama Protestan yang menekankan cara hidup hemat dan kerja keras. Kenyataan tersebut menunjukkan peran agama sebagai….
a. ajaran tentang ketuhanan
b. faktor pendorong kehidupan sosial
c. tuntutan hidup masyarakat tertentu
d. tujuan hidup berdasarkan ajaran Tuhan
e. norma untuk mencapai kebahagiaan abadi
Jawab : D
konsep tersebut diuraikan oleh Weber bahwa pada masa itu baginya bahwa semua aktivitas kehidupan dikaitkan dengan agama karena agama berperan sebagai tujuan hidup berdasarkan ajaran Tuhan.

5. Masyarakat membangun lembaga ekonomi dalam bentuk perusahaan, badan usaha, maupun koperasi. Semua lembaga ekonomi tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap….
a. keamanan dan kedamaian
b. ketertiban dan keteraturan
c. kemakmuran dan kesejahteraan
d. kerukunan dan ketenangan
e. keutuhan dankebersamaan
Jawab : C
Karena lembaga ekonomi merupakan lembaga sosial yang menangani masalah kesejahteraan material guna tercapai kemakmuran bagi kelangsungan hidup masyarakat.

6. Fungsi pranata agama bagi kelangsungan hidup bermasyarakat adalah mengatur kegiatan bersama dalam memenuhi kebutuhan terhadap….
a. ketertiban dan keamanan
b. kehidupan ekonomi
c. kebahagiaan hakiki
d. kerukunan hidup bersama
e. prinsip benar atau salah
Jawab : C
Fungsi pokok lembaga agama yaitu memberikan pedoman bagi manusia untuk berhubungan dengan Tuhannya dengan tujuan akan kebahagiaan yang hakiki.

7. Lembaga atau pranata sosial berfungsi sebagai sarana untuk memelihara dan mempertahankan sistem sosial. Sedangkan tujuannya adalah…
a. mematuhi peraturan di dalam masyarakat
b. mengawasi aturan-aturan dalam masyarakat
c. melestarikan adat-istiadat dalam masyarakat
d. menjaga kebaikan sikap hidup bersama
e. memenuhi kebutuhan masyarakat
Jawab : E
Suatu lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia. Tanpa adanya lembaga sosial maka manusia sangat mustahil dapat melangsungkan hidupnya karena melalui lembaga tersebutlah segala interaksi antarmanusia dapat memnuhi kebutuhan dan tercapainya keteraturan.

8. Beberapa kegiatan dalam keluarga :
7. Ayah bekerja keras mencari nafkah
8. Ayah menegur anaknya yang duduk di meja
9. Rekreasi bersama di akhir pekan
10. Ibu menanyakan model baju yang disukai anak
Kegiatan keluarga yang menunjukkan fungsi afeksi adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : E
Fungsi afeksi merupakan kebutuhan kasih sayang yang berkaitan dengan perasaan atau emosinya. Kedua contoh tersebut memiliki hubungan sosial yang penuh kemesraan, intim dan afektif juga terlihat oerhatian yang lebih dalam berinteraksi.

MATERI NILAI&NORMA XII IPS&PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi : Nilai dan Norma

SKL 2
Menjelaskan proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian
Matei
• Nilai
• Norma sosial
• Sosialisasi
• Kepribadian

Ringkasan
A. Nilai
Nilai adalah sesuatu yang dianggap baik dan benar yang dicita-citakan oleh warga. Agar nilai dapat terlaksana maka dibentuklah norma yaitu ketentuan yang berisi perintah dan larangan yang dilengkapi dengan sanksi. Nilai terdiri dari:
1. nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia
2. nilai vital yaitu segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk melakukan aktivitas
3. nilai rohani , yaitu segala sesuatu yang berguna bagi pemenuhan kebutuhan rohani. Nilai rohani dibedakan menjadi :
1) Nilai kebenaran dan nilai empiris yaitu nilai yang bersumber dari proses berfikir atau akal manusia
2) Nilai keindahan, yaitu nilai yang bersumber dari unsur rasa manusia
3) Nilai moral, yaitu nilai yang bersumber dari karsa dan etika
4) Nilai religius, yaitu nilai yang berisi keyakinan terhadap Tuhan YME
Fungsi nilai yaitu
1. Alat untuk menentukan harga sosial
2. Mengarahkan masayrakat untuk berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang adal dalam masyarakat
3. Memotivasi atau memberi semangat pada manusia untuk mewujudkan dirinya dalam perilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh peran-perannya
4. Alat solidaritas atau pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama
5. Pengawas, pembatas, pendorong dan penekan idividu untuk berbuat baik

B. Norma Sosial
Adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat tertentu sebagai perwujudan dari nilai.Berdasarkan tingkatannya, norma dalam masyarakat dibedakan menjadi:
1. Cara (usage)
Cara merupakan suatu bentuk perbuatan tertentu, misalnya cara makan
2. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan merupakan bentuk perbuatan yang diulang-ulang secara sadar dan mempunyai tujuan yang jelas serta dianggap baik dan benar
3. Tata Kelakuan (Mores)
Tata kelakuakn adalah sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Fungsi mores adalah:
– memberikan batasan pada perilaku individu
– mendorong seseorang agar sanggup menyesuaiakan tindakan dengan tata kelakuan yang berlaku
– membentuk solidaritas sekaligus memberikan perlindungan terhadap keutuhan dan kerjasama antara anggota-anggota yang bergaul dalam masyarakat
4. Adat Istiadat (Custom)
Custom adalah kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi kuat dalam masyarakat yang memiliki custom tersebut
Macam norma sosial dibedakan sebagai berikut
1. Norma agama yaitu peraturan sosial yang sifat mutlak dan tidak bisa ditawar karena berasal dari Tuhan.
2. Norma kesusilaan yaitu peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak.
3. Norma kesopanan yaitu peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana seseorang harus bertingkah laku wajar dalam masyarakat.
4. Norma hukum yaitu aturan sosial yang dibuat oleh lembaga tertentu, mempunyai sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

C. Pengertian Sosialisasi
Manusia tercipta sebagai gregoriouness atau zoonpoliticon, yaitu manusia yang tidak bisa hidup tanpa orang lain atau selalu berkelompok dan bermasyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya ia selalu membutuhkan orang lain yang menyebabakan ia harus berinteraksi dengan orang lain. Dari interaksi antar individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan kelompok melahirkan suatu proses yang disebut sosialisasi.Sosialisasi secara sederhana berarti proses seumur hidup yang berkenaan dengan bagaimana individu mempelajari cara – cara hidup, norma dan nilai yang terdapat dalam kelompoknya agar dapat berkembang menjadi pribadi yang dapat diterima kelompoknya. Oleh sebab itu dalam mepelajari sosialisasi maka perlu dipahami dahulu tentang nilai dan norma.
Pengertian Sosialisasi menurut beberapa tokoh
1. Peter Berger : sosialisasi adalah suatu proses dimana seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat
2. B.J.Cohen : sosialisasi adalah proses – proses manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakat untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitasnya agar berfungsi dengan baik sebagai individu maupun sebagai anggota suatu kelompok
3. Soerjono Soekanto : sosialisasi adalah suatu proses social tempat seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku orang – orang dalam kelompoknya

Tujuan Sosialisasi
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan bekal bermasyarakat
2. meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien
3. membantu pengendalian fungsi – fungsi organic yang dipelajari melalui latihan mawas diri yang tepat
4. membiasakan individu dengan nilai nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat

Proses Sosialisasi
Menurut Goerge Herbert Mead (Role Theory)
1. Tahap persiapan (Preparatory Stage)
Dimulai saat lahir dan balita dimana seorang anak mulai kegiatan meniru tidak sempurna, serta memperoleh awal pemahaman tentang diri
2. Tapap Meniru (Play Stage)
Ditandai dengan semakin sempurnanya anak meniru peran, misal bermain perang – perangan sebagai tentara, sekolah – sekolahan sebaagi guru atau murid. Disini orang tua sebaagi significant other yaitu orang yang amat berarti bagi anak dan dianggap penting bagi pembentukanan dan bertahannya diri dimaan anak menyerap nilai dan norma
3. Tahap Siap Bertindak (Game Stage)
Tahap pada masa remaja dimana sering terjadi proses identifikasi seseorang terhadap idolanya. Disini remaja juga dapat memainkan peran sendiri dengan penuh kesadaran.
4. Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized other)
Tahap seseorang dianggap dewasa dimana ia telah menjadi warga masyarakat dalam arti sepenuhnya

Media Sosialisasi dalam Pembentukan Kepribadian

1. Keluarga (Kinship)
Keluarga merupakan media sosialisasi awal seseorang. Disini orang tua sangat berperan untuk :
1). Selalu dekat dengan anak-anaknya
2). memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar
3). mendorong anak agar dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk
4). ibu dan ayah dapat membawakan peran sebagai orang tua yang baik, benar dan terpuji serta menghindari perbuatan yang keliru di muka anak-anaknya
5). menasehati anak jika melakukan kesalahan serta mengarahkan anak ke jalan yang benar

Pola sosialisasi dalam keluarga dibedakan menjadi 2
1). Represif (repressive socialization) yaitu menekankan ketaatan anak pada orang tua. Ciri yang lain adalah :
a. menghukum perilaku yang keliru
b. hukuman dan imbalan material
c. kepatuhan anak
d. komunikasi sebagai perintah
e. komunikasi nonverbal
f. sosialisasi berpusat pada orang tua
g. anak memperhatikan keinginan orang tua
h. keluarga sebagai significant order (dominasi orang tua)

2). Sosialisasi partisipasi (participatory socialization) yaitu mengutamakan adanya partisipasi dari anak, antara lain:
a. memberikan imbalan bagi perilaku yang baik
b. hukuman dan imbalan simbolis
c. otonomi pada anak
d. komunikasi sebagai interaksi
e. komunikasi verbal
f. sosialisasi berpusat pada anak
g. orang tua memperhatikan keinginan anak
h. keluarga merupakan generalized order (kerjasama ke arah tujuan)

2. Teman Sepermainan
Disebut juga peer group, kelompok sebaya. Pada usia remaja berkembang menjadi kelompok persahabatan yang lebih luas. Peranana positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak antara lain
1) rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok
2) perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelompok persahabatan
3) remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan lainnya yang tidak didapat dirumah
4) melalui interaksi dapat berkembang ketrampilan social yang berguna bagi kehidupan mendatang
5) pola perilaku dan kaidah – kaidah tertentu dalam persahabatan mendorong remaja bersikap lebih dewasa
Dalam kelompok remaja ada yang berbentuk geng atau klik. Geng adalah kelompok remaja yang terkenal karena kesamaan latarbelakang social, sekolah, daerah dan sebagainya. Klik adalah kelompok kecil tanpa struktur formal yang mempunyai pandangan atau kepentingan bersama. Geng sering dikonotasikan negatif karena kegiatannya yang melanggar norma, misal penggunaan narkoba, pelanggaran lalu lintas untuk geng motor dll. Ada juga geng yang dapat mengembangkan kepribadian yang positif bagi anggotanya antara lain;
1) mengembangkan ketrampilan berorganisasi dan kepemimpinan
2) menumbuhkan rasa kesetiakawanan social yang kuat
3) rela berkorban untk sesama anggota kelompok
4) menyalurkan semangan patriotisme

3. Sekolah
Sekolah merupakan media sosialisasi yang mendasar setelah keluarga karena di sekolah terjadi proses pembelajaran yang sistematis terhadap individu. Aspek yang dipelajari selain belajar membaca, menulis dan berhitung adalah aturan – aturan mengenai kemandirian ( independence), prestasi (achievement), universalisme dan kekhasan (specifikasy).
Fungsi sekolah sebagai media sosialisasi antara lain:
1) mengembangkan potensi anak untuk mengenalkan kemampuan dan bakatnya
2) melestarikan kebudayaan dengan cara mewariskannya dari generasi ke generasi
3) merangsang partisipasi demokrasi dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional dan bebas
4) memperkaya kehidaupan dengan menciptakan cakrawala intelektual, meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan dan penyuluhan
5) meningkatkan taraf kesehatan melalui penjaskes
6) menciptakan warga negara yang mencitai tanah air, menunjang integrasi antarsuku dan antarbudaya
7) mengadakan hiburan umum (kompetisi olah raga dan pensi)

4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh bsar dalam pembentukan kepribadian. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar dirubah apabila yang bersangkuta lama bekerja di lingkungan tersebut.
5. Media Massa
Media massa dapat mempengaruhi kepribadian individu melalui pesan yang disampaikan oleh media massa tersebut. Media masa terbagi menjadi 2, media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) dan media elektronika ( TV, radio, internet, film). Media TV meupakan media yang paling efektif dalam penyampaian pesan karena hampir dimiliki oleh setiap lapisan masyarakat, tayangan visual (bisa dilihat) dan didengar. Tayangan TV sering dijadikan acuan perilaku dan gaya hidup bagi penontonya.

Media yang lain
Media sosialisasi yang lain adalah institusi agama, ketetanggaan, organisasi rekreasional, masyarakat merupakan agen sosialisasi yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorang.

Jenis sosialisasi
1. Sosialisasi Primer
Menurut Peter L. Berger dan Luckmann yaitu sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga).
2. Sosialisasi Sekunder
Adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Menurut Irving Goofmen adalah suatu sosialisasi yang ditandai dengan adanya keterputusan sosialyang diawali dengan desosialisasi(pencabutan peran) dan resosialisasi (pemberian peran social baru) melalui institusi total yaitu tempat tinggal dan tempat bekerja. Tempat tinggal yang dimaksud adalah terpisah dari masyarakat luas dalam waktu tertentu, bersama – sama menjalani hidup terkukung dan diatur secara formal, misal LP, RSJ

D. Hubungan antara Sosialisasi dengan Kepribadian
Kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, leinginan, opini dan sikap yang melekat pada seseorang apabila dihubungan dengan orang lain atau menaggapi suatu keadaan. Kepribadian merupakan hasil sosialisasi dan enkulturisasi, karena sosialisasi merupakan proses social yang didapat atau terjadi dalam diri seorang individu sejak ia kecil untuk membentuk kepribadian dan sikapnya dalam berperilaku sehingga sesuai dengan perilaku dan kepribadian kelompoknya sehingga ia diterima sebagai bagian dari kelompok tersebut. Unsur kepribadian yang menyusun manusia adalah pengetahuan, perasaan dan naluri
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian yaitu:
a. faktor biologis misalnya ketekunan, IQ, ambisi
b. faktor geografis (lingkungan fisik) misalnya tinggal di pegunungan atau pantai
c. faktor kebudayaan khusus misalnya desa, kota, pesantren, keluarga petani
d. faktor pengalaman kelompok

SOAL UJIAN NASIONAL

1. Dalam keluarga terdapat norma tentang bagaimana hubungan antara sesama anggota keluarga. Norrma tersebut berfungsi untuk mengatur ….
a. lingkungan keluarga
b. kebutuhan keluarga
c. pendapatan keluarga
d. jumlah anggota keluarga
e. perilaku anggota keluarga
Jawab : E
Norma merupakan aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong, bahkan menekan anggota masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial. Norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat untuk mengukur apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan yang wajar dan dapat diterima ataukah merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar masyarakat

2. Nilai-nilai dalam masyarakat:
1. Makanan berguna untuk kesehatan badan
2. Agama memberikan arah dan pedoman hidup
3. Pakaian berfungsi melindungi jasmani manusia
4. Teknologi komunikasi berfungsi memudahkan interaksi sosial
Yang mengandung nilai material dalam kehidupan bermasyarakat adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab: B
nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia

3. Kaidah untuk mengatur perilaku individu atau kelompok dalam masyarakat yang berlaku secara tegas, tertulis dan disertai sanksi tergolong jenis…
a. norma tata kelakuan
b. norma kebiasaan
c. norma kelaziman
d. norma adat
e. norma hukum
Jawab: E
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan yang formal dan tertulis. Ketentuan aturan dan sanksi terhadap pelanggar dinyatakan dengan tegas bila dibandingkan dengan norma-norma yang lain.

4. Semua pihak yang berperan memberikan nilai, norma dan peran sosial kepada individu sehingga berperilaku dan berkepribadian dewasa sesuai dengan harapan masyarakat disebut….
a. kontrol sosial
b. sosialisasi norma
c. pengendalian sosial
d. agen sosialisasi
e. peran sosial
Jawab: D
Agen sosialisasi adalah pihak-pihak yang melaksanakan atau melakukan sosialisasi. Agen sosialisasi disebut pula media sosialisasi yaitu tempat/lingkungan dimana seseorang melakukan sosialisasi
5. Bapak dan Ibu Sosro berasal dari Jawa Tengah mendidik putra-putrinya secara adat/tradisi kejawen, dengan menggunakan bahasa Jawa Kromo (bahasa halus) untuk berkomunikasi dengan yang lebih tua. Contoh tersebut menunjukkan adanya hubungan yang erat antara….
a. sosialisasi dengan kebudayaan
b. kepribadian dengan kedaerahan
c. kebudayaan dengan keturunan
d. lingkungan dengan kebudayaan
e. kepribadian dengan lingkungan
Jawab: B
Menurut Soerjono Soekanto ada beberapa tipe kebudayaan khusus atau subculture yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kepribadian individu, yaitu:
a. budaya khusus berdasarkan faktor kedaerahan
b. budaya khusus masyarakat desa dan kota
c. budaya khusus kelas sosial
d. budaya khusus atas dasar agama
e. budaya khusus berdasarkan profesi

6. Di sekolah, pergaulan para siswa dengan teman maupun guru diatur secara jelas. Proses sosialisasi yang terjadi tergolong berbentuk…
a. formal
b. non-formal
c. in-formal
d. komunal
e. individu
Jawab : A
Karena terjadi secara sistematis dan dalam institusi resmi
7. Sekelompok penyeberang jalan melintas di zebra cross, sementara itu pengendara roda dua melaju dengan tertib dan memakai helm sesuai aturan lalu lintas yang berlaku. Kondisi tersebut menggambarkan pelaksanaan norma…..
a. hukum
b. agama
c. kesopanan
d. kebudayaan
e. kesusilaan
Jawab : A
Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup atau peraturan-peraturan yang formal dan tertulis. Ketentuan aturan dan sanksi terhadap pelanggar dinyatakan dengan tegas bila dibandingkan dengan norma-norma yang lain.

8. Ketika guru berinteraksi dengan murid, seorang guru menyayangi siswa sesuai dengan etika guru. Demikian juga dengan murid, ia harus menghargai dan hormat terhaap gurunya. Faktor yang mendasari perilaku sosial pada contoh di atas adalah….
a. susila
b. agama
c. hukum
d. kebiasaan
e. kesopanan
Jawab: D
Norma kesopanan atau etika merupakan ketentuan-ketentuan hidup yang berlaku dalam hubungan atau interaksi sosial masyarakat

9. Sekolah sebagai salah satu media sosialisasi yang mempengaruhi perkembangan kehidupan bangsa, tidak saja mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga berfungsi untuk membentuk……
a. kepribadian yang mempunyai rasa cinta tanah air
b. motivasi belajar berbagai ilmu dan teknologi
c. tingkah laku anak sesuai kebudayaan daerah
d. ketrampilan kerja di industri hulu dan hilir
e. status dan peran sosial di masyarakat
Jawab : A
Menurut Horton dan Hunt sekolah mempunyai fungsi utama membantu orang untuk sanggup mencari nafkah serta mengembangkan potensi seseorang selain itu fungsi tambahan yang lain adalah:
a. melestarikan budaya dengan cara mewariskan dari generasi satu ke generasi berikutnya
b. merangsang partisipasi demokratis melalui ketrampilan bicara dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional
c. memperkaya kehidupan dengan mencipytakan kemungkinan untuk mengembangkan cakrawala intelektual dan cita rasa keindahan
d. meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
e. meningkatkan taraf kesehatan melalui latihan olah raga
f. menciptakan warga negara yang patriotikk melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa
g. menunjang integrasi antara ras yang berbeda
h. membentuk kepribadian, yaitu susunan unsur-unsur dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu

10. Seorang anak yang sedang makan sambil mengangkat kaki ditegur oleh ibunya. Dijelaskan kepadanya bahwa sikap seperti itu tidak baik. Ditinjau dari tahap waktunya, sosialisasi yang dilakukan ibu terhadap anaknya tergolong…..
a. otoriter
b. familier
c. primer
d. sekunder
e. tersier
Jawab : A
Sosialisasi primer merupakan sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil. Pada tahap ini anak mengenal keluarganya. Pada soal diatas sosialisasi terjadi pada lingkungan keluarga.
11. Seseorang yang dibesarkan dalam lingkungan masyarakat Jawa cenderung bersifat tenang, sopan, pantang berbicara keras dan menggunakan bahasa yang halus jika berbicara dengan orang yang lebih tua. Karakteristik kepribadian tersebut menunjukkan adanya hubungan sosialisasi dengan …
a. motivasi individu
b. pengendalian sosial
c. lingkungan kebudayaan
d. lembaga masyarakat
e. warisan biologis
Jawab: C
Dalam masyarakat, kebudayaan merupakan perangkat yang dihasilkan oleh suatu bentuk kehidupan bersama yang selanjutnya digunakan sebagai pedoman hidup, artinya sebagai sarana untuk menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat tersebut. Oleh sebab itu kebudayaan senantiasa dirombak dan disesuaikan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan situasi yang ada dalam masyarakat. Bagi generasi baru, kebudayaan tersebut akan berfungsi membentuk atau mencetak pola-pola perilaku yang selanjutnya akan membentuk suatu kepribadian yang tetap dan khas. Jadi kebudayaan dapat menentukan corak kepribadian dari warga masyarakat.

INTERAKSI SOSIAL XII IPS &PEMBAHASAN SOAL UJIAN

Materi: Interaksi Sosial

SKL 1
Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat
Materi :
• Interaksi sosial
• Bentuk-bentuk interaksi
• Proses pembentukan kelompok, lembaga dan organisasi sosial
• Status dan Peranan

Ringkasan

A. INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial berawal dari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah tindakan yang dipengaruhi atau untuk mempengaruhi orang lain
Ada empat tindakan sosial:
1. tindakan sosial instrumental, yaitu kesesuaian tujuan dengan cara bertindak
2. tindakan rasional berorientasi nilai, yaitu tindakan dengan memperhitungkan manfaat atau sesuai dengan nilai-nilai masyarakat, tujuan tidak diperhatikan
3. tindakan tradisional, yaitu tindakan berdasarkan kebiasaan dalam masyarakat
4. tindakan afektif, yaitu tindakan berdasakan afeksi (perasaan) atau emosi
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antar orang perorang, antara kelompok-kelompok dengan kelompok-kelompok lain maupun antara kelompok manusia dengan individu. Interaksi sosial karena pada dasarnya manusia memiliki naluri gregariousness (naluri untuk hidup bersama). Ciri interaksi adalah resiprokal yaitu adanya aksi dan reaksi

Faktor yang menjadi dasar proses interaksi:
1. Imitasi, yaitu tindakan meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik
2. Sugesti, yaitu pemberian pengaruh dari satu pihak ke pihak lain sehingga pihak yang dipengaruhi bertindak tanpa berfikir panjang. Pemberi sugesti biasanya orang yang berwibawa, berpengaruh, kelompok mayoritas terhadap minoritas
3. Identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain
4. Simpati, yaitu proses dimana seseorang tertarik dengan pihak lawan
Sugesti yang mendalam akan melahirkan motivasi, yaitu dorongan yang diberikan individu atau kelompok kepada individu atau kelompok lainnya sehingga individu atau kelompok yang diberi motivasi melaksanakan apa yang dimotivasikan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Perasaan simpati yang mendalam akan melahirkan empati, yaitu perasaan seolah-olah merasakan apa yang dialami oleh pihak lain yang diempatikannya.

Syarat interaksi yaitu kontak dan komunikasi
Kata kontak berasal dari con atau cum yang artinya bersama-sama dan kata tango yang artinya menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti saling menyentuh. Tetapi yang terpenting dalam kontak adalah kedua belah pihak sadar akan kesadarannya sehingga saling memberikan tindakan atau tanggapan
Wujud kontak sosial yaitu
1. kontak antarindividu
2. kontak antar kelompok
3. kontak antara individu dan suatu kelompok
Dilihat dari langsung-tidaklangsung kontak dibedakan menjadi:
1. kontak primer atau kontak langsung yaitu hubungan timbal balik yang terjadi secara langsung. Misalnya tatap muka, jabat tangan, saling melirik
2. kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang memerlukan pihak ketiga sebagai media untuk melakukan hubungan timbal balik. Misalnya Yanto meminta tolong Joko untuk mengajak Erna bergabung dalam kegiatan palang merah remaja.

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari satu pihak kepada pihak lain. Komponen komunikasi adalah:
1. Komunikator, yaitu pihak penyampai pesan
2. Komunikan, yaitu pihak penerima pesan
3. Pesan, yaitu isi atau maksud yang disampaikan komunikator kepada komunikan
4. Media, yaitu cara atau alat menyampaikan pesan
5. Umpan balik (feedback) yaitu tanggapan dari penerima pesan kepada penyampai

Ciri-ciri interaksi
1. ada pelaku lebih dari satu orang
2. ada komunikasi dua arah
3. ada dimensi waktu (masa sekarang dan akan datang)
4. ada tujuan tertentu yang hendak dicapai

B. BENTUK_BRNTUK INTERAKSI

Bentuk – bentuk interaksi secara garis besar dibedakan menjadi dua yaitu yang mengarah pada asosiati dan disosiatif

Asosiatif yaitu proses sosial yang mengarah pada kerukunan, kesatuan atau integrasi
1. Kerja sama (cooperation)
Bentuk-bentuk kerjasama
1. bargaining (tawar menawar) yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa
2. kooptasi yaitu penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan
3. koalisi yaitu kejasama dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama
4. Joint Venture yaitu kerjasama dalam mengusahakan proyek-proyek tertentu

2. Akomodasi
Akomodasi adalah bentuk penyelesaian pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan
Tujuan Akomodasi adalah:
– meredam dan mencegah konflik
– menghindari disintegrasi
– mendorong dan memudahkan proses integrasi dan asimilasi
– menjaga keutuhan bangsa dan menggalang persatuan dan kesatuan warga
Adapun bentuk-bentuk akomodasi
1. coersion yaitu paksaan pihak kuat terhadap yang lemah
2. kompromi, yaitu saling mengurangi tuntutan antara pihak yang bertikai
3. arbritrasi yaitu penyelesaian masalah melalui pihak ketika dimana keputusan pihak ketiga bersifat mengikat
4. mediasi yaitu penyelesaian masalah yang difasilitasi oleh pihak ketiga yang bersifat netral
5. konsilisasi yaitu usaha mempertemukan pihak yang bertikai bagi tercapainya persetujuan bersama melalui badan tetap
6. toleransi yaitu penyelesaian pertikaian dengan cara membiarkan dan menghormati pihak lain
7. stalemate yaitu bentuk akomodasi dimana pihak yang bertentangan mempunyai kekuatan seimbang sehingga berhenti pada suatu tempat tertentu
8. ajudikasi, yaitu penyelesaian pertentangan melalui pengadilan
9. displacement, pengalihan perhatian
10. segregasi, berpisah
11. case fire (genjatan senjata) yaitu penghentian pertikaian untuk sementara waktu

3. Asimilasi yaitu pada dasarnya merupakan perubahan yang dilakukan secara sukarela yang ditandai dengan adanya usaha mengurangi perbedaan yang ada
Adapun faktor pendorongnya adalah:
– toleransi di antara kelompok yang berbeda
– kesempatan yang sama di bidang ekonomi
– kesediaan menghormati budaya asing
– sikap terbuka golongan penguasa
– persamaan unsur-unsur kebudayan
– amalgamasi (kawin campur)

4. Akulturasi yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur budaya asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli

Disosiatif, yaitu proses sosial yang mengarah pada perpecahan dan disintegrasi
1. Persaingan (competition)
Persaingan terjadi jika beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya terbatas.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai dengan ketidakpastian, keraguan, penolakan dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka..
Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese
– kontravensi umum misalnya penolakan, keengganan
– kontravensi sederhana misalnya menyangkal pernyataan orang di depan umum
– kontravensi intensif misalnya penghasutan, desas desus
– kontravensi rahasia misalnya pembocoran rahasia, khianat
– kontravensi taktis misalnya provokasi, intimidasi, mengejutkan pihat lawan
3. Pertikaian
Merupakan sosial bentuk lanjut dari kontravensi, artinya pertikaian sudah bersifat terbuka
4. Konflik
Suatu proses antara dua pihak yang saling berusaha menyingkirkan dengan cara menghancurkan atau membuat pihak lain tidak berdaya. Konflik dapat berdampak:
– meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok yang mengalami konflik dengan kelompok lain ( + )
– keretakan hubungan antara anggota kelompok
– perubahan kepribadian pada individu
– kerusakan harta benda dan hilangnya nyawa manusia
– dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik
Bentuk-bentuk konflik dapat berupa:
a. pertentangan pribadi
b. pertentangan rasial
c. pertentangan antar kelas sosial
d. pertentangan politik
e. pertentangan internasional

C. KETERATURAN SOSIAL
Dalam interaksi sosial, nilai dan norma berperan dalam menentukan perilaku seseorang. Apabila semua anggota masyarakat mematuhi nilai dan norma yang berlaku, maka akan tercipta suatu keteraturan sosial. Keteraturan sosial yaitu suatu keadaan kehidupan masyarakat yang selaras, serasi, penuh persatuan dan akan menciptakan suatu integrasi sosial. Adapun unsur-unsur keteraturan sosial adalah:
1. Tertib sosial yaitu adanya keselarasan antara tindakan masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku
2. Order sosial (social order) yaitu suatu sistem nilai dan norma yang diakui dan dipatuhi oleh warga masyarakat
3. Keajegan yaitu suatu keadaan yang memperlihatkan kondisi keteraturan yang tetap dan berlangsung terus menerus
4. Pola yaitu bentuk umum dari suatu interaksi sosial

Adapun tertib sosial ditandai oleh tiga hal:
1. terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas
2. individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku
3. individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-orma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku.

Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Hasil dari interaksi melahirkan kelompok sosial, organisasi, lembaga sosial, status dan peran.
Macam kelompok sosial menurut Bierstedt,
1. kelompok statis, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis, misalnya kelompok usia penduduk
2. kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial anggotanya
3. kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan hubungan satu dengan yang lain tetapi tidak terikat dalam ikatan organisasi, misalnya kelompok pertemuan, kekerabatan
4. kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan persamaan kepentingan, misalnya sekolah, negara
Faktor pembentuk kelompok sosial adalah kedekatan dan kesamaan

SOAL UJIAN NASIONAL

1. Ketika terjadi bencana alam, banyak kelompok masyarakat memberi bantuan kepada para korban bencana. Interaksi ini sangat dipengaruhi oleh faktor….
a. sugesti
b. motivasi
c. simpati
d. empati
e. imitasi
Jawab: B
Empati pada hakekatnya mirip dengan simpati, namun sikap empati lebih menjiwai atau lebih terlibat secara emosi.
2. Perhatikan beberapa gejala sosial berikut:
1. pelakunya lebih dari satu orang
2. tidak ada komunikasi diantara pelaku
3. mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
4. dimensi waktunya adalah masa lalu
Dari daftar di atas yang termasuk ciri-ciri interaksi sosial adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab: B
Ciri interaksi yang dapat dikenali adalah:
1. ada pelaku lebih dari satu orang
2. ada komunikasi dua arah
3. ada dimensi waktu (masa sekarang dan akan datang)
4. ada tujuan tertentu yang hendak dicapai

3. Interaksi sosial terjadi jika terdapat kontak dan komunikasi. Berikut ini merupakan bentuk komunikasi sekunder langsung adalah…
a. sesama siswa melakukan pembicaraan melalui telepon
b. penjual dan pembeli melakukan transaksi di pasar
c. guru dan murid melaksanakan kegiatan belajar mengajar
d. orang tua dan anak bekerjasama mengolah tanah
e. Doni memelihara burung beo hasil tangkapannya sendiri
Jawab : A
Kontak sosial menurut proses terjadinya terdiri dari:
1. kontak primer, yaitu terjadi pada awal komunikasi sosial itu berlangsung
2. kontak sekunder, yaitu apabila pesan dari komunikator disampaikan kepada komunikan melalui pihak ketiga atau melalui media komunikasi
4. Kelompok masyarakat memberikan tepuk tangan terhadap pidato kampanye tokoh politik yang dikagumi sebagai bentuk dukungan. Di sela-sela pidato, masyarakat pendukungnya meneriakkan yel-yel tanda persetujuan terhadap pidato yang disampaikan secara langsung di tempat terbuka. Tindakan sosial para pendukung terhadap tokoh politiknya sangat dipengaruhi oleh faktor…
a. imitasi
b. identfikasi
c. sugesti
d. empati
e. simpati
Jawab: E
Simpati merupakan sikap ketertarikan seseorang terhadap orang lain. Sikap ini timbul karena adanya kesesuaian nilai yang dianut oleh kedua belah pihak, seperti pola pikir, kebijakan atau penampilannya. Bisa juga disampaikan kepada seseorang atau sekelompok orang atau suatu lembaga formal pada saat-saat khusus
5. Pelaksanaan kampanye pemilihan kepala daerah di beberapa tempat diwarnai aksi saling menghasut atau saling memfitnah antara para pendukung calon kepala daerah untuk mendapatkan kemengangan. Realitas sosial demikian merupakan contoh interaksi sosial yang berbentuk….
a. kompetisi
b. kooperasi
c. kontravensi
d. konsiliasi
e. konflik
Jawab: C
Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan konflik yang ditandai dengan adanya sikap tidak senang, benci, perasaan ingin menjatuhkan tetapi sikap-sikap tersebut tidak sampai pada tahap konflik

MATERI PENELITIAN SOSIAL&CONTOH SOAL UJIAN BESERTA PEMBAHASANNYA XII IPS REG

MATERI : PENELITIAN SOSIAL BUDAYA

SKL 8
Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana
Materi
• Pengertian dan jenis penelitian
• Rancangan penelitian
• Metode penelitian
• Pengumpulan dan pengolahan data
• Penulisan laporan
• Mengkomunikasikan hasil penelitian

Ringkasan

A. PENGERTIAN PENELITIAN
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat untuk mengetahui apa yang sedang dihadapi (Soerjono Soekanto). Dari pengertian tersebut maka penelitian berawal dari curiosity (rasa ingin tahu) manusia.

Jenis –Jenis Penelitian
1. Penelitian dilihat dari Tujuan
– penelitian Eksploratif, bertujuan menggali secara luas sebab – sebab sesuatu hal
– penelitian Developmental, bertujuan membangun atau mengembangkan suatu hal
– penelitian Verifikatif, bertujaun mengecek kebenaran hasil penelitian yang telah dilakukan atau menguji teori
2. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan
– Pendekatan Bujur (Longitudinal), yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang lama terhadap subyek yang sama
– Pendekatan Silang (Cross-sectional) , yaitu pendekatan penelitian dengan waktu yang pendek terhadap subyek yang berbeda
3. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu
• Penelitian Bidang Alam
• Penelitian Bidang Ilmu Sosial
• Penelitian Bidang Humaniora
4. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya
– Penelitian Laboratorium
– Penelitian Lapangan
– Penelitian Pustaka
5. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel
 Penelitian Deskriptif
 Penelitian Eksperimen
6. Penelitian Dilihat dari Wujud Data
– berdasarkan cara perolehannya ada data primer(data yang didapat dari sumber pertama) dan data sekunder(bukan yang pertama, misal BPS, monografi desa )
– berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi data kuantitatif(data dinyatakan dalam angka) dan kualitatif
– berdasarkan sumbernya dibedakan menjadi data intern(dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri) dan ekstern(data dikumpulkan oleh orang lain)
7. Penelitian Ditinjau dari Cara Pembahasannya
 Penelitian deskriptif, yaitu melukiskan, memaparkan, menuliskan dan melaporkan suatu keadaan, objek atau peristiwa secara apa adanya
 Penelitian inferensial melukiskan peristiwa dan menarik kesimpulan umum dari masalah yang diteliti

Kegunaan Penelitian
1. Memperkuat ilmu pengetahuan
2. Membina dan mengembangkan ilmu pengetahuan

Tiga Persyaratan Penelitian
1. Sistematis, yaitu dilaksanakan menurut pola tertentu
2. Terencana, yaitu dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan sebelumnya sudah dipikirkan langkah-langkah pelaksanaannya
3. Mengikuti konsep ilmiah, yaitu prinsip memperoleh ilmu pengetahuan

Cara Berfikir Seorang Peneliti
1. Berfikir skeptis, artinya peneliti harus menanyakan bukti atau fakta yang dapat mendukung suatu pernyataan
2. Berfikir analistis, artinya harus selalu menganalisa setiap pernyataan atau persoalan
3. berfikir kritis, artinya harus mendasarkan pikiran dan pendapatnya pada logika serta menimbang berbagai hal secara objektif berdasarkan data dan analisis akal sehat
4. jujur, artinya tidak memasukkan keinginan sendiri ke dalam data
5. terbuka, artinya bersedia memberikan bukti penelitian dan siap menerima pendapat pihak lain tentang hasil penelitiannya

Sikap Seorang Peneliti
1. Objektif, artinya harus memisahkan pendapat pribadi dan fakta
2. Kompeten, artinya memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan penelitian dengan menggunakan metode dan teknik penelitian
3. Faktual, artinya bekerja berdasarkan fakta yang diperoleh

Prosedur penelitian
1. Pembuatan Rancangan Penelitian meliputi:
• Memilih masalah
• Studi Pendahuluan
• Merumuskan suatu masalah
• Merumuskan anggapan dasar atau asumsi
• Memilih pendekatan atau metode
• Menentukan variabel dan sumber data
2. Pelaksanaan Penelitian meliputi
• Menentukan dan menyusun instrumen penelitian
• Mengumpulkan data
• Analisis data
• Menarik kesimpulan
3. Pembuatan Laporan Penelitian

Susunan Penulisan Laporan Penelitian
1. Pendahuluan, berisi
a. latar belakang masalah
b. identifikasi masalah
c. perumusan masalah
d. tujuan penelitian
e. manfaat penelitian
2. Tinjauan Pustaka / Kajian Teori
a. penelitian sebelumnya
b. kajian teori yang digunakan
c. kerangka berfikir serta hipotesis (jika penelitian kuantitatif)
d. definisi konsep dan definisi operasional (jika penelitian kuantitatif)
3. Metodologi
a. jenis penelitian
b. tempat dan waktu penelitian
c. populasi dan teknik pengambilan sampel
d. teknik pengumpulan data
e. teknik analisa data
4. Pembahasan
a. variabel yang diteliti
b. analisis data
c. kesimpulan analisis data
d. kesimpulan pengujian hipotesis
5. Penutup
a. Kesimpulan
Berisi deskripsi singkat untuk menjawab perumusan masalah dan pembuktian hipotesis
b. saran
Daftar Pustaka
Lampiran

B. RANCANGAN PENELITIAN

Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan dari keseluruhan kegiatan penelitian dalam suatu naskah. Rancangan penelitian menggambarkan seluruh aktivitas penelitian

Dalam rancangan penelitian hal yang dilakukan

Penetuan topik penelitian
Penentuan fokus atau topik penelitian merupakan tahap awal dari sebuah penelitian. Hal yang perlu diperhatikan untuk topik yang baik:
1. masalah penelitian harus menarik dan perlu diteliti
2. data dapat diperoleh atau terjangkau
3. hasil penelitian dapat bermanfaat
4. topik yang diangkat merupakan hal yang baru
5. segi subyektif peneliti sendiri, yaitu kesanggupan untuk meneliti, penguasaan metode

Berkaitan dengan penetapan topik penelitian kemudian diteruskan dengan merumuskan judul penelitian. Fungsi judul adalah menunjukkan kepada pembaca mengenai inti dari penelitian. Judul yang baik mencerminkan jenis penelitian, subyek penelitian (siapa yang diteliti untuk menentukan unit sampel), obyek penelitian (untuk menggambarkan variabel yang diteliti), lokasi penelitian dan waktu penelitian

Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan bertujuan untuk:
1. peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
2. mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
3. mengetahui dari mana informasi atau sumber data diperoleh
4. memahami bagaimana cara perolehan data
5. dapat menentukan pendekatan atau metode penelitian yang tepat
6. memahami bagaimana cara menarik kesimpulan dan cara memanfaatkan hasil penelitian

Perumusan Masalah
Masalah dapat hanya satu variabel saja tetapi juga dapat dua variabel.
Pedoman perumusan masalah sebagai berikut:
1. ditulis dalam bentuk kalimat tanya
2. dinyatakan dalam kalimat sederhana
3. dalam beberapa jenis penelitian, dapat dipakai sebagai dasar penyusunan hipotesis
4. tidak mempersulit pencarian data
5. harus direfleksikan dalam judul
6. ditulis ringkas, jelas dan padat

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merumakan rumusan masalah dalam bentuk kalimat pernyataan, biasanya ingin mengetahui jawaban dari perumusan masalah yang dicantumkan, misalnya ”Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi siswa di SMA Budi Luhur Jakarta”

Manfaat Penelitian merupakan kegunaan nyata dari hasil yang akan dicapai atau dampak positif yang diharapkan dapat disumbangkan oleh hasil penelitian tersebut.

Kajian Pustakan adalah bagian dimana peneliti mengunkapkan sejara jelas pendalam masalah berdasarkan pendapat pakar dan (terutama) hasil penelitian terdahulu. Sesuai dengan namanya hasil kajian peneliti terhadap berbagai hasil penelitian (teori) yang relevan dengan masalah penelitian. Karena itu kajian pustaka disebut juga kajian teori.

Hipotesis Penelitian adalah dugaan jawaban atas pertanyaan peneliti. Hipotesis disusun berdasarkan pengamatan awal dan kajian berbagai teori yang relevan dengan masalah penelitian

B. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh oleh peneliti untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan penelitian. Cara disini meliputi antara lain lokasi dan subyek penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisa data

Sampel Penelitian
Subyek penelitian adalah pihak yang akan diteliti oleh peneliti. Subyek penelitian dibedajab menjadi dua yaitu populasi dan sampel. Populasi adalah keseluruhan individu yang dicakup dalam unit penelitian. Sampel adalah bagian dari anggot populasi yang secara metodologis dapat dianggap mewakili populasi.

Tujuan Penentuan Sampel adalah dapat menghasilkan gambaran yangdipercaya dari seluruh populasi yang diteliti, menentukan presisi (pembedaan hasil dari sampel) dari hasil penelitian dengan jalan penyimpangan baku dari data yang diperoleh), sederhana dan mudah dilaksanakan karena menghemat waktu, tenaga dan biaya.

Teknik Pengambilan Sampel
1. Sampel Probabilitas
Dikatakan sampel probabilitas karena unit-unit sampelnya mengikuti hukum probabilitas, yaitu tiap warga populasi mempunyai peluang dan kemungkinan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Teknik ini disebut juga Teknik Pengambilan Sampel secara Random atau acak. Teknik Random jenisnya adalah:
• Teknik random sederhana (simple random sampling)
• Teknik random atas dasar strata (stratified random sampling)
• Teknik random bertahap atas dasar strata (multi stage probability stratified random sampling)
• Teknik random atas dasar himpunan (cluster random sampling)
2. Sampel Non Probabilitas
• Teknik pengambilan sampel purposif (bertujuan)
Yaitu sampel ditetapkan secara sengaja oleh peneliti, lazimnya didasarkan atas kriteria (ciri-ciri) tertentu atau pertimbangan tertentu
• Teknik pengambilan sampel aksidental (sewaktu-waktu) yaitu pengambilan sampel ”asal pilih” karena alasan hanya ada dalam peristiwa-peristiwa tertentu atau karena tidak setiap saat dapat menemukan sampel
• Teknik pengambilan sampel quota yaitu sampel ditetapkan jumlahnya oleh peneliti atau dengan sistem jatah. Lazimnya digunakan dalam pengumpulan pendapat umum. Penentuan kuota didasarkan pada sifat populasi atau pertimbangan peneliti
• Snowballing Sampling yaitu pengambilan sampel mula-mula dipilih dua atau tiga lalu dilanjutkan berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden terdahulu. Biasanya sampel dimulai dari orang yang dianggap paling tahu kondisi lapangan atau disebut key person
Jika keseluruhan populasi dijadikan sampel maka penelitian ini disebut sensus.
Diamping itu terdapat pula teknik pengambilan sampel wilayah yang dilakukan dengan mengambil wakil-wakil dari tiap-tiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Untuk menyempurnakan teknik sampel berstrata atau sampel wilayah dilakukan teknik pengambilan sampel proporsi atau sampel imbangan. Tujuan dari teknik ini adalah agar pengambilan sampel representatif, jumlah sampel atau wakil dari setiap wilayah dibuat seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.

Tujuan Penentuan Sampel
• Mengadakan pengurangan dari subyek yang diteliti
• Mengadakan generalisasi
• Menonjolkan sifat-sifat umum dari populasi

Data

Data adalah bahan keterangan berupa himpunan fakta, angka, huruf, grafik, tabel, lambang, objek, kondisi dan situasi yang merupakan bahan baku informasi guna mencapai tujuan penelitian.
Syarat data:
1. Objektif, yaitu data sesuai apa adanya atau fakta
2. Representatif, yaitu dapat mewakili
3. Kesalahan baku yang kecil
4. Tepat waktu
5. Harus ada hubungannya dengan persoalan yang dipecahkan

Kegunaan data yaitu untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan yang ada di masyarakat serta membuat keputusan atau memecahkan persoalan.

Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan atau Dokumen
Yaitu pengumpulan data melalui berbagai sumebr seprti buku, majalah, naskah dan dokumen. Teknik pengumpulan data ini memanfaatkan data sekunder
2. Angket (kuesioner)
Yaitu pengumpulan data dengan penyebaran lembar kertas yang sudah berisi daftar pertanyaan.
Kelebihan metode ini adalah penghematan waktu (dalam satu waktu menjangkau banyak responden) pertanyaan seragam, tidak memerlukan kehadiran peneliti , dapat dijawab dengan jujur karena dapat dibuat anonim (tanpa nama) dan waktu menurut responden
Jenis angket antara lain:
• Tertutup (jawaban sudah tersedia)
• Terbuka (responden bebas menjawab)
• Semi terbuka (jawaban sudah tersedia, tetapi responden diberi alternatif untuk menjawab selain dari jawaban yang sudah disediakan)
3. Wawancara
Pada dasarnya sama dengan angket tetapi pertanyaan diajukan secara lisan. Alat pengumpul data dalam wawancara disebut pedoman wawancara (ada yang tertruktur dan bebas seperti pada angket). Keuntungan dari teknik ini adalah peneliti dapat mengetahu kondisi informan serta ekspresi dari informan. Adapun faktor yang mempengaruhi hasil wawancara adalah peneliti (pewawancara), responden (biasanya dalam wawancara disebut informan karena memberikan pernyataan lisan atau informasi), topik penelitian dan situasi saat wawancara
Adapun sikap yang harus dimiliki oleh pewawancara adalah:
• Netral, artinya tidak memberikan penilaian terhadap hasil informasi
• Ramah, artinya menjaga agar tetap cerah dan ceria
• Adil, artinya tidak memihak terhadap salah satu informan atau waktu yang diberikan sama
• Hindari ketegangan
4. Observasi
Yaitu penggunaan pengamatan atau penginderaan langsung terhadap suatu benda, kondisi, situasi atau perilaku. Alat pengumpul datanya disebut panduan observasi baik berupa anekdot (membuat catatan), menggunakan skala penilaian atau membuat daftar cek.
Jenis observasi:
• Observasi partisipasi, yaitu pengamat ikut terlibat dalam kegiatan yang diamati
• Non partisipan, yaitu pengamat berada diluar dari objek yang diamati

5. Test atau eksperimen
Yaitu perolehan data yang diambil dari hasil test responden atau hasil dari eksperimen yang dikenakan peneliti kepada kelompok ekperimen

Analisa Data Penelitian

Analisa Data Kuantitatif

1. Pengolahan Data
a. Editing, yaitu pemeriksaan data yang terkumpul
b. Coding, yaitu memberi kode pada setiap data yang terkumpu. Untuk mempermudah pemberikan kode dapat disusun pedoman pengkodean dari instrumen (daftar pertanyaan) atau buku kode. Dari pedoman pengkodean dipindahkan pada lembaran matrik data (coding sheet) sehingga semua data pada instrumen terhimpun pada satu lembaran matrik data
c. Tabulating. Tabulasi data dapat dapat disajikan sesuai dengan masalah penelitian yang hendak dijawab, baik secara tunggal maupun silang
2. Analisis Data
Teknik analisa data kuantitatif adalah menggunakan perhitungan secara statistik. Adapun perhitungan statistik sederhana yang digunakan dari tabel distribusi frekuensi yaitu:
a. Mean
Mean merupakan bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai bilangan dibagi dengan banyaknya unit/bilangan (total frekuensi).
b. Median
Median adalah nilai titik tengah yang membagi dua bagian sama besar
Jadi jika urutannya ganjil misalnya prestasi nilai mahasiswa 5 orang (4,5,6,7,8) maka titik tengahnya adalah 6, untuk 5 orang misalnya 4,5,6,7,8,9 maka titik tengahnya adalah ½ (6=7) = 6,5
c. Modus
Adalah nilai yang paling sering muncul

Analisa Data Kualitatif
Pengolahan data secara kualitatif yaitu dengan cara non statistik. Data yang terkumpul dirumuskan dalam bentuk kata-kata atau kalimat-kalimat yang terekam dalam catatan lapangan (fieldnote). Rekaman ini kemudai diolah sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam permasalah penelitian terjawab.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan adalah:
• Reduksi data, yaitu proses mengubah rekaman data kelam pola, fokus, kategori atau pokok permasalahan tertentu
• Penyajian data (data display), yaitu menampilan data dengan cara memasukkan data ke dalam sejumlah garis matriks yang diinginkan. Data yang telah direduksi dimasukkan dalam matrik-matrik yang sesuai dengan kategorinya misalnya kategori kronologis, geografis dan lai sebagainya
• Pengambilan data adalah mencari kesimpulan atas data yang direduksi dan disajikan tadi

Generalisasi dan Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data peneliti dapat membuat generalisasi dari hasil penelitian. Dalam penelitian, generalisasi harus mempunyai kaitan dengan teori yang mendasari penelitian

Hubungan Data
Variabel adalah konsep yang mengalami variasi nilai. Variabel independen yaitu variabel bebas atau yang mempengaruhi atau menjadi peneybab berubahnya variabel dependent. Varabel dependen atau terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Misalnya hubungan antara tingkat pendidikan dengan pendapatan. Tingkat pendidikan sebagai variabel yang mempengaruhi pendapatan.
Ada beberapa jenis hubungan antar variabel:
1. Hubungan Simetris
Hubungan antara variabel disebut memiliki simetris apabila variabel yang satu tidak disebabkan atau dipengaruhi oleh yang lainnya
2. Hubungan Timbal Balik
Merupakan hubungan antar dua variabel yang saling timbal balik, maksudnya adalah satu variabel dapat juga menjadi sebab dan juga akibat terhadap variabel lain demikian pula sebaliknya yang menjadi akibat. Misalnya hubungan antara motivasi belajar dengan minat membaca.
3. Hubungan Asimetris
Hubungan asimetris adalha hubungan antara variabel, yakni satu variabel mempengaruhi variabel lain, namun sifatnya timbal balik. Misalnya tingkat pendapatan mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Pola konsumsi tidak dapat mempengaruhi pendapatan.

C. PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN

Syarat laporan penelitian
1. Penulis laporan harus tahu betul kepada siapa laporan itu ditujukan
2. Langkah dalam penulisan laporan harus jelas
3. Laporan hasil penelitian diusahakan mudah dicerna oleh siapapun
4. laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu laporan harus jelas dan meyakinkan

SOAL UJIAN NASIONAL
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penulisan laporan hasil penelitian yang dipublikasikan kepada masyarakat berguna untuk mendapatkan…
a. dukungan dari masyarakat
b. perhatian dari masyarakat
c. penghargaan dari masyarakat
d. koreksi dari masyarakat
e. dana bantuan dari masyarakat
Jawab: B
Salah satu kaidah ilmiah yang diakui dan diterima komunitas ilmiah adalah membagi penemuan kepada publik. Atas dasar itulah seorang peneliti memiliki kewajiban moral untuk membagikan hasil penelitiannya dalam bentuk laporana hasil penelitian.
3. Jika semua objek penelitian dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel, maka teknik pengambilan sampel yang digunakan adlah…
a. propotional sampling
b. purposive sampling
c. quota sampling
d. cluster sampling
e. random sampling
Jawab: E
Dalam random sampling peneliti mencampur subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) untuk dipilih menjadi sampel
4. Penelitian yang bertujuan memperoleh data secara langsung tentang tingkah laku subjek, sebaiknya menggunakan teknik…
a. studi pustaka
b. survai lapangan
c. dokumentasi
d. kuesioner
e. observasi
Jawab: E
Observasi disebut juga pengamatan. Pengamatan merupakan suatu metode penelitian non-survai. Dengan metode ini peneliti mengamati secara langsung perilaku para subjek penelitiannya. Dalam waktu yang relatif lama seorang peneliti dapat memperoleh banyak kesempatan untuk mengumpulkan data yang bersifat mendalam dan rinci.
5. Apabila kita meneliti upacara adat di Minangkabau kemudian kita berada dan ikut dalam prosesi di acara tersebut sehingga data yang diperoleh lebih akurat, maka hal itu menunjukkan contoh pengumpulan data dengan cara….
a. studi kepustakaan
b. angket/kuisioner
c. observasi partisipasi
d. wawancara
e. dokumentasi
Jawab: C
Observasi partisipasi adalah pengamat ikut dalam kegiatan ytang sedang diamati. Keterlibatan secara langsung bertujuan agarsi pengamat dapat lebih dalam mengamatinya dan memperoleh data yang sebenarnya
6. Hasil pengumpulan data penelitian tentang kehidupan masyarakat miskin kota diperoleh dari data Pemda setempat antara lain tentang penyebaran lokasi pemukiman, jumlah populasi masyarakat miskin, jenis pekerjaan dan lamanya menempati wilayah tertentu. Data tersebut termasuk data….
a. laboratorium
b. kepustakaan
c. lapangan
d. sekunder
e. primer
Jawab : D
Berdasarkan cara memperolehannya data dibedakan atas :
1. Data primer yakni data yang didapat dari sumber pertama atau yang ada langsung di lapangan.
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak lain yang bukan sumber pertama misalnya data dari lembaga atau departemen lain, sumber kepustakaan, majalah, surat kabar, dan media massa lainnya.

7. Dalam rancangan penelitian sosial yang perlu diperhatikan adalah pemilihan topik penelitian. Salah satu topik penelitian yang baik yaitu cukup menarik untuk diteliti, artinya….
a. memiliki manfaat bagi masyarakat luas
b. berkaitan erat dengan isu-isu yang terjadi
c. mendorong semangat melakukan penelitian
d. menambah jumlah topik penelitian
e. meningkatkan pengetahuan masyarakat
Jawab : C
Karena dengan topik yang menarik akan dapat menjadi motivasi yang kuat bagi si peneliti untuk terus bekerja meski banyak hambatan di lapangan. Sebaliknya, apabila topik kurang menarik maka akan kurang diminati dan peneliti akan bekerja dengan tidak sepenuh hati. Sedangkan bagi masyarakat luas hasil penelitian dari topik yang menarik akan mendorong mereka untuk membaca dan mempelajarinya. Berikut hal-hal dalam menentukan topik yang harus dipertimbangkan sebagai berikut :
1. Masalah penelitian harus menarik dan perlu
2. Data dapat diperoleh dan dapat dilaksanakan
3. Hasil-hasil penelitian bermanfaat
4. Topik atau masalah penelitian merupakan sesuatu yang baru

8. Perhatikan pernyataan berikut !
1. Dapat mengamati perubahan perilaku kelompok
2. Memungkinkan pencatatan berbagai gejala dengan cepat
3.Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu
4Teknik terbaik untuk mendapatkan data pribadi
Dari pernyatan di atas yang menunjukkan kelebihan dari teknik wawancara adalah
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 3 dan 4
Jawab : E
Karena kelebihan dari teknik wawancara antara lain :
1. Merupakan salah satu metode yang terbaik untuk menilai keadaan pribadi
2. Tidak dibatasi oleh tingkatan umur dan tingkatan pendidikan subyek yang diselidiki.
3. Dalam penelitian-penelitian sosial, hampir tidak pernah dapat ditinggalkan sebagai metode pelengkap.
4. Dengan unsur fleksibilitas yang dikandungnya wawancara cocok untuk digunakan sebagai kriterium terhadap data yang diperoleh dengan jalan observasi, kuesioner dan lain-lain.
5. Dapat diselenggarakan sambil mengadakan observasi.

9. Tabel Nilai ulanagn sosiologi kelas XI IPS-2
Nilai Frekuensi
50 40
60 60
70 80
80 110
90 60
Jumlah 350
Dari modus yang ada pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa …
a. siswa yang tidak mengikuti remidial 80 siswa
b. siswa mencapai KKM sebanyak 110 siswa
c. peserta ulangan sebanyak 350 siswa
d. paling banyak siswa mendapat nilai 80
e. nilai terendah diperoleh siswa 40
Jawab : D
Modus adalah skor paling banyak yang diperoleh subjek dan merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data.

10. Sebuah penelitian dengan populasi yaitu semua siswa di SMA tertentu. Sampel yang menjadi subjek data diambil berdasarkan jenjang kelas dengan rincian 15 siswa kelas X, 15 siswa kelas XI dan 15 siswa kelas XII. Teknik pengambilan sampel tersebut dinamakan….
a. kelompok
b. kuota
c. wilayah
d. acak
e. strata
Jawab : E
Teknik pengambilan sampel strata atau bertingkat adalah sampel yang diambil dengan cara membagi populasi atas kelas-kelas atau tingkat, nisalnya umur, pendidikan, ekonomi. Anggota-anggota sampel diambil dari setiap kelas tersebut sehingga setiap kelas terwakili dalam sampel. Sampel bertingkat ini digunakan apabila anggota-anggota populasi memiliki perbedaan karakteristik yang dapat mempengaruhi variabel dalam penelitian

11. Seorang peneliti ingin mengetahui secara lebih mendalam tentang kehidupan suku Asmat yang ada di Papua. Peneliti terjun langsung ikut serta menjadi bagian dari kehidupan mereka selama berbulan-bulan. Dengan demikian dia dapat memperoleh data empirik tentang suku Asmat. Teknik pengumpulan data tersebut adalah…
a. kuisioner /angket tertutup
b. wawancara berstruktur
c. observasi partisipatif
d. observasi non partisipatif
e. analisis isi meida massa
Jawab : C
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui :
1. Studi kepustakaan yaitu suatu kegiatan penelusuran dan penelaahan literatur.
2.Angket (kuisioner) yaitu dengan menyebar sejumlah lembar kertas berisi pertanyaan.
3. Observasi yaitu kegiatan pengamatan langsung di lapangan.
4. Wawancara yaitu sutu kegiatan untuk memperoleh data dengan cara bertanya langsung kepada responden.
5. Analisis isi (content analysis) yaitu menganalisis isi berbagai dokumen seperti surat kabar, majalah, dokumen resmi
5. Tes atau eksperimen
Sesuai kasus di atas maka menggunakan teknik pengumpulan data observasi partisipatif yaitu pengamatan yang dilakukan pengamat dengan cara melibatkan diri ke dalam lingkungan objek pengamatan karena peneliti terjunlangsung di kehidupan suku asmat. Untuk observasi sendiri selain observasi partisipasi juga ada observasi non partisipasi yakni peneliti tidak melibatkan diri secara langsung ke dalam obyek pengamatan namun tetap bisa memperoleh gambaran mengenai objeknya. Observasi dapatdilakukan dengan cara (1) membuat catatan/anekdot (2) menggunakan skala penilaian (3) membuat daftar cek

12. Fungsi penulisan laporan hasil penelitian sosial sederhana bagi kepentingan praktis peneliti adalah…
a. memberikan pengalaman dalam melakukan kegiatan penelitian
b. menginformasikan tata cara melakukan kegiatan penelitian
c. membantu memecahkan masalah sosial yang ada dalam masyarakat
d. mendorong semangat untuk menyususn hasil penelitian
e. memudahkan dalam melakukan penelitian lanjutan

Jawab : C
Karena kepentingan praktis merupakan kepentingan yang dapat diaplikasikan dalam keadaan riil. Sehingga kepentingan praktis penulisan laporan adalah dapat membantu memecahkan masalah sosial yang ada dalam masyarakat. Di samping itu, fungsi dan manfaat laporan penelitian adalah bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu, menunjukkan hak temuannya agar dikenal oleh banyak pihak serta membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna

STRUKTUR SOSIAL DAN MOBILITAS SOSIAL

A. Pengertian Struktur Sosial
Struktur sosial merupakan susunan atau konfigurasi dari unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat, yaitu kelompok, kelas sosial, nilai dan norma sosial, dan lembaga sosial.
Struktur sosial merupakan ruang abstrak dalam masyarakat, sebagaimana ruang geografi yang kita kenal dan lebih konkrit. Kalau dalam ruang geografi kita dapat mempunyai alamat geografik (titik posisi atau lokasi kita berada), misalnya SMA Negeri 3 Yogyakarta berlokasi di Jalan Yos Sudarso 7, Kaluarhan Kota Baru, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta, maka demikian jugalah di ruang sosial, maka di ruang sosial atau struktur sosial, kita pun punya alamat sosial. Di manakan posisi SMA Negeri 3 Yogyakarta di ruang sosial? Tergantung pada parameter apa yang kita gunakan, apakah nilai dan norma, kelompok, status atau kelas sosial, atau kah lembaga sosial.
Perhatikan bagan berikut!
Apabila unsur nilai dan norma kita gunakan untuk mengetahui posisi atau alamat sosial kita, maka apakah kita termasuk orang kebanyakan (normal), orang yang dijadikan panutan (super ordinat), ataukah orang menyimpang (deviant). Apabila menggunakan status atau kelas, maka apakah kita berada pada kelas atas, menengah atau bawah. Di lembaga manakah kita beraktivitas? Pendidikan, keluarga, politik, ekonomi, hokum, ataukah agama.
Struktur sosial dan peluang hidup (life chance)
Struktur sosial identik dengan struktur peluang hidup (life chance), semakin tinggi posisi dalam struktur sosial, semakin baik peluang hidupnya.
Struktur sosial dan fakta sosial
Struktur sosial merupakan fakta sosial, yaitu cara bertindak, berfikir, dan berperasaan yang berada diluar individu tetapi mengikat. Sehingga, kelas sosial tertentu identik dengan cara hidup tertentu. Kelas sosial bukanlah sekedar kumpulan dari orang-orang yang pendidikan atau penghasilannya relative sama, tetapi lebih merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cara atau gaya hidup yang relative sama.
Jawablah:
(1) mengapa musik dangdut sering diidentikan dengan musiknya kelas bawah, sementara music klasik atau jazz diidentikkan dengan kelas atas?
(2) mengapa orang-orang kelas atas diidentikkan dengan orang-orang berdasi dan bersepatu?
(3) Mengapa kelas sosial tertentu juga identik dengan merk mobil, merk sepatu, merek parfum, merek baju tertentu, juga aktivitas mengisi waktu luang dan olahraga tertentu?
Paramater struktur sosial.
Terdapat dua macam parameter yang dapat digunaan untuk menganalisis struktur sosial, yaitu
(1) Parameter Graduated/berjenjang, meliputi antara lain: kekuasaan, keturunan/kasta, tingkat pendidikan, kekayaan, usia, dst., dan
(2) paramater Nominal/tidak berjenjang, meliputi antara lain: sukubangsa, ras, golongan/kelompok, jenis kelamin, agama, dan seterusnya.
Konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter-parameter graduated disebut stratifikasi sosial (diferensiasi rank/tingkatan).
Sedangkan, konfigurasi atau pemilahan struktur sosial berdasarkan parameter nominal disebut diferensiasi sosial (diferensiasi fungsi, dan custom/adat).
Status, kedudukan, atau posisi individu atau kelompok dalam struktur sosial tidak bersifat statis atau tetap, melainkan dapat mengalami perubahan atau perpindahan. Perpindahan posisi dalam struktur sosial yang dialami oleh individu ataupun kelompok dalam struktur sosial disebut mobilitas sosial.
B. Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial merupakan pemilahan atau konfigurasi struktur sosial berdasarkan parameter-parameter yang sifatnya nominal atau tidak berjenjang. Hasilnya dalam masyarakat terdapat kelompok-kelompok atau golongan sosial.
1. Diferensiasi sosial berdasarkan ras.
Ras merupakan penggolongan manusia berdasarkan ciri-ciri fisik-biologis manusia dengan kecenderungan yang besar.
Ciri fisik :
Fenotipe (tampak luar):
1) Kualitatif: warna kulit, warna dan bentuk rambut, warna dan bentuk mata
2) Kuantitatif: tinggi dan berat badan, ukuran kepala, ukuran hidung, dll.
Genotype (tidak tampak luar): golongan darah
Manusia dari seluruh dunia dapat diklasifikasikan ke dalam tiga ras utama, yaitu kaukasoid, mongoloid, dan negroid.
Dalam prakteknya terdapat kesulitan penggolongan ras, antara lain karena: (1) ciri fisik yang tumpang tindih, dan (2) terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).
2. Diferensiasi sosial berdasarkan sukubangsa/etnis
Sukubangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan, yang sering dikuatkan dengan kesatuan bahasa.
Sukubangsa sering disamakan dengan kelompok etnik (ethnic Group). Namun, kelompok etnik tidak selalu berarti sukubangsa. Misalnya kelompok etnik Tionghoa.
Disebut kelompok etnik apabila secara sosial telah mengembangkan SUBKULTUR-nya sendiri.
Lima cirri pengelompokan sukubangsa:
Bahasa/dialek yang memelihara keakraban dan kebersamaan di antara warga sukubangsa
Pola-pola sosial-kebudayaan (adat istiadat, cita-cita dan ideologi)
Ikatan sebagai satu kelompok
Kecenderungan menggolongkan diri ke dalam kelompok asli
Perasaan keterikatan kelompok karena kekerabatan/genealogis dan kesadaran teritorial di antara warga sukubangsa
Untuk kepentingan administrasi dan politik, di masa orde baru dibedakan antara
(1) masyarakat sukubangsa,
(2) masyarakat terasing, dan
(3) keturunan asing.
Masyarakat sukubangsa adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, dan mampu berinteraksi dan komunikasi dengan dunia luarnya, masyarakat terasing adalah kelompok etnis yang asalnya dari dalam wilayah Indonesia, tetapi terisolasi atau mengalami keterbatasan hubungan dengan dunia luarnya, sedangkan keturunan asing memiliki daerah asal di luar wilayah Indonesia. Ada tiga keturunan asing yang menonjol, yaitu China, India dan Arab,
3. Diferensiasi sosial berdasarkan agama
Agama merupakan sistem terpadu terdiri atas keyakinan dan praktek, berhubungan dengan sesuatu yang dianggap sacred (suci/sakral) menyatukan pengikutnya ke dalam suatu komunitas moral yang disebut umat. Sesuatu yang sakral disebut TUHAN (God, Allah, Elia, Devon, Deva, Devi, dst.)
Diferensisasi agama merupakan diferensiasi customs.
Karena letak Indonesia di posisi silang, dalam masyarakatnya terdapat penganut dari lima agama besar dunia, Islam, Kristen, Katholik, Hindu, dan Budha.
4. Diferensiasi sosial berdasarkan profesi
Profesi merupakan pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian. Misalnya: dosen, guru, dokter, jurnalis, artis, penyiar radio, penyiar televisi, ahli komputer, designer, politikus, perawat, birokrat, militer, pengusaha, pedagang, dan sebagainya. Dirensiasi profesi merupakan diferensiasi fungsi.
5. Diferensiasi sosial berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri fisik biologis yang tidak dapat dipertukarkan.
Gender merupakan pembedaan antara laki-laki dengan perempuan berdasarkan ciri-ciri sosial dan budaya yang sebenarnya dapat dipertukarkan, karena diperoleh melalui proses belajar. Misalnya perempuan bekerja di dalam rumah, dan laki-laki bekerja di luar rumah.
Maka, jenis kelamin (seks) merupakan pembedaan berdasarkan konstruksi biologis, sedangkan gender berdasarkan konstruksi sosial dan budaya, yang sering dikuatkan oleh ajaran agama.
C. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial merupakan konfigurasi atau pemilahan struktur sosial menggunakan parameter graduated/berjenjang. Hasilnya adalah dalam masyarakat terdapat kelas-kelas sosial.
Kriteria yang digunakan dapat berupa kriteria (1) sosial, (2) ekonomi, dan (3) politik. Kriteria sosial meliputi: pendidikan, profesi atau pekerjaan, dan keturunan atau keanggotaan dalam kasta dan kebangsawanan. Kriteria ekonomi meliputi pendapatan/penghasilan dan pemilikan/kekayaan. Kriteria politik meliputi kekuasaan.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial
Menurut Weber, para anggota masyarakat dapat dipilah secara vertikal berdasarkan atas ukuran-ukuran kehormatan, sehingga ada orang-orang yang dihormati dan disegani dan orang-orang yang dianggap biasa-biasa saja, atau orang kebanyakan, atau bahkan orang-orang yang dianggap hina. Orang-orang yang dihormati atau disegani pada umumnya adalah mereka yang memiliki jabatan atau profesi tertentu, keturunan bangsawan atau orang-orang terhormat, atau berpendidikan tinggi.
Ukuran-ukuran penempatan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial yang dapat dikategorikan sebagai kriteria sosial antara lain, (1) profesi, (2) pekerjaan, (3) tingkat pendidikan, (4) keturunan, dan (5) kasta.
1. Profesi
Yang dimaksud profesi adalah pekerjaan-pekerjaan yang untuk dapat melaksanakannya memerlukan keahlian, misalnya dokter, guru, wartawan, seniman, pengacara, jaksa, hakim, dan sebagainya. Orang-orang yang menyandang profesi-profesi tersebut disebut kelas profesional.
Di samping kelas profesional, dalam masyarakat terdapat juga kelas-kelas tenaga terampil dan tidak terampil, yang pada umumnya ditempatkan pada posisi yang lebih rendah dalam stratifikasi sosial masyarakat.
2. Pekerjaan.
Berdasarkan tingkat prestise atau gengsinya, pekerjaan-pekerjaan dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi: (1) pekerjaan kerah putih (white collar), dan (2) pekerjaan kerah biru (blue collar). Pekerjaan kerah putih merupakan pekerjaan-pekerjaan yang lebih menuntut penggunaan pikiran atau daya intelektual, sedangkan pekerjaan-pekerjaan kerah biru lebih menuntut penggunaan energi atau kekuatan fisik. Pada umumnya anggota masyarakat lebih memberikan penghargaan atau gengsi yang lebih tinggi pada pekerjaan-pekerjaan kerah putih. Walaupun, tidak selalu bahwa pekerjaan kerah putih memberikan dampak ekonomi atau finansial yang lebih besar daripada pekerjaan kerah biru.
3. Pendidikan
Pada zaman sekarang ini pendidikan sudah dianggap sebagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh sebagian besar anggota masyarakat. Orang-orang yang berpendidikan tinggi akan menempati posisi dalam stratifikasi sosial yang lebih tinggi. Sehingga tamatan S-3 dipandang lebih tinggi kedudukannya daripada tamatan S2, S1, SMA/SMK, SMP, SD, dan mereka yang tidak pernah sekolah.
4. Keturunan
Keturunan raja atau bangsawan dalam masyarakat dipandang memiliki kedudukan yang tinggi. Bahkan, pada masyarakat feodal, hampir tidak ada pengakuan terhadap simbol-simbol yang berasal dari luar istana, termasuk tata kota, arsitektur, pemilihan hari-hari penting, pakaian, seni, dan sebagainya. Penempatan orang dalam posisi-posisi penting dalam masyarakat akan selalu mempertimbangkan faktor keturunan, dan keaslian keturunan dipandang sangat penting.
5. Kasta
Kasta merupakan pemilahan anggota masyarakat yang dikenal pada masyarakat Hinduisme. Masyarakat dipilah menjadi kasta-kasta, seperti: Brahmana, Ksatria, Weisyia, dan Sudra. Kemudian ada orang-orang yang karena tindakannya dihukum dikeluarkan dari kasta, digolongkan menjadi paria.
Sebagian besar orang menganggap pemilahan dalam kasta bersifat graduated atau berjenjang, mengingat orang-orang yang berasal dari kasta yang berbeda akan memiliki gengsi (prestige) dan hak-hak istimewa (privelege) yang berbeda. Namun, tokoh-tokoh Hinduisme menyatakan bahwa kasta bukanlah pemilahan vertikal, melainkan hanyalah merupakan catur warna.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi
Kriteria ekonomi yang digunakan sebagai dasar stratifikasi sosial dapat meliputi penghasilan dan pemilikan atau kekayaan.
Apabila dipilah menggunakan kriteria ekonomi, maka masyarakat akan terdiri atas
Kelas atas, yaitu orang-orang yang karena penghasilan atau kekayaannya dengan leluasa dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya
Kelas menengah, yaitu orang-orang yang karena penghasilan dan kekayaannya dapat leluasa memenuhi kebutuhan hidup mendasarnya, tetapi tidak leluasa untuk kebutuhan-kebutuhan lainnya
Kelas bawah, yaitu orang-orang yang dengan sumberdaya ekonominya hanya dapat memenuhi kebutuhan hidup mendasarnyanya, tetapi tidak leluasa, atau bahkan tidak mampu untuk itu.
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Ukuran yang digunakan untuk memilah masyarakat atas dasar dimensi atau kriteria politik adalah distribusi kekuasaan. Kekuasaan (power) berbeda dengan kewenangan (otoritas). Seseorang yang berkuasa tidak selalu memiliki kewenangan.
Yang dimaksud kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu-individu lain dalam masyarakat, termasuk mempengaruhi pembuatan keputusan kolektif. Sedangkan wewenang adalah hak untuk berkuasa. Apa yang terjadi apabila orang mempunyai wewenang tetapi tidak memiliki kekuasaan? Mana yang lebih efektif, orang mempunyai kekuasaan saja, atau wewenang saja?
Meskipun seseorang memiliki hak untuk berkuasa, artinya ia memiliki wewenang, tetapi kalau dalam dirinya tidak memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, maka ia tidak akan dapat melaksanakan hak itu dengan baik. Sebaliknya, apabila seseorang memiliki kemampuan mempengaruhi pihak lain, meskipun ia tidak punya wewenang untuk itu, pengaruh itu dapat berjalan secara efektif. Untuk lebih memahami hal ini, dapat diperhatikan pengaruh tokoh masyarakat, seperti seorang tokoh agama atau orang yang dituakan dalam masyarakat.
Sudah beradab-abad menjadi pemikiran dalam dalil politik, bahwa kekuasaan dalam masyarakat selalu terdistribusikan tidak merata. Gaetano Mosca (1939) menyatakan bahwa dalam setiap masyarakat selalu terdapat dua kelas penduduk: satu kelas yang menguasai dan satu kelas yang dikuasai. Kelas pertama yang jumlahnya lebih kecil, menjalankan semua fungsi politik, memonopoli kekuasaan dan menikmati keuntungan yang diberikan oleh kekuasaan itu, sedangkan kelas kedua, yang jumlahnya lebih besar, diatur dan dikendalikan oleh kelas pertama itu.
Vilfredo Pareto, Gaetano Mosca, dan Robert Michels memberikan pengertian bahwa beberapa asas umum yang menjadi dasar bagi terbentuknya stratifikasi sosial, khususnya yang berkaitan dengan kekuasaan politik, adalah:
1. Kekuasaan politik tidak dapat didistribusikan secara merata
2. Orang-orang dikategorikan ke dalam dua kelompok: yang memegang kekuasaan dan yang tidak memilikinya
3. Secara internal, elite itu bersifat homogen, bersatu, dan memiliki kesadaran kelompok
4. Keanggotaan dalam elite berasal dari lapisan yang sangat terbatas
5.Kelompok elite pada hakikatnya bersifat otonom, kebal akan gugatan dari siapa pun di luar kelompoknya mengenai keputusan-keputusan yang dibuatnya
Di dalam masyatakat yang demokratis, pembagian dikotomis antara yang berkuasa dan tidak berkuasa tidak sesederhana yang dikemukakan Mosca dan kawan-kawannya. Biarpun kelas berkuasa jumlah orangnya selalu lebih sedikit, tetapi pada umumnya distribusi kekuasaan lebih terfragmentasi ke berbagai kelompok-kelompok. Dalam masyarakat yang demokratis, kelompok elite tidak memiliki otonomi sebagaimana pada masyarakat diktator. Kekuasaan elite dalam masyarakat demokratis selalu dapat dikontrol oleh kelompok-kelompok yang ada di luar kelompok elite, dan jumlahnya lebih dari satu.
Dominasi
Dominasi merupakan kekuasaan yang nyaris tidak dapat ditolak oleh siapapun. Kekuasaan yang sifatnya hampir multlak.
Kekuasaan dalam masyarakat berdasarkan sumbernya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: (1) kekuasaan tradisional, (2) kekuasaan kharismatik, dan (3) kekuasaan legal-rasional.
Kekuasasan tradisional adalah kekuasaan yang sumbernya berasal dari tradisi masyarakat, misalnya raja. Kekuasaan kharismatik bersumber dari kewibawaan atau kualitas diri seseorang, dan kekuasaan legal rasional bersumber dari adanya wewenang yang didasarkan pada pembagian kekuasaan dalam birokrasi, misalnya pemerintahan.
Mengapa dominasi?
Dominasi dapat terjadi karena unsur-unsur kekuasaan seperti kharisma, tradisi dan legal rasional dimiliki oleh seseorang. Dalam batas-batas tertentu, Sultan Yogyakarta memiliki ketiga unsur kekuasaan tersebut.
Status sosial
Unsur penting dalam stratifikasi sosial adalah status. Apakah status? Status adalah Posisi atau kedudukan atau tempat seseorang atau kelompok dalam struktur sosial masyarakat atau pola hubungan sosial tertentu.
Status seseorang dapat diperoleh sejak kelahirannya (ascribed status), diberikan karena jasa-jasanya (assigned status), atau karena prestasi dan perjuangannya (achived status). Masyarakat modern lebih menghargai status-status yang diperoleh melalui prestasi atau perjuangan, masyarakat feudal lebih menghargai status yang diperoleh sejak lahir.
Apakah kelas sosial?
Segolongan orang yang menyandang status relatif sama
Memiliki cara hidup tertentu
Sadar akan privelege (hak istimewa) tertentu, dan
memiliki prestige (gengsi kemasyarakatan) tertentu
Apakah simbol status?
Simbol “sesuatu” yang oleh penggunanya diberi makna tertentu
Ciri-ciri/tanda-tanda yang melekat pada diri seseorang atau kelompok yang secara relatif dapat menunjukkan statusnya
Antara lain: cara berpakaian,cara berbicara, cara belanja, desain rumah, cara mengisi waktu luang, keikutsertaan dalam organisasi, tempat tinggal,cara berbicara, perlengkapan hidup, akses informasi, dst.
Konsekuensi perbedaan status dalam pelapisan sosial masyarakat?
Cara hidup (cara berfikir, berperasaan dan bertindak) yang berbeda: sikap politik, kepedulian sosial, keterlibatan dalam kelompok sosial, dst.). Ingat: PS = f(S + K), bahwa perilaku sosial pada dasarnya merupakan fungsi dari struktur sosial dan kebudayaan. Jawablah: mengapa seorang individu menyebut orangtuanya sebagai mama dan papa, bukan ayah dan ibu, bukan bapak dan ibu, atau bapak dan simbok?
Prestige (gengsi/kehormatan sosial) yang berbeda
Privilege (hak istimewa) yang berbeda
PELUANG HIDUP YANG BERBEDA
D. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dalam masyarakat, misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup.
Sumber konflik:
Perbedaan kepentingan
Perbedaan individual
Perbedaan kebudayaan
Perubahan sosial
Macam-macam konflik
Individu atau kelompok (berdasarkan pelakunya perorangan atau kelompok)
Horizontal atau vertical (berdasarkan status pihak-pihak yang terlibat, sejajar atau bertingkat)
Konflik horizontal = antar-etnis, antar-agama, antar-aliran, dll.
Konflik vertical = antara buruh dengan majikan, pemberontakan atau gerakan separatis/makar terhadap kekuasaan negara
Ideologis atau politis (berdasarkan tingkat konflik, apabila sebatas pemikiran/ideologi, disebut konflik tingkat ideologis (misalnya pertentangan ideology antara santri denan abangan dan priyayi), apabila sampai muncul di tingkat tindakan disebut tingkat politis (misalnya: riot/kerusuhan, demonstrasi, pemberontakan, makar, dan sebagainya)
Konflik terbuka, konflik laten dan konflik permukaan
Penjelasan:
TANPA KONFLIK: dalam kesan umum adalah lebih baik, namun setiap masyarakat atau kelompok yang hidup damai, jika ingin keadaan ini terus berlangsung, mereka harus hidup bersemangat dan dinamis. Memanfaatkan konflik perilaku dan tujuan, serta mengelola konflik secara kreatif.
KONFLIK LATEN: sifatnya tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan agar dapat ditangani secara effektif
KONFLIK TERBUKA: berakar dalam, dan sangat nyata. à memerlukan berbagai tindakan untuk mengatasi akar penyebab dan berbagai efeknya.
KONFLIK DI PERMUKAAN: memiliki akar yang dangkal/tidak memiliki akar, muncul hanya karena kesalah fahaman mengenai sasaran yang dapat diatasi dengan meningkatkan komunikasi
E. Mobilitas Sosial
Pengertian Mobilitas Sosial
Istilah mobilitas (Ing: mobility) berasal darai kata mobilis (Latin) yang artinya bergerak atau berpindah. Meskipun demikian mobilitas sosial tidak sama dengan gerakan sosial.
Yang dimaksud gerakan sosial (social movement) suatu kegiatan yang dilakukan oleh suatu kelas atau golongan sosial untuk memperoleh tujuan-tujuan yang diinginkan.
Mobilitas sosial merupakan perubahan posisi atau kedudukan orang atau kelompok orang dalam struktur sosial, misalnya dari satu lapisan ke lapisan lain yang lebih atas ataupun lebih bawah, atau dari satu kelompok/golongan ke kelompok/golongan lain.
Struktur sosial
Sebagaimana disebut di bagian awal ringkasan materi ini, struktur sosial merupakan salah satu konsep paling esensial dalam sosiologi. Struktur sosial berkaitan dengan posisi-posisi individu atau kelompok dalam masyarakat. Kalau dalam ruang geografi seseorang atau sekelompok orang memiliki lokasi/tempat tinggal atau dalam bahasa yang lebih populer ”alamat”, maka dalam ruang sosial seseorang juga memiliki ”lokasi”, ”tempat”, atau ”alamat”. Anda dan keluarga Anda memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial, posisi itu sering disebut sebagai status atau kedudukan sosial. SMA di mana Anda sekarang ini bersekolah juga memiliki posisi tertentu dalam struktur sosial masyarakat.
Bagaimana mengetahui posisi kita? Sama dengan ruang geografik, ruang sosial juga memiliki dimensi horizontal dan vertikal. Di ruang geografik seseorang memiliki alamat ”Jl. Sultan Agung Nomor 8 Lantai 7”, maka di ruang sosial seseorang dapat memiliki alamat ”orang tua atau muda, beragama Islam, Kristen-Protestan, Kristen-Katholik, Hindu, atau Budha, bekerja sebagai petani, pedagang, pegawai pemerintah, pegawai swasta, atau bekerja di sektor nonformal perkotaan, miskin, setengah kaya, atau kaya raya, berbudi bekerti luhur dan berhati mulia atau dikenal sebagai penjahat, pengikut setia Bung Karno, Bung Hatta, Gus Dur, Amien Rais, atau yang lain, dan seterusnya.
Dalam ruang imaginer ”struktur sosial”, setiap orang punya tempat tinggal, dan sama dengan di ruang geografi, tempat tinggal itu dapat berubah-ubah. Orang dan sekelompok orang dapat bermigrasi dalam ruang geografi, dari Jawa ke Sumatra, atau sebaliknya. Maka, dalam ruang sosial, orang atau sekelompok orang dapat mengalami ”mobilitas sosial”, dari orang kaya menjadi orang miskin, atau sebaliknya, dari orang miskin menjadi orang kaya. Dari pemimpin menjadi orang biasa. Dari orang baik menjadi orang jahat, atau sebaliknya dari orang jahat menjadi orang baik.
Macam-macam Mobilitas sosial
Di samping manusia hidup dan bergerak dalam sebuah ruang geografik, manusia juga hidup dalam sebuah ruang yang unik, yaitu struktur sosial yang di dalamnya terdapat pemilahan-pemilahan vertikal maupun horizontal. Sehingga, di samping manusia dapat berpindah dari satu ruang geografik (wilayah) ke ruang geografik yang lain, dalam sebuah ruang sosial yang unik tadi, manusia juga dapat berpindah dari satu strata atau kelas sosial ke strata atau kelas sosial yang lain, ataupun dari satu golongan ke golongan yang lain.
Mobilitas dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni:
Mobilitas geografik, yakni perpindahan orang dari satu tempat/daerah ke tempat/daerah yang lain
Mobilitas sosial, yakni perpindahan posisi dari suatu kelas sosial atau kelompok sosial ke kelas sosial atau kelompok sosial yang lain.
Berdasarkan arah perpindahan, mobilitas sosial dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
Mobilitas sosial horizontal, yakni perpindahan posisi individu atau kelompok individu dari satu kelompok atau golongan sosial ke kelompok atau golongan sosial lain yang sederajat
Mobilitas sosial vertikal, yaitu perpindahan posisi atau kedudukan individu atau kelompok individu dari satu strata sosial ke strata sosial lain, baik yang lebih tinggi maupun yang lebih rendah.
Mobilitas sosial vertikal dapat dibedakan menjadi:
1. Mobilitas sosial vertikal naik (social climbing), dapat berupa:
masuknya individu dari kedudukan rendah ke kedudukan tinggi
pembentukan kelompok baru yang derajatnya lebih tinggi
2. Mobilitas sosial vertikal turun (social sinking), dapat berupa:
turunnya individu dari kedudukan yang lebih tinggi ke kedudukan yang lebih rendah
turunnya derajat sekelompok individu karena disintegrasi kelompok (sering disebut sebagai dislokasi sosial)
3. Mobilitas sosial antar-generasi, yang dimaksud adalah mobilitas yang terjadi pada generasi yang berbeda, misalnya:
orang tua berkedudukan sebagai petani atau buruh, anak-anaknya menjadi pengajar di perguruan tinggi atau majikan. Contoh mobilitas dalam bentuknya yang demikian banyak terjadi di daerah-daerah yang mengalami industrialisasi. Banyak orang yang akhirnya meninggalkan pekerjaan sebagai petani atau pekerjaan agraris yang lain sebagaimana yang ditekuni oleh para orangtua mereka karena tertarik untuk bekerja di pabrik-pabrik/industri.
Atau sebaliknya, orang tuanya sebagai majikan atau pejabat negara, sedangkan anak-anaknya menjadi buruh atau pegawai biasa di instansi pemerintah.
Di samping dua macam mobilitas di atas, sering pula dijumpai istilah mobilitas mental, yang artinya perubahan sikap dan perilaku individu atau sekelompok individu karena didorong oleh rasa ingin tahu, tuntutan penyesuaian diri, hasrat meraih prestasi, dan sebagainya. Sedangkan faktor penghambatnya dapat berupa sikap malas dan kepasrahan terhadap nasib maupun isolasi sosial.
Faktor-faktor yang mendorong dan menghambat mobilitas social
Menurut berbagai pengamatan terdapat beberapa faktor yang mendorong terjadinya mobilitas sosial, antara lain:
Status sosial
Ketidakpuasan seseorang atas status yang diwariskan oleh orangtuanya, karena orang pada dasarnya tidak dapat memilih oleh siapa ia dilahirkan, dapat menjadi dorongan untuk berupaya keras memperoleh status atau kedudukan yang lebih baik dari status atau kedudukan orangtuanya.
Keadaan ekonomi
Keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, misalnya yang dialami oleh masyarakat di daerah minus, mendorong mereka untuk berurbanisasi ke kota-kota besar dengan harapan memperoleh kehidupan ekonomi yang lebih baik.
Situasi politik
Situasi politik yang tidak menentu, biasanya juga berakibat pada jaminan keamanan yang juga tidak menentu, dapat mendorong orang untuk meninggalkan tempat itu menuju ke tempat lain.
Motif-motif keagamaan
Mobilitas sosial yang didorong oleh motif keagamaan tampak pada peristiwa orang berhaji. Orang yang melakukan ibadah haji lazim disebut naik haji. Istilah “naik” jelas menunjuk adanya peristiwa mobilitas sosial, bahwa status orang tersebut akan menjadi berbeda antara sebelum dan sesudah menjalankan ibadah haji. Demikian juga fenomena-fenomena dalam kehidupan agama yang lain, misalnya yang dilakukan oleh kaum misionaris atau zending.
Faktor kependudukan/demografi
Bertambahnya jumlah dan kepadatan penduduk yang berimplikasi pada sempitnya permukiman, kualitas lingkungan yang buruk, kesempatan kerja yang menyempit, kemiskinan, dan sebagainya, dapat mendorong orang untuk melakukan migrasi ke tempat lain.
Keinginan melihat daerah lain
Hal ini tampak pada fenomena tourisme, orang mengunjungi daerah atau tempat tertentu dengan tujuan sekedar melihat sehingga menambah pengalaman atau bersifat rekreasional.
Di samping faktor-faktor yang mendorong ada pula faktor-faktor yang menghambat mobilitas sosial, misalnya:
Perangkap kemiskinan
Diskriminasi gender, ras, agama, kelas sosial
Subkultur kelas sosial, misalnya apa yang oleh Oscar Lewis disebut sebagai the culture of poverty, ataupun rendahnya hasrat meraih prestasi, yang oleh David McClelland disebut sebagai need for achievement (n-Ach).
Prinsip-prinsip Mobilitas Sosial
Hampir tidak terdapat masyarakat yang sistem pelapisan sosialnya secara mutlak tertutup, sehingga mobilitas sosial – meskipun terbatas – tetap akan dijumpai pada setiap masyarakat
Sekalipun suatu masyarakat menganut sistem pelapisan sosial yang terbuka, namun mobilitas sosial tidak dapat dilakukan sebebas-bebasnya
Tidak ada mobilitas sosial yang umum berlaku bagi semua masyarakat; artinya setiap masyarakat memiliki karakteristiknya sendiri dalam hubungannya dengan mobilitas sosial
Laju mobilitas sosial yang disebabkan faktor-faktor ekonomi, politik maupun pekerjaan tidaklah sama
Tidak ada kecenderungan yang kontinyu mengenai bertambah atau berkurangnya laju mobilitas sosial
Saluran-saluran Mobilitas Sosial
Pitirim A. Sorokin menyatakan bahwa mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran yang disebut social circulation sebagai berikut:
Angkatan bersenjata (tentara); terutama dalam masyarakat yang dikuasai oleh sebuah rezim militer atau dalam keadaan perang
Lembaga keagamaan. Contohnya tokoh organisasi massa keagamaan yang karena reputasinya kemudian menjadi tokoh atau pemimpin di tingkat nasional
Lembaga pendidikan; sekolah sering merupakan saluran yang paling konkrit untuk mobilitas sosial, sehingga disebut sosial elevator yang utama. Semakin tinggi tingkat pendidikan yang berhasil diraih seseorang semakin terbuka peluangnya untuk menempati posisi atau kedudukan tinggi dalam struktur sosial masyarakatnya.
Organisasi politik, ekonomi dan keahlian (profesi); seorang tokoh organisasi politik yang pandai beragitasi, berorganisasi, memiliki kepribadian yang menarik, penyalur aspirasi yang baik, akan lebih terbuka peluangnya memperoleh posisi yang tinggi dalam masyarakat.
Perkawinan; melalui perkawinan seorang rakyat jelata dapat masuk menjadi anggota kelas bangsawan. Status sosial seseorang yang bersuami/beristerikan orang ternama atau menempati posisi tinggi dalam struktur sosial ikut pula memperoleh penghargaan-penghargaan yang tinggi dari masyarakat.
Konsekuensi Mobilitas Sosial
Terjadinya mobilitas sosial di dalam masyarakat menimbulkan berbagai konsekuensi, baik positif maupun negatif. Apakah konsekuensi tersebut positif atau negatif ditentukan oleh kemampuan individu atau kelompok individu menyesuaikan dirinya terhadap “situasi” baru: kelompok baru, orang baru, cara hidup baru.
Apabila individu atau kelompok individu yang mengalami mobilitas sosial mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi yang baru maka akan memperoleh hal-hsl posiitif sebagai konsekuensi mobilitas sosial, antara lain:
mengalami kepuasan, kebahagiaan dan kebanggaan.
Peluang mobilitas sosial juga berarti kesempatan bagi individu atau kelompok individu untuk lebih maju.
Kesempatan mobilitas sosial yang luas akan mendorong orang-orang untuk mau bekerja keras, mengejar prestasi dan kemajuan sehingga dapat meraih kedudukan yang dicita-citakan.
Apabila individu atau kelompok individu tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan situasi baru, maka akan terjadi konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut:
Konflik antar-kelas
Konflik ini terjadi karena benturan kepentingan antar-kelas sosial. Misalnya konflik antara majikan dengan buruh yang menghendaki kenaikan upah.
Konflik antar-kelompok
Konflik antar-kelompok (konflik horizontal) bisa melibatkan ras, etnisitas, agama atau aliran/golongan. Konflik jenis ini dapat terjadi karena perebutan peluang mobiitas sosial, misalnya kesempatan memperoleh sumber-sumber ekonomi, rekrutmen anggota, peluang memperoleh kekuasasan politik atau pengakuan masyarakat.
Konflik antar-individu
Konflik antar-individu dapat terjadi misalnya karena masuknya individu ke dalam kelompok tidak diterima oleh anggota kelompok yang lain. Misalnya lingkungan organisasi atau seseorang tidak dapat menerima kehadiran seseorang yang dipromosikan menduduki suatu jabatan tertentu.
Konflik antar-generasi
Konflik ini terjadi dalam hubungannya mobilitas antar-generasi. Fenomena yang sering terjadi adalah ketika anak-anak berhasil meraih posisi yang tinggi, jauh lebih tinggi dari posisi sosial orang tuanya, timbul ethnosentrisme generasi. Masing-masing generasi –orang tua maupun anak— saling menilai berdasarkan ukuran-ukuran yang berkembang dalam generasinya sendiri. Generasi anak memandang orang tuanya sebagai generasi yang tertinggal, kolot, kuno, lambat mengikuti perubahan, dan sebagainya. Sementara itu generasi tua mengganggap bahwa cara berfikir, berperasaan dan bertindak generasinya lebih baik dan lebih mulia dari pada yang tumbuh dan berkembang pada generasi anak-anaknya.
Konflik status dan konflik peran
Seseorang yang mengalami mobilitas sosial, naik ke kedudukan yang lebih tinggi, atau turun ke kedudukan yang lebih rendah, dituntut untuk mampu menyesuaikan dirinya dengan kedudukannya yang baru.
Kesulitan menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru akan menimbulkan konflik status dan konflik peran.
Konflik status adalah pertentangan antar-status yang disandang oleh seseorang karena kepentingan-kepentingan yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan banyaknya status yang disandang oleh seseorang.
Konflik peran merupakan keadaan ketika seseorang tidak dapat melaksanakan peran sesuai dengan tuntutan status yang disandangnya. Hal ini dapat terjadi karena statusnya yang baru tidak disukai atau tidak sesuai dengan kehendak hatinya. Post Power Syndrome merupakan bentuk konflik peran yang dialami oleh orang-orang yang harus turun dari kedudukannya yang tinggi.